DeepSeek Buatan China Berbiaya Murah yang Mengguncang AS
TEKNOLOGI yang dikembangkan start up China memang luar biasa. Di saat raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) memimpin industri AI global, DeepSeek membuat kejutan dengan meluncurkan produknya DeepSeek V-3 dan R1.
Dampaknya tak tanggung-tanggung, langsung membuat saham NVIDIA korporasi chip asal AS, terjerembab hampir 600 miliar dollar AS dalam sehari, lebih tepatnya meluncur dari 3,49 triliun, menjadi 2,9 triliun dolar AS.
Raksasa teknologi ini mengalami penurunan kapitalisasi pasar terbesar dalam sejarah. Sahamnya merosot 17 persen.
DeepSeek secara mengejutkan membuktikan bahwa inovasi AI dapat berkembang pesat, meskipun dengan biaya murah dan keterbatasan akses atas perangkat keras nan canggih.
Dengan model AI open source dan teknologi yang efisien, perusahaan China ini menjadi pesaing serius bagi OpenAI dan raksasa teknologi lainnya.
Keberhasilan DeepSeek, berpotensi mengubah strategi kebijakan proteksionistik teknologi antara AS dan China di masa depan.
Yahoo Finance merilis laporan berjudul “DeepSeek caused a $600 billion freakout. But China’s AI upstart may not be the danger to Nvidia and U.S. export controls many assume” (28/01/2025).
Laporan itu menyebutkan bahwa DeepSeek telah memicu kepanikan di pasar saham, dan menyebabkan turunnya nilai NVIDIA hampir 600 miliar dollar AS, hanya dalam satu hari.
Laporan itu intinya menyebutkan bahwa keberhasilan model AI terbaru DeepSeek V3 dan R1, menimbulkan keraguan investor terhadap dominasi NVIDIA.
DeepSeek
Dilaporkan Forbes “All About DeepSeek-The Chinese AI Startup Challenging US Big Tech” (27/01/2025), DeepSeek didirikan Mei 2023 oleh Liang Wenfeng, tokoh terkemuka "Hedge Fund" dan industri AI.
DeepSeek beroperasi secara independen meskipun didanai penuh oleh High-Flyer, yang didirikan oleh Wenfeng.
Model pendanaan unik ini menjadi contoh pembelajaran buat kita. Model ini memungkinkan DeepSeek melakukan proyek AI ambisius tanpa tekanan dari investor eksternal. Hal ini mendorong penelitian dan pengembangan AI jangka panjang.
Penasaran dengan model Chatbot ini, saya menginstall DeepSeek V3 via playstore dan berdialog dengan AI China ini. Berikut dialog saya dengan DeepSeek V3:
Nama kamu siapa?
Saya adalah DeepSeek V3, asisten AI yang dibuat oleh DeepSeek. Saya siap membantu Anda dengan berbagai pertanyaan atau tugas. Ada yang bisa saya bantu?
Ketika pertanyaan dilanjutkan apakah ia adalah AI Agentik, DeepSeek V-3 menjawab: Saya adalah AI conversational agent yang dirancang untuk membantu menjawab pertanyaan, memberikan informasi, dan berinteraksi dengan pengguna.
Saya tidak memiliki kesadaran, kehendak, atau kemampuan untuk bertindak secara mandiri (agentic) seperti manusia. Tugas saya adalah memberikan respons berdasarkan data dan algoritma yang telah diprogram.
Saya tergantung pada data pelatihan yang digunakan untuk melatih model bahasa saya. Kemampuan saya untuk memahami dan merespons pertanyaan, didasarkan pada pola dan informasi yang dipelajari dari data tersebut.
Chatbot itu melanjutkan: Saya tidak dapat mengakses sumber eksternal secara real-time (kecuali jika diintegrasikan dengan fitur tertentu).
APNews dalam rilisnya “What is DeepSeek, the Chinese AI company upending the stock market?” (28/01/2025) menulis tentang apa itu DeepSeek.
Peluncuran chatbot DeepSeek menjadi fenomena global persaingan teknologi antara AS dan China, khususnya dalam bidang AI.
Laporan itu menyebut, model AI DeepSeek dibangun dengan menggunakan chip H800 dari NVIDIA, yang lebih terbatas, dibandingkan dengan chip yang digunakan oleh perusahaan AI di AS.
Luar biasanya, dengan kondisi seperti ini produk DeepSeek tetap mampu menghasilkan model AI generatif yang kompetitif. DeepSeek menampilkan kemampuan penalaran tingkat lanjut dengan efisiensi biaya yang lebih efisien, dibandingkan model OpenAI.
