Menelisik DeepSeek: Startup Kecerdasan Buatan (AI) Tiongkok yang Guncang Pasar Teknologi Amerika Serikat
Aplikasi DeepSeek. (Dok. Asia Times)
01:24
29 Januari 2025

Menelisik DeepSeek: Startup Kecerdasan Buatan (AI) Tiongkok yang Guncang Pasar Teknologi Amerika Serikat

Teknologi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, Deepseek R1, mengejutkan dunia industri teknologi, bahkan mengguncang Wall Street. Pada Senin (27/1), setelah kemunculan Deepseek, saham-saham di bursa Amerika Serikat mengalami penurunan tajam.

Salah satu dampak terbesar adalah kerugian besar yang dialami oleh pembuat chip, Nvidia, yang kehilangan nilai pasar hampir US$600 miliar, atau sekitar Rp9.731,7 triliun.  Deepseek R1 kini menjadi pesaing serius bagi kecerdasan buatan terkenal lainnya seperti ChatGPT OpenAI dan Gemini, yang sebelumnya mendominasi pasar.

Keberadaan Deepseek memunculkan ancaman terhadap dominasi perusahaan teknologi Amerika yang telah lama dianggap tak terkalahkan. Dampak ini membuat para investor dan perusahaan besar di AS khawatir akan perubahan besar dalam industri teknologi global.  

Tentunya hal ini semakin menambah ketegangan terkait persaingan teknologi antara AS dan Tiongkok, yang semakin memanas. Lalu, bagaimana DeepSeek bisa menjadi ancaman bagi raksasa teknologi AS seperti OpenAI, Google, dan Meta? Apa dampaknya terhadap industri AI global? Simak ulasan menarik berikut ini, dikutip dari Forbes, Selasa (28/1). 

DeepSeek: Inovasi yang Menggebrak Pasar AI

DeepSeek merupakan startup kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok yang baru berdiri sejak Mei 2023. Meskipun usianya belum genap dua tahun, DeepSeek telah menarik perhatian dunia, termasuk Silicon Valley.

Didirikan oleh Liang Wenfeng, seorang ahli di bidang hedge fund dan teknologi AI, DeepSeek memiliki pendekatan unik dalam operasionalnya. Tidak seperti perusahaan AI lainnya, DeepSeek sepenuhnya didanai oleh High-Flyer, hedge fund milik Liang sendiri. 

Tanpa tekanan dari investor eksternal, DeepSeek dapat fokus pada riset jangka panjang tanpa harus tergesa-gesa mencari keuntungan. Tim DeepSeek sebagian besar terdiri dari lulusan muda universitas top di Tiongkok. 

Alih-alih mengutamakan pengalaman kerja, perusahaan ini lebih memilih individu dengan kemampuan teknis tinggi dan perspektif segar terhadap pengembangan AI. Kombinasi talenta muda, budaya inovasi, dan fokus pada bahasa serta budaya lokal menjadi kunci sukses DeepSeek.

Model DeepSeek

  • DeepSeek Coder (November 2023) : Model open-source pertama mereka yang dirancang untuk tugas pemrograman.

  • DeepSeek LLM: Model AI berparameter 67 miliar yang mampu bersaing dengan model bahasa besar lainnya.

  • DeepSeek-V2 (Mei 2024): Model ini mencuri perhatian karena kinerjanya yang kuat dengan biaya rendah. Peluncurannya memicu perang harga di pasar AI Tiongkok, memaksa perusahaan besar seperti ByteDance dan Alibaba menurunkan harga model AI mereka.

  • DeepSeek-Coder-V2: Model lanjutan dengan 236 miliar parameter yang dirancang untuk pemrograman kompleks. Harganya sangat kompetitif, dengan biaya hanya $0,14 per juta token input.

  • DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1: Diluncurkan pada 2025, model ini memperkuat posisi DeepSeek sebagai inovator. DeepSeek-R1, misalnya, dirancang khusus untuk tugas penalaran dan mampu menantang model OpenAI.

Selain itu, DeepSeek juga menawarkan model "distilled" seperti DeepSeek-R1-Distill, yang lebih efisien untuk berbagai kebutuhan komputasi.

Efisiensi dan Tantangan Teknologi

Keberhasilan DeepSeek tidak hanya terletak pada kecanggihan teknologinya, tetapi juga efisiensinya. Dibandingkan OpenAI atau Meta, biaya pengembangan model DeepSeek hanya sebagian kecil dari yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan tersebut.

Keunggulan ini memunculkan pertanyaan besar, apakah benar pengembangan AI harus selalu bergantung pada perangkat keras tercanggih seperti chip Nvidia? DeepSeek membuktikan bahwa dengan fokus pada efisiensi, inovasi tetap bisa tercapai meski dengan sumber daya terbatas.

Namun, perjalanan DeepSeek tidak lepas dari tantangan. Pembatasan ekspor teknologi tinggi seperti GPU dari AS ke Tiongkok bertujuan menghambat kemajuan AI negara tersebut. Meski begitu, kemajuan DeepSeek menunjukkan bahwa Tiongkok mampu mengatasi batasan ini dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.

Dampak dan Masa Depan

Keberadaan DeepSeek telah mengguncang pasar teknologi global. Saham perusahaan teknologi besar di AS sempat anjlok pada Januari 2025 akibat meningkatnya kekhawatiran investor terhadap inovasi DeepSeek.

Meski DeepSeek saat ini lebih berfokus pada riset daripada komersialisasi, kehadirannya menjadi sinyal bahwa dominasi AS di bidang AI tidak lagi tak tergoyahkan. Dengan tim yang berbakat, strategi yang efisien, dan visi jangka panjang, DeepSeek berpotensi menjadi kekuatan besar di industri AI.

Apakah DeepSeek akan terus melaju dan menjadi pemimpin baru dalam industri AI? Ataukah raksasa teknologi AS mampu membendung langkah mereka? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Editor: Hendra Eka

Tag:  #menelisik #deepseek #startup #kecerdasan #buatan #tiongkok #yang #guncang #pasar #teknologi #amerika #serikat

KOMENTAR