Wakil Presiden Eksekutif Samsung: Misi Kami Memimpin Pengembangan Ekosistem Android
EVP and Head Framework R&D Team Samsung, Sally Jeong menceritakan soal misi Samsung membangun AI OS untuk Android masa depan, saat sesi wawancara eksklusif bersama Jurnalisme KOMPAS.com Galuh Putri Riyanto di sela-sela acara Galaxy Unpacked 2025 di San Jose, California, Amerika Serikat. (KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto)
10:06
4 Februari 2025

Wakil Presiden Eksekutif Samsung: Misi Kami Memimpin Pengembangan Ekosistem Android

- Sejak merilis Galaxy AI pada Galaxy S24 series tahun lalu, Samsung makin serius soal mengintegrasikan kemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke smartphone miliknya.

Kini, Samsung punya misi kuat untuk membangun Android AIOS. Hal ini diungkap oleh Executive Vice President and Head Framework R&D Team Samsung, Sally Jeong saat sesi wawancara eksklusif bersama jurnalis KOMPAS.com Galuh Putri Riyanto di sela-sela acara Galaxy Unpacked 2025 di San Jose, California, Amerika Serikat pada akhir Januari lalu.

"Kami meyakini bahwa memimpin pengembangan ekosistem Android adalah misi kami, bersama Google. Jadi, kami setuju untuk membangun AI OS," kata Sally.

Selama sekitar 15 menit, Sally pun menceritakan lebih lanjut soal misi Samsung membawa AI OS ke perangkat smartphone Galaxy ke depannya.

Sebelum lanjut, sedikit tentang Sally, selain menjabat sebagai eksekutif Samsung, Sally turut aktif sebagai tim pengembangan untuk S Pen, Multi-Tasking, Edge SDK, berbagai layanan Samsung serta platform Android.

Selain itu, dia adalah pemimpin yang menginspirasi dengan sikap yang sangat menarik, kolaboratif, dan penuh petualangan. Selama 20 tahun terakhir, beliau telah memimpin pengembangan perangkat lunak berdasarkan berbagai platform seluler.

Misi jangka panjang

Di atas panggun Unpacked di San Jose, AS, Rabu (22/1/2025) waktu AS, Samsung mengatakan Galaxy AI menjadi salah satu fitur andalan di ponsel mereka. KOMPAS.com/GALUH PUTRI RIYANTO Di atas panggun Unpacked di San Jose, AS, Rabu (22/1/2025) waktu AS, Samsung mengatakan Galaxy AI menjadi salah satu fitur andalan di ponsel mereka. AI OS merujuk pada sistem operasi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pengalaman pengguna pada perangkat Android. Integrasi AI ini memungkinkan perangkat memahami teks, ucapan, gambar, dan video, menciptakan interaksi yang lebih natural dan intuitif.

Samsung ingin memastikan bahwa AI OS bukan hanya sekadar lapisan antarmuka tambahan di Android, tetapi benar-benar bisa mengintegrasikan AI ke platform.

Dengan pengembangan AI OS, Samsung tidak hanya ingin menghadirkan teknologi AI di perangkat pengguna, tetapi juga membawa pengalaman baru yang lebih terintegrasi dan seamless bagi seluruh pengguna Android di masa depan.

Pasalnya dengan Android AI OS ini, banyak aplikasi atau servis pihak ketiga bisa diintegrasikan dengan agen AI di platform Android. AI OS akan menghubungkan semuanya secara mulus dan bisa digunakan dengan mudah oleh pengguna langsung di genggaman tangannya.

"Sebelum ada AI OS, kami harus mengembangkan aplikasi individu untuk menghasilkan tugas individu, tapi sekarang bisa berinteraksi dengan semuanya dengan mudah dan bisa digunakan secara berhubungan," kata Sally.

Sally mengungkapkan, AI OS ini menggunakan pendekatan hybrid yang menggabungkan AI on-device (diproses di perangkat) dan AI berbasis cloud (diproses secara online) untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal.

Dengan AI on-device, pengguna bisa menikmati fitur AI tanpa bergantung pada koneksi internet (offline). Sementara AI berbasis cloud tetap tersedia untuk tugas yang memerlukan pemrosesan lebih kompleks. Pendekatan ini sejalan dengan strategi AI yang human-centric.

Samsung Galaxy S25 series jadi pijakan AI OS

Samsung Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra bisa dipesan hingga 13 Februari di Indonesia.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Samsung Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra bisa dipesan hingga 13 Februari di Indonesia.Selama setahun terakhir, Sally menceritakan bahwa beberapa orang menyambut dan memanfaatkan Galaxy AI dengan baik. Namun, ada juga pengguna yang masih belum menyadari AI dan apa yang dapat dilakukan AI untuk mereka.

"Itulah sebabnya kami bersikeras mengintegrasikan AI ke smartphone kami, karena kami percaya bahwa melalui upaya ini, akan ada lebih banyak orang yang mendapatkan manfaat AI dan menggunakan AI dengan mudah," kata perempuan yang bekerja di Samsung sejak 1998 ini.

Samsung pun menegaskan komitmennya untuk mengembangkan AI OS jangka panjang.