Teknologi yang digunakan DeepSeek juga memanfaatkan konsep "Test Time Scaling", yaitu metode di mana model AI mampu mengevaluasi, dan meningkatkan dirinya sendiri, tanpa memerlukan data baru.
Dengan pendekatan ini, DeepSeek menunjukkan bahwa kemajuan AI tidak harus selalu bergantung pada perangkat keras tercanggih.
Kesuksesan dan efisiensi DeepSeek memicu kekhawatiran di kalangan industri teknologi AS mengenai besarnya anggaran yang telah diinvestasikan dalam pengembangan AI.
Realitas DeepSeek menuai diskusi terkait kebijakan pembatasan ekspor chip AI yang diterapkan AS terhadap China. Karena DeepSeek ternyata sukses berinovasi, meskipun menghadapi kendala akses terhadap chip mutakhir.
Laporan AP News menyebut DeepSeek diketahui memiliki akses ke Graphical Processing Units (GPU) NVIDIA A100 dan H800. Perangkat ini diperoleh sebelum pembatasan ekspor AS ke China diperketat.
Secara faktual, jumlah GPU yang mereka gunakan masih jauh lebih terbatas, dibandingkan yang digunakan perusahaan AS seperti Xai milik Elon Musk.
Selain berbiaya rendah, seperti model R1 DeepSeek, yang dirancang untuk tugas-tugas matematika dan logika, dapat dijalankan pada laptop tanpa memerlukan GPU kelas atas.
The Economic Times menurunkan laporan "A Battle begins: DeepSeek vs ChatGPT; find out who wins?" yang intinya menguraikan selain layanan gratis, baik DeepSeek maupun ChatGPT menawarkan langganan berbayar, dengan tarif sangat jauh beda.
ChatGPT mengenakan tarif mulai dari 20 dollar AS perbulan, sedangkan DeepSeek jauh lebih terjangkau, mulai dari hanya 0,50 dollar AS saja perbulan.
Menanggapi fenomena DeepSeek, "Science" media yang diterbitkan American Association for the Advancement of Science menurunkan laporan "All Chinese firm’s faster, cheaper AI language model makes a splash".
Laporan itu menguraikan bahwa DeepSeek telah menarik perhatian dengan pengembangan model bahasa besar (LLM) yang efisien, hemat biaya, dan bersifat open source, yang memungkinkan pengguna memodifikasi kode sumber.
DeepSeek V3 diklaim mengungguli beberapa model AI terkemuka seperti GPT-4 dari OpenAI, dalam beberapa kriteria.
Kunci suksesnya selain biaya yang jauh lebih rendah, juga inovasi memangkas kebutuhan perangkat keras canggih. Ditambah penghematan daya komputasi.
DeepSeek mengklaim bahwa biaya pelatihan model V3 hanya sekitar 5,6 juta dollar AS, jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya pelatihan GPT-4 yang diperkirakan mencapai 78 juta dollar AS.
DeepSeek fokus pada inovasi perangkat lunak dan kemampuan untuk beradaptasi dalam persaingan global.
Selain keunggulannya dalam pengembangan teknologi AI, DeepSeek juga memanfaatkan keuntungan pasar domestik di China yang sangat besar, di mana model AI Barat seperti ChatGPT diblokir.
Laporan The Standard "What is DeepSeek and how does it compare to ChatGPT? Chinese AI climbs to top of iPhone app chart" (28/01/2025) mengutip makalah penelitian tim teknik DeepSeek.
Makalah itu mengungkapkan bahwa mereka hanya membutuhkan sekitar 6 juta dollar AS untuk mengembangkan sistem baru. Hal ini identik dengan 10 kali lebih kecil dari investasi Meta dalam pengembangan teknologi AI terbarunya.
Ketika pembatasan dari pemerintahan AS mulai berlaku, perusahaan China itu justru menjadi lebih kreatif membangun modelnya dengan chip AI NVIDIA yang ada dan kurang canggih.
DeepSeek juga kemudian mengikuti jejak Meta, meng-open source-kan sistem AI terbarunya.
Meskipun menghadapi pembatasan teknologi dari AS, seperti larangan ekspor chip AI dan pembatasan aplikasi, China tetap berinovasi dengan mengoptimalkan perangkat lunak dan teknologi yang tersedia.
Keberhasilan DeepSeek membuktikan dan menjadi pesan moral berharga. Startup mampu bersaing dengan raksasa teknologi di pasar global dengan biaya jauh lebih murah, meskipun terdapat pembatasan teknologi dan kebijakan proteksionisme.
Tag: #deepseek #buatan #china #berbiaya #murah #yang #mengguncang