3 Perbandingan Program MBG di Indonesia dan Swiss, dari Bahan Baku Mentah hingga Tak Didanai Pajak Negara
Program makan bergizi gratis atau MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto menemui berbagai pro kontra dalam penerapannya.
Meski baru percobaan, nyatanya program makan bergizi gratis ini mendapat banyak kritikan, terutama soal kelayakan makanan hingga sumber biaya untuk mendanai program tersebut.
Di negara lain, rupanya program makan bergizi gratis juga sudah lama diterapkan, salah satunya diterapkan di negara Eropa yakni di Swiss.
Seorang diaspora Indonesia yang berada di Swiss pun membagikan cerita untuk membandingkan bagaimana program makanan gratis di Swiss ini diterapkan.
Lantas, apa saja perbandingan program makanan begizi gratis di Indonesia dengan di Swiss ini? Berikut penjelasannya dikutip dari akun Instagram @evelyntrivena:
1. Diberi Bahan Pokok Mentah
Tak seperti di Indonesia yang siswanya diberi makanan jadi atau siap makan, di Swiss, program makan bergizi gratis ini diberikan melalui bahan pokok mentah.
Jadi para penerima program MBG ini diberi bahan pokok mentah yang bisa diolah secara mandiri atau melalui organisasi yang menerima bantuan.
Jadi, masyarakat bisa menyesuaikan selera makan masing-masing dan tidak merisaukan makanan yang tidak sesuai selera seperti yang dialami siswa-siswa di Indonesia kemarin.
2. Difasilitasi Kursus Masak dan Resep Makanan
Pemerintah di Swiss juga sangat aktif dalam mengedukasi pentingnya mengolah bahan makan tersebut menjadi makanan yang bergizi untuk diri sendiri.
Jadi, tidak hanya diberi bahan pokok mentah saja, pemerintah Swiss juga kerap membagikan dan menyiapkan fasilitas kursus masak dan beberapa resep makanan.
Tujuannya adalah supaya masyarakat tidak bermalas-malasan dan memiliki dampak panjang untuk tetap hidup sehat melalui program makan bergizi gratis.
3. Tidak Semua Didanai Pajak Negara
Uniknya, tidak seperti di Indonesia yang programnya masih didanai pajak negara hingga berbagai organisasi diminta ikut serta dalam pendanaannya, di Swiss tidak semua program makan bergizi gratis ini didanai pajak negara.
Swiss memiliki program redistribusi makanan surplus dari supermarket lokal, jadi bahan makanan dari supermarket yang masih layak ini didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Jadi, program makan bergizi gratis di Swiss ini bisa meminimalisir anggaran negara dan korupsi dan membuat masyarakat bisa lebih mandiri.
Dalam kolom komentarnya, netizen pun banyak setuju dengan program makanan bergizi gratis atau MBG seperti di Swiss ini bisa diterapkan di Indonesia.
"ya kan emang gitu harusnya. tapi kalo di indo begitu ntar gak cuan, pejabatnya belum pada kebagian," tulis netizen.
"Bagus banget program nya lebih efisien dan berdampak baik buat masyarakatnya," kata netizen.
"programnya baguss Semoga Indonesia bisa mengadopsi program2 yang bagus dari LN," jelas netizen.
"Regulasinya matang bgt step kebijakan nya ga tumpang tindih antar kebijakan , semua clear bahkan masyarakat bisa ikut swadaya dalam program makanan gratis," tutur netizen.
Kontributor : Maliana
Tag: #perbandingan #program #indonesia #swiss #dari #bahan #baku #mentah #hingga #didanai #pajak #negara