Perusahaan Hadapi Tantangan Besar dalam Pengelolaan Data yang Jadi 'Bahan Bakar' AI
ILUSTRASI AI - Seiring dengan semakin pesatnya adopsi kecerdasan buatan (AI) di dunia bisnis, perusahaan dihadapkan pada tantangan besar dalam mengelola data yang menjadi bahan bakar utama AI. Ini disampaikan Jay Kreps, Co-founder dan CEO Confluent dalam keterangannya, Senin (17/2/2025). 
17:12
17 Februari 2025

Perusahaan Hadapi Tantangan Besar dalam Pengelolaan Data yang Jadi 'Bahan Bakar' AI

Seiring dengan semakin pesatnya adopsi kecerdasan buatan (AI) di dunia bisnis, perusahaan dihadapkan pada tantangan besar dalam mengelola data yang menjadi bahan bakar utama AI.

Meskipun teknologi ini menjanjikan efisiensi dan wawasan bisnis yang lebih dalam, banyak organisasi masih bergulat dengan infrastruktur TI yang belum siap untuk mendukung kebutuhan AI yang semakin kompleks.

Jay Kreps, Co-founder dan CEO Confluent mengatakan, hanya 22 persen perusahaan yang percaya bahwa infrastruktur TI mereka saat ini mampu mendukung aplikasi AI modern. 

"Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan antara sistem operasional tempat data dihasilkan dan sistem analitik tempat data diolah menjadi wawasan," kata Jay Kreps, Co-founder dan CEO Confluent dalam keterangannya, Senin (17/2/2025). 

"Silo data ini menyebabkan tim bisnis dan teknis kesulitan dalam mengintegrasikan data secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.  Padahal data real-time adalah bahan bakar untuk AI," katanya. 

Dikatakannya, perusahaan terlalu sering terhambat oleh sistem yang tidak terhubung yang gagal memberikan data yang mereka butuhkan, dalam format yang mereka butuhkan, pada saat mereka membutuhkannya.

Fakta ini mendorong Confluent menggandeng Databricks mengatasi tantangan ini dengan menghadirkan integrasi antara Tableflow Confluent dan Unity Catalog dari Databricks sehingga memastikan data real-time dapat diakses dengan mudah di seluruh sistem operasional dan analitik.

"Dengan teknologi baru ini, data operasional yang dihasilkan dari sistem bisnis dapat langsung tersedia di lingkungan analitik tanpa harus melalui proses ekstraksi yang rumit," katanya. 

Integrasi data real-time di seluruh sistem operasional dan analitik akan menjadi fondasi penting bagi masa depan AI di dunia bisnis. 

Dengan solusi seperti Tableflow dan Unity Catalog, perusahaan kini memiliki alat yang lebih baik untuk mengatasi tantangan data dan membuka peluang baru dalam pengambilan keputusan berbasis AI.

"Namun, adopsi penuh teknologi ini tetap bergantung pada kesiapan organisasi dalam menerapkan perubahan dan mengintegrasikan sistem dengan strategi bisnis yang lebih luas," katanya.

Co-founder dan CEO Databricks, Ali Ghodsi mengatakan, Delta Lake sebagai lapisan penyimpanan terbuka dapat mengakomodasi data streaming dengan lebih cepat dan efisien sehingga  memungkinkan perusahaan untuk menggunakan berbagai mesin analitik dan AI seperti Apache Spark, Trino, dan DuckDB pada data real-time mereka.

“Untuk memaksimalkan manfaat AI, perusahaan membutuhkan data, analitik, dan tata kelola di satu tempat,” ujar Ali Ghodsi.

Dengan meningkatnya konektivitas antara sistem data, perusahaan dapat lebih leluasa membangun aplikasi AI yang lebih canggih dan relevan.

Misalnya, dalam sektor energi, E.ON Digital Technology melihat manfaat besar dari integrasi ini untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam model AI mereka selalu akurat dan terkini.

“Memanfaatkan pendekatan berbasis data adalah kunci utama bagi sektor energi dan juga industri lainnya,” kata Dr. Dora Simroth, Head of Data and AI Engineering di E.ON Digital Technology.

“Dengan kemitraan ini, kami dapat mempercepat inovasi digital yang berbasis model AI dan data yang andal,” kata Dora. (Tribunnews.com/esy)

 

Editor: Seno Tri Sulistiyono

Tag:  #perusahaan #hadapi #tantangan #besar #dalam #pengelolaan #data #yang #jadi #bahan #bakar

KOMENTAR