Hari Terpanjang di Bumi: Bukan Teka-Teki, Tapi Fakta Ilmiah!
Pernah bertanya kapan hari terpanjang di Bumi? Jawabannya selalu sama: hari ini. Fenomena ini bukan sekadar permainan kata, melainkan fakta ilmiah yang menarik.
Dilansir dari UNILAD, Bumi dan Bulan memiliki hubungan gravitasi yang kompleks. Salah satu dampak utamanya adalah bagaimana Bulan memengaruhi pasang surut air laut di Bumi. Ketika Bumi berputar pada porosnya dalam 24 jam, Bulan membutuhkan 27,5 hari untuk mengitari planet kita.
Namun, pasang surut ini menciptakan tonjolan air laut yang sedikit mendahului posisi Bulan karena Bumi berotasi lebih cepat. Tarikan gravitasi dari tonjolan ini membuat Bulan bergerak menjauh secara perlahan, sementara Bulan juga menarik energi rotasi Bumi.
Akibatnya, kecepatan rotasi Bumi semakin melambat, dan panjang hari bertambah.
Seberapa Lama Hari Bertambah?
Ilustrasi jam alarm (pexels/Nino Souza)Menurut Guinness World Records, fenomena yang disebut tidal friction serta interaksi antara inti dan mantel Bumi memperpanjang hari sekitar 0,0018 hingga 0,0023 detik setiap abad.
Pada tahun 1900, satu hari persis 24 jam, tetapi pengamatan astronomi menunjukkan bahwa di awal abad ke-21, satu hari kini berlangsung sekitar 24 jam dan 0,002 detik.
Karena hari sedikit lebih panjang dari 24 jam, manusia terkadang menambahkan leap second (detik kabisat) agar waktu yang kita gunakan tetap selaras dengan rotasi Bumi.
Leap second ini biasanya ditambahkan sebelum tengah malam pada 30 Juni atau 31 Desember, pertama kali diterapkan pada tahun 1972.
Masa Depan: Hari yang Lebih Panjang
Dalam beberapa ribu tahun ke depan, manusia akan memiliki lebih banyak waktu dalam sehari—meskipun hanya bertambah dalam hitungan milidetik per abad. Meski sulit dirasakan, fenomena ini menunjukkan bagaimana interaksi kosmik terus membentuk kehidupan di Bumi.
Jadi, setiap kali Anda bertanya kapan hari terpanjang di Bumi, ingatlah: jawabannya selalu hari ini—meski hanya lebih panjang dalam hitungan milidetik.
Tag: #hari #terpanjang #bumi #bukan #teka #teki #tapi #fakta #ilmiah