Ratusan Perusahaan Batasi Karyawan Mengakses AI Deepseek asal China, Antisipasi Isu Pencurian Data
BATASI AKSES DEEPSEEK - Aplikasi AI Deepseek asal China dituding melakukan pencurian data pelanggan dan potensi akses data pengguna yang kemudian disimpan ke server pemerintah China. Hingga saat ini DeepSeek enggan memberikan komentar terkait munculnya laporan yang menyebut bahwa aplikasi ini telah melakukan pencurian data pelanggan, Sabtu (1/2/2025). 
15:24
1 Februari 2025

Ratusan Perusahaan Batasi Karyawan Mengakses AI Deepseek asal China, Antisipasi Isu Pencurian Data

Ratusan perusahaan dan lembaga pemerintah di seluruh dunia mulai memperketat keamanannya dengan membatasi akses para karyawan ke perangkat kecerdasan buatan (AI) murah DeepSeek.

Pengetatan ini dilakukan setelah aplikasi AI Deepseek asal China dituding melakukan pencurian data pelanggan dan potensi akses data pengguna yang kemudian disimpan ke server pemerintah China.

Terlebih baru-baru ini Undang-undang intelijen nasional Tiongkok menyatakan bahwa semua perusahaan, organisasi, dan warga negara "harus mendukung, membantu, dan bekerja sama dengan upaya intelijen nasional."

Mengantisipasi terjadinya hal tersebut, ratusan perusahaan, khususnya yang terkait dengan pemerintah berupaya memblokir akses ke DeepSeek. Firma siber Armis, mencatat sekitar 70 persen pelanggan Armis telah meminta pemblokiran akses ke Deepseek.

“Kekhawatiran terbesar adalah potensi kebocoran data dari model AI ke pemerintah China, Anda tidak tahu kemana perginya informasi Anda,” ungkap Izrael dari Armis.

Hal serupa juga diungkapkan oleh perusahaan keamanan jaringan Netskope yang sering digunakan perusahaan untuk membatasi akses karyawan ke situs-situs web.

Dalam keterangan resmi yang dikutip dari Japan Times, Ray Canzanese, direktur laboratorium ancaman Netskope mengatakan bahwa sekitar 52 persen kliennya meminta agar perusahaan memblokir akses mereka ke situs Deepseek

Kekhawatiran seputar DeepSeek meningkat sejak beberapa hari terakhir, tepatnya setelah aplikasi ini menduduki posisi terbaik se di Apple Store.

Meski dibuat dari AI murah, namun DeepSeek mampu mengembangkan teknologi AI canggih yang gratis, menyaingi atau mengungguli pesaing seperti ChatGPT dan Claude dari Anthropic.

Bahkan beberapa ahli memberikan pujian terhadap performa DeepSeek, dengan investor teknologi terkenal Marc Andreessen menyebutnya sebagai salah satu terobosan paling menakjubkan yang pernah ia lihat.

Hal ini yang kemudian memicu khawatirkan para pengembang AI hingga para investor pun ramai-ramai melepas saham teknologi, karena mereka beranggapan kehadiran DeepSeek dapat memicu perlombaan teknologi baru antara Amerika Serikat dan Tiongkok, di mana para pemain harus lebih cerdas dan lebih efisien dalam pengembangan AI.

Hingga saat ini DeepSeek enggan memberikan komentar terkait munculnya laporan yang menyebut bahwa aplikasi ini telah melakukan pencurian data pelanggan.

Akan tetapi para peneliti siber yang menyelidiki keamanan DeepSeek mengatakan bahwa mereka menemukan basis data publik milik perusahaan yang berisi data internal.

Basis data tersebut mencakup beberapa riwayat dialog DeepSeek, detail  backend , dan data log teknis, menurut Wiz Inc, startup keamanan siber yang tahun lalu sempat ingin dibeli Alphabet Inc seharga 23 miliar dolar AS

 

Editor: Seno Tri Sulistiyono

Tag:  #ratusan #perusahaan #batasi #karyawan #mengakses #deepseek #asal #china #antisipasi #pencurian #data

KOMENTAR