Salah satu realisasinya, Samsung telah menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan Galaxy AI sebagai bagian dari strategi mereka dalam mengintegrasikan AI ke dalam berbagai perangkat seluler.

Tahun ini, Samsung membawa kemampuan Galaxy AI tingkat lanjut ke Samsung S25 series.

Menurut Sally, lewat Galaxy S25 series yang baru dirilis, Samsung memberikan pijakan untuk pengembangan AI OS ke depannya, yakni dengan agen AI.

Salah satu fitur agen AI yang menjadi bintang utama pada Galaxy S25 series ini adalah "Cross App Action".

Samsung Galaxy S25 series mengintegrasikan agen AI untuk menyederhanakan tugas-tugas rumit di berbagai aplikasi Samsung, Google, dan pihak ketiga, dengan sekali klik tombol.

Dalam hal ini, Samsung mengintegrasikan Google Gemini ke Galaxy S25 series. Pengguna dapat memanggil Gemini dengan menekan tombol power selama sekitar 1 atau 2 detik.

Gemini akan muncul dan pengguna bisa memberikan perintah pencarian informasi, kemudian menyimpan atau mengirim informasi tersebut via aplikasi pihak ketiga.

Semua dilakukan dengan satu pintu (Gemini via tombol power), sehingga tidak perlu repot bolak-balik antar aplikasi.

Sebagai gambaran, berikut hal-hal yang mungkin dilakukan dengan fitur Cross App Action:

  • Mencari momen-momen penting, mulai dari rapat hingga acara olahraga, dan menambahkannya ke Google Kalender - semuanya dalam satu perintah sekaligus.
  • RSVP ke sebuah pesta tanpa harus berpindah-pindah antara aplikasi email dan kalender.
  • Mencari informasi resep masakan hanya dengan memotret isi kulkas pengguna. Nanti, Galaxy S25 akan mendeteksi bahan makanan yang ada, kemudian mencarikan resep yang sesuai.
  • Cari restoran terdekat yang sesuai preferensi pengguna dan teman, kemudian mengirimkan hasil pencarian ke teman, keluarga, dsb, semua dengan satu kali perintah.

Tak hanya itu, Samsung turut memperbarui fitur "AI Select" dan "Circle to Search" dengan kemampuan Multimodal Search. Dengan ini, AI Select dan Circle to Search mampu mencari informasi makin canggih, menggunakan berbagai jenis input, seperti teks, suara, gambar/visual.

Samsung bekerja sama dengan Google dalam mengembangkan platform AI untuk memastikan integrasi yang mulus antara aplikasi dan layanan mereka.

Hal ini memungkinkan Google Apps (Google Calendar, Gmail, Google Messages) dan Samsung Apps (Samsung Calendar, Samsung Notes, Samsung Reminder) untuk bekerja secara seamless. (news.samsung.com)

"Untuk memungkinkan pengalaman tanpa batas di seluruh aplikasi dan sebagainya, SDK API kami kembangkan bersama dengan Google selama sekitar setahun," kata Sally.

Keamanan jadi prioritas dalam AI OS

Ilustrasi penggunaan asisten AI Gemini di Samsung Galaxy S25 seriesKompas.com/Galuh Putri Riyanto Ilustrasi penggunaan asisten AI Gemini di Samsung Galaxy S25 seriesSelain integrasi agen AI, Sally mengatakan, AIOS juga menekankan pentingnya privasi, dengan memproses data pengguna secara lokal di perangkat dan hanya mengakses cloud saat diperlukan.

"Ini memastikan informasi pribadi tetap aman," kata Wakil Presiden Eksekutif Samsung yang memiliki nama lengkap Sally Hyesoon Jeong ini.

Samsung menyadari bahwa dalam era perangkat berkemampuan AI yang saling terhubung, keamanan dan privasi adalah hal yang terpenting.

Oleh karena itu, AI OS akan memberikan keseimbangan antara pemrosesan on-device dan cloud, sehingga pengguna tetap memiliki kendali atas data mereka.

Samsung juga menyediakan opsi AI dengan cloud untuk pengguna yang ingin menggunakannya untuk tujuan kreativitas seperti mengedit foto dengan Generative Edit maupun Portrait Studio, misalnya.

Selain itu, Samsung menerapkan teknologi keamanan canggih seperti Samsung Knox untuk melindungi data pribadi. Samsung Knox menyediakan lapisan keamanan tambahan yang melindungi data pengguna dari ancaman dan akses yang tidak sah.

Samsung juga memberikan transparansi kepada pengguna mengenai pengelolaan data pribadi mereka. Pengguna memiliki kontrol penuh atas data mereka, termasuk pilihan untuk menyimpan data di perangkat, di cloud, atau menghapusnya.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk merasa lebih aman dan nyaman saat menggunakan perangkat Galaxy AI.

Dengan pendekatan ini, Sally menegaskan, Samsung berkomitmen untuk memberikan pengalaman AI yang personal dan cerdas, sambil tetap menjaga privasi dan keamanan data pribadi pengguna.

Editor: Galuh Putri Riyanto

Tag:  #wakil #presiden #eksekutif #samsung #misi #kami #memimpin #pengembangan #ekosistem #android

KOMENTAR