![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Indonesia Memasuki Era WiFi Super Cepat Pendukung Ekonomi Digital](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/kompas/indonesia-memasuki-era-wifi-super-cepat-pendukung-ekonomi-digital-1243168.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Indonesia Memasuki Era WiFi Super Cepat Pendukung Ekonomi Digital
REVOLUSI digital terus berlangsung. Selain perkembangan Akal Imitasi (AI) yang bakal mengubah dunia dalam kurang dari satu dekade, transformasi digital juga diwarnai hadirnya teknologi WiFi generasi baru.
Saat ini kebutuhan konektivitas internet kualitas tinggi yang lebih cepat dan efisien semakin mendesak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
Salah satu komponen kuncinya adalah akses internet super cepat. Di sinilah peran kebijakan alokasi pita spektrum 6 GHz dalam bentuk izin kelas, atau yang oleh banyak negara disebut penggunaan tanpa lisensi.
WiFi dan ekonomi
Untuk membahas hal ini, menarik mengkaji studi NCTA berjudul “New Study Shows Critical Economic Impact of Wi-Fi Technologies” (26/09/2024). Riset ini menunjukan korelasi teknologi Wi-Fi dan kontribusinya bagi ekonomi AS.
Laporan riset itu menyebut dampak Teknologi Wi-Fi bagi ekonomi Amerika yang akan tumbuh pesat hingga 2,4 triliun dollar AS pada 2027. Angka ini menunjukan peningkatan 33 persen dari angka tahun 2024 yang diperkirakan 1,6 triliun dollar AS.
Pertumbuhan ini dipicu berbagai faktor, termasuk peningkatan kecepatan dan kinerja jaringan WiFi serta perkembangan teknologi Internet of Things (IoT).
Seiring dengan adopsi Wi-Fi 6 dan Wi-Fi 7 di AS, diprediksi menghasilkan manfaat konsumen sebesar 514 miliar dollar AS dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,2 triliun dollar AS pada 2027.
Laporan yang disusun oleh Telecom Advisory Services ini mengungkap dampak ekonomi secara signifikan dari Wi-Fi dan teknologi terkaitnya. Hal ini tentu tak lepas dari kebijakan regulator yang mendukung teknologi ini.
Di AS, keputusan Federal Communications Commission (FCC) pada 2020 yang mengalokasikan spektrum 6 GHz tanpa lisensi adalah langkah signifikan yang memicu adopsi Wi-Fi 6, 6E dan pengembangan Wi-Fi 7.
Laporan NCTA memproyeksikan bahwa lebih dari 50 persen lalu lintas Wi-Fi di AS pada 2027 akan menggunakan teknologi Wi-Fi 7.
Negara berkembang
Dynamic Spectrum Alliance merilis publikasi “6 GHz unlicensed access and Wi-Fi 6E to add billions to Indonesian and African economies, reveals Dynamic Spectrum Alliance”.
Dilaporkan bahwa penerapan akses tanpa lisensi pada pita 6 GHz dapat membuka peluang ekonomi yang signifikan, terutama bagi negara-negara berkembang.
Studi yang dilakukan oleh Dynamic Spectrum Alliance (DSA) dan Telecom Advisory Services LLC (TAS) menunjukkan bahwa akses tanpa lisensi ke pita 6 GHz dapat meningkatkan PDB negara-negara seperti Indonesia, Kenya, Nigeria, dan Afrika Selatan, mencapai miliaran dollar AS dalam dekade mendatang.
Riset itu menyebut, Teknologi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7, yang beroperasi di pita 6 GHz, berpotensi memberikan manfaat besar dalam memperluas jangkauan broadband, meningkatkan keterjangkauan, dan mempercepat kecepatan internet.
Laporan itu juga menarik, karena menyinggung spesifik Indonesia. Laporan itu menyebut diperkirakan antara 2022 hingga 2031, akses tanpa lisensi ke pita 6 GHz akan menyumbang 187,63 miliar dollar AS pada perekonomian Indonesia.
Dari angka tersebut, sekitar 126,44 miliar dollar AS diperkirakan akan berkontribusi pada PDB negara, dengan surplus produsen sebesar 37,73 miliar dollar AS dan surplus konsumen 23,47 miliar dollar AS.
Impelementasi teknologi ini, juga berkontribusi pada pengurangan kesenjangan digital (digital divide). Selain itu akan mempercepat transformasi digital dan membuka lebih banyak peluang bagi pengembangan ekonomi berbasis teknologi digital.
Laporan itu menyebut seperti Afrika Selatan juga diperkirakan akan merasakan dampak positif dari akses tanpa lisensi ke pita 6 GHz. Antara 2021 dan 2030, diprediksi akan mendapatkan kontribusi ekonomi sebesar 57,76 miliar dollar AS.
Afrika Selatan dapat memperluas jangkauan broadband dengan biaya yang lebih rendah, menyediakan layanan internet berkualitas lebih tinggi, melayani wilayah-wilayah sulit, dan meningkatkan daya saing ekonomi digitalnya.
Untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari akses tanpa lisensi ke pita 6 GHz, DSA mendorong pemerintah untuk segera menerapkan regulasi yang mendukung operasi tanpa lisensi di pita 6 GHz.
Regulasi Indonesia
Indonesia telah merespons perkembangan ini atas dorongan Indonesia Technology Alliance (ITA). Menkomdigi Meutya Hafid bersama ITA telah mengumumkan regulasi terkait 6 GHz untuk fasilitasi WiFi super cepat pada 7 Februari 2025.
Dasar hukumnya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital RI Nomor 2 Tahun 2025 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Berdasarkan Izin Kelas.
Izin kelas adalah izin penggunaan Spektrum Frekuensi Radio, yang melekat pada alat telekomunikasi dan/atau perangkat telekomunikasi yang telah memenuhi standar teknis, dan digunakan berdasarkan persyaratan tertentu.
Langkah Kementerian Komdigi bersama pemangku kepentingan dalam mendorong inovasi teknologi melalui pemanfaatan spektrum lower 6 GHz band untuk Wi-Fi adalah langkah signifikan, untuk peningkatan akses digital publik dan mendongkrak ekonomi digital Indonesia.
Kolaborasi industri dalam pengembangan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 dengan tetap memastikan manfaat optimal untuk publik akan memperkuat konektivitas adalah keharusan.
Hal ini akan mendorong inovasi dan menjadikan Indonesia semakin kompetitif dalam transformasi digital global.
Berdasarkan Referensi dari Intel "What Is Wi-Fi 7?" Wi-Fi 7 adalah generasi terbaru dari teknologi Wi-Fi yang menjanjikan peningkatan signifikan dalam kecepatan, latensi, dan keandalan dibandingkan dengan Wi-Fi sebelumnya.
Sementara Wifi Alliance memperkirakan akan ada 233 juta perangkat WiFi 7 di pasaran pada 2024 dan terus berkembang hingga mencapai 2,1 miliar perangkat pada 2028.
WiFi 7, atau standar 802.11be, adalah generasi terbaru teknologi WiFi yang menawarkan kecepatan hingga 46 Gbps, jauh lebih tinggi dibandingkan WiFi 6 yang maksimal 9.6 Gbps.
Maka tak heran jika dikatakan bahwa teknologi ini akan mencakup kecepatan internet lebih dari empat kali lipat dibanding teknologi WiFi sebelumnya.
Secara teoritik WiFi 7 akan menghadirkan koneksi lebih cepat, stabil, serta latensi rendah. Teknologi ini ideal untuk streaming 4K, game online, VR, dan ekosistem IoT.
Beberapa fitur juga memungkinkan perangkat terhubung di beberapa pita frekuensi sekaligus, mengurangi gangguan dan meningkatkan efisiensi.
Selain lebih tahan terhadap gangguan sinyal, WiFi 7 juga mendukung platform berbasis AI, termasuk AI generatif, dan agentic AI, yang membutuhkan koneksi cepat dan stabil untuk kinerja optimal.
Kebijakan Pemerintah terkait WiFi super cepat ini, akan membuka lebih banyak peluang inovasi dan memperkuat konektivitas broadband di berbagai wilayah Tanah Air yang amat luas dan penuh tantangan.
Selain itu, dapat mendukung aplikasi-aplikasi baru untuk layanan publik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Tag: #indonesia #memasuki #wifi #super #cepat #pendukung #ekonomi #digital