MAC Jadi Ajang Jembatan Panahan Menuju Olimpiade
Kejuaraan Nasional Panahan Antarklub MilkLife Archery Challenge (MAC) berlangsung di Supersoccer Arena, Kudus. (Istimewa)
19:58
19 Desember 2025

MAC Jadi Ajang Jembatan Panahan Menuju Olimpiade

–Sebanyak 1.360 atlet dari 116 klub panahan datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk berlaga di MilkLife Archery Challenge (MAC). Kejuaraan Nasional Panahan Antarklub 2025 itu berlangsung di Supersoccer Arena, Kudus, pada 9 - 19 Desember.

Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) Abdul Razak menuturkan, penyelenggaraan Kejurnas Panahan Antarklub 2025 bertujuan guna memperkuat struktur kompetisi panahan di Indonesia. Ajang yang didukung Djarum Foundation dan MilkLife ini diharapkan akan lahir talenta-talenta berkualitas dan kelak dapat membela Indonesia di kejuaraan internasional.

”Ini merupakan penyelenggaraan pertama dan menjadi salah satu bentuk inovasi dari PB Perpani yang menjadi modal penting untuk memperkuat fondasi prestasi nasional,” kata Abdul Razak.

Di satu sisi, kompetisi ini juga untuk memperluas kesempatan atlet muda menguji kemampuan dan menambah jam terbang dalam pertandingan level nasional. Sehingga, nantinya diharapkan dapat lahir talenta-talenta berkualitas yang bisa memperkuat Indonesia ketika melakoni kejuaraan internasional. "Baik di level regional maupun dunia seperti Olimpiade,” sebut Abdul Razak.

Ajang ini mempertandingkan empat divisi yakni Nasional, Compound, Recurve, dan Barebow. Divisi Nasional terbagi dalam empat kelompok usia yakni U-10, U-13, U-15, dan U-18. Sedangkan divisi Compound dan Recurve terdiri atas empat kelompok usia (U-13, U15, U18, dan umum). Adapun Barebow memainkan kelas dengan batasan usia peserta rata rata di atas 30 tahun. Setiap divisi mempertandingkan nomor perorangan dan beregu baik putra dan putri serta nomor beregu campuran.

”Dengan banyaknya divisi dan kelompok usia ini, para atlet bertemu lawan sepadan sehingga kemampuan mereka dapat terukur dengan baik. Ke depannya, kami berupaya dapat rutin menyelenggarakan kejuaraan ini sehingga para atlet memiliki tujuan pasti ketika berlatih,” jelas Abdul Razak.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menuturkan, penyelenggaraan ini selaras dengan upaya yang dilakukan yang tengah memperkuat ekosistem panahan di level usia dini. Sejak tahun lalu, event inj rutin digelar dua kali dalam setahun dengan memperlombakan divisi PVC dan Nasional yang ditujukan untuk meningkatkan minat menggeluti olahraga panahan.

”Jenjang pembinaan atlet panahan di berbagai lapisan usia kini terlihat jelas dengan adanya MAC bagi usia dini,” ujar Yoppy Rosimin.

Selain itu Kejuaraan Panahan Junior dan Kejuaraan Panahan Antarklub sebagai jembatan menuju Seleksi Nasional hingga akhirnya bergabung dengan Pelatnas dan membela Indonesia di panggung dunia.

”Kami berharap, dengan mata rantai ekosistem dan piramida pembinaan yang kuat ini, para atlet panahan dapat semakin termotivasi untuk berlatih dan mendulang prestasi yang membuat Indonesia digdaya di cabang olahraga ini,” tutur Yoppy.

Dukungan yang ada tak lepas dari potensi ukiran prestasi para atlet di level internasional. Indonesia pernah meraih medali perak dalam Olimpiade Seoul 1988 melalui tiga srikandi Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani dan Lilies Handayani.

Paling anyar, atlet panahan Indonesia mendulang medali emas dalam SEA Games Thailand 2025 melalui nomor Recurve individual serta beregu putra dan putri. Di nomor Compound, atlet panahan Indonesia juga meraih emas di nomor individual dan beregu putri.

”Dengan catatan prestasi tersebut, kami yakin bila ekosistem pembinaan atlet panahan dapat dipupuk dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia dapat berjaya di level yang lebih tinggi lagi seperti Olimpiade,” ucap Yoppy optimistis.

Sementara itu, dari arena pertandingan, pemanah muda asal DKI Jakarta, Galeno Rubyan Ashia yang bertanding di nomor Recurve U13 Perorangan Putra sukses meraih gelar juara. Di partai final, atlet dari Fast Kodamar ini mengungguli perlawanan hebat wakil Wibawa Mukti Archery, Ramdhani Khairul Anwar.

Dia mengatakan, kunci keberhasilan di MilkLife Archery Challenge Kejurnas Panahan Antarklub 2025 tak lepas dar kedisiplinan dalam berlatih, konsistensi latihan, serta doa yang selalu dipanjatkan.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #jadi #ajang #jembatan #panahan #menuju #olimpiade

KOMENTAR