Rekrutan Baru AC Milan Kena Semprot Legenda

- Kekalahan yang dialami AC Milan dari Napoli di Supercoppa Italiana mengungkap masalah tim di sektor belakang. Koni De Winter jadi sorotan.

Milan telah mengeluarkan banyak dana untuk merekrut pemain baru menjelang kompetisi 2025-2026.

Namun, di tengah musim yang sudah berjalan separuh, sebagian besar rekrutan I Rossoneri justru menunjukkan performa yang mengecewakan.

Ironisnya, banyak pemain yang dibeli dengan harga tinggi gagal memenuhi ekspektasi yang diharapkan.

Di sisi lain, dua rekrutan paling berhasil Milan, Luka Modric dan Adrien Rabiot justru tak makan banyak biaya. Bahkan, Modric didapatkan secara gratis.

Satu per satu rekrutan flop Milan mulai terungkap, termasuk Pervis Estupinan yang seharusnya menjadi pengganti Theo Hernandez.

Estupinan dibeli dengan harga 17 juta euro dari Brighton. Namun, sejauh ini ia belum mampu menunjukkan performa yang baik.

Kini, Estupinan terpaksa tersingkir dari starting XI dan digeser oleh bek jebolan akademi Milan, Davide Bartesaghi.

Samuele Ricci, yang dibeli dari Torino seharga 23 juta euro, juga belum bisa mengunci tempat di tim utama karena tidak mampu bersaing dengan Modric dan Rabiot.

Begitu juga dengan Ardon Jashari, yang didatangkan dari Club Brugge dengan biaya 34 juta euro, di mana proses perekrutannya menghabiskan tenaga, waktu, dan uang.

Pemain termahal Rossoneri, Christopher Nkunku, juga kesulitan untuk membuktikan bahwa dia layak dihargai 37 juta euro setelah hanya mencetak satu gol dalam 703 menit penampilan di semua kompetisi.

Ketika Milan kalah 0-2 dari Napoli di semifinal Supercoppa Italiana, satu lagi rekrutan flop terungkap, yaitu Koni De Winter.

De Winter, yang dibeli dari Genoa seharga 20 juta euro. Sebelumnya, ia tak banyak kesempatan mentas sebagai starter seiring komposisi paten Matteo Gabbia, Fikayo Tomori, dan Strahinja Pavlovic.

Namun, saat dipercaya untuk mengisi starting XI melawan Napoli karena Gabbia mengalami cedera, kelemahan De Winter langsung terlihat.

AFP/FAYEZ NURELDINE Rasmus Hojlund (kiri) merayakan gol dengan rekan satu timnya Matteo Politano dalam pertandingan semifinal Piala Super Italia antara SCC Napoli dan AC Milan di Stadion Universitas King Saud di Riyadh pada 18 Desember 2025. (Foto oleh Fayez Nureldine / AFP)

Kritik Panucci untuk De Winter

Dia gagal mengawal Rasmus Hojlund dengan baik, yang mengakibatkan gawang Milan kebobolan dua kali.

Performa buruk De Winter pun mendapat kritik tajam dari mantan pemain Milan, Christian Panucci.

"Jika ingin bermain untuk AC Milan, Anda tidak bisa membiarkan Hojlund lewat seperti itu," ujar Panucci di Milan News.

"Anda tidak bisa membuat kesalahan teknis seperti itu pada level ini," tutur Panucci yang semasa bermain pernah membawa Milan juara Liga Champions 1993-1994.

Penampilan yang mengecewakan saat melawan Napoli menegaskan bahwa De Winter belum siap diandalkan sebagai starter Milan.

Meski pernah berkontribusi dalam kemenangan 1-0 atas AS Roma, kemunculan De Winter di starting XI sering kali berujung pada hasil buruk untuk Milan.

Tim asuhan Massimiliano Allegri juga mengalami hasil imbang 2-2 saat melawan Pisa ketika De Winter bermain penuh selama 90 menit.

Hasil serupa terjadi ketika Milan ditahan imbang 2-2 oleh Parma dengan De Winter merumput selama 87 menit.

Di partai Serie A terbaru, setelah De Winter menggantikan Gabbia, gawang Milan kembali kebobolan oleh Sassuolo dan duel berakhir dengan hasil seri 2-2.

Dalam laga babak 16 besar Coppa Italia melawan Lazio, De Winter juga menjadi starter dan bermain penuh. Milan kalah 0-1 dalam pertandingan tersebut.

Tag:  #rekrutan #baru #milan #kena #semprot #legenda