Deepseek Kepergok Pakai Chip Huawei untuk Ciptakan AI Murah yang Bisa Jawab Semua Pertanyaan
Fakta ini diketahui publik setelah sebelumnya pemerintah AS mencurigai Deepseek diam-diam memakai chip AI Nvidia H800 yang kemampuannya lebih rendah dibanding H100 untuk melatih large language model (LLM) buatannya.
Awalnya Deepseek mengaku bahwa perusahaan hanya menggunakan chip H800 Nvidia, yang dapat dibeli secara legal di tahun 2023. Namun belakangan terungkap, selain memakai chip AI Nvidia, DeepSeek juga menggunakan chip Huawei Ascend 910C untuk proses inferencenya.
Sebagai informasi, inference merupakan proses penggunaan AI yang sudah dilatih untuk membuat prediksi atau keputusan berbasis data yang baru diberikan.
Dengan kata lain, kemampuan komputasi Deepseek sebenarnya tidaklah setinggi chip buatan Nvidia lantaran chip Huawei Ascend 910C hanya berfungsi untuk membantu pengguna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Ada beberapa alasan untuk hal ini, namun alasan paling utama kemungkinan terkait biaya. Perlu diketahui, chip Nvidia disebut jauh lebih mahal ketimbang chip buatan, sehingga penggunaan Ascend 910C memberikan opsi yang lebih terjangkau untuk tahap proses ini.
Mengingat beberapa waktu lalu Deepseek mengeluarkan pernyataan bahwa perusahaan hanya mengeluarkan biaya sekitar 6 juta dolar AS untuk membuat model AI DeepSeek R1 dan DeepSeek V3. Menantang narasi banyak perusahaan berbasis di Silicon Valley yang membutuhkan modal besaran untuk mengembangkan model AI canggih, mengutip SCMP.
Walau berperan dalam menjalankan interferensi, namun menurut informasi chip Ascend 910C memiliki keterbatasan kinerja yang membuatnya kurang cocok untuk melatih model AI skala besar.
Untuk mengatasi hal ini, Huawei disebut tengah mengembangkan chip Ascend 920C agar bisa bersaing Blackwell B200 buatan Nvidia yang akan datang.
Dalam kemitraan ini, unit cloud Huawei menggandeng SiliconFlow, perusahaan startup infrastruktur AI berbasis di Beijing, untuk menyediakan model bahasa besar DeepSeek V3 dan model penalaran R1 kepada pengguna melalui layanan cloud Ascend milik perusahaan.
Strategi ini memungkinkan pengembang membangun aplikasi AI yang dapat berjalan secara lokal di komputer pribadi Copilot+. Selain itu, Amazon.com juga dikliam ikut menyediakan akses ke model R1 melalui Amazon Web Services, memungkinkan pengembang membangun aplikasi AI yang lebih hemat biaya.
Menandai kemajuan Tiongkok dalam menghadirkan model DeepSeek pada infrastruktur perangkat keras dalam negeri juga tanpa perlu ketergantungan pada teknologi asing.
NASA Hingga 6 Negara Dunia larang Warga Pakai Deepseek
Pasca kemunculaan Deeepsek mengguncang dunia hingga membuat harta 500 orang terkaya di dunia amblas, sejumlah negara mulai menggelar penyelidikan keamanan aplikasi AI besutan China, Deepseek.
Peringatan ini dikeluarkan bukan tanpa alasan, Pakar keamanan data AS menilai Deepseek telah mengumpulkan sejumlah besar data pribadi dan menyimpannya di server di China.
Terlebih baru-baru ini Undang-undang intelijen nasional Tiongkok menyatakan bahwa semua perusahaan, organisasi, dan warga negara "harus mendukung, membantu, dan bekerja sama dengan upaya intelijen nasional."
Dengan kebijakan itu sejumlah aplikasi asal China dituding dapat mengumpulkan informasi pribadi dari para pengguna untuk disimpan "di server pemerintah China.
Mengantisipasi terjadinya pencurian data pelanggan, Angkatan Laut AS mengeluarkan larangan bagi prajuritnya agar tidak menggunakan aplikasi DeepSeek. Larangan serupa juga turut diberlakukan oleh pemerintah Italia, Taiwan, Australia, Irlandia dan Prancis.
Tak sampai disitu, Badan Penerbangan dan Antariksa dunia tau NASA juga melarang karyawan mereka menggunakan DeepSeek dengan alasan keamanan nasional dan privasi. Keputusan larangan penggunaan DeepSeek diterapkan mencerminkan adanya peningkatan kekhawatiran global terhadap keamanan data dan privasi dalam era kecerdasan buatan.
Tag: #deepseek #kepergok #pakai #chip #huawei #untuk #ciptakan #murah #yang #bisa #jawab #semua #pertanyaan