



Perbandingan Gaji di Timnas Indonesia Vs Ajax, Denny Landzaat Lewatkan Bayaran Lebih Tinggi
Nama Denny Landzaat, asisten pelatih Timnas Indonesia, belakangan menjadi sorotan setelah dirinya dikabarkan menolak tawaran bergabung dengan Ajax Amsterdam, salah satu klub elite asal Belanda yang sangat prestisius di kancah sepak bola Eropa.
Tawaran ini mencuat usai Ajax Amsterdam secara resmi menunjuk John Heitingga, mantan asisten pelatih di Liverpool FC, sebagai pelatih kepala mereka untuk musim kompetisi mendatang.
Dalam rangka menyusun tim pelatih yang solid, Heitingga, yang juga merupakan mantan rekan satu tim Denny Landzaat di Timnas Belanda, memasukkan nama Landzaat sebagai salah satu kandidat kuat untuk mendampinginya sebagai asisten pelatih di Ajax.
Namun, alih-alih menerima tawaran menggiurkan tersebut, Landzaat justru memilih untuk bertahan di Indonesia.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena Ajax bukan hanya klub papan atas di Belanda, tetapi juga memiliki infrastruktur pelatihan, jenjang karier, dan paket gaji yang sangat kompetitif, jauh melampaui rata-rata di kawasan Asia Tenggara.
Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal media sosial @seasiagoal, Landzaat menegaskan komitmennya terhadap proyek jangka panjang yang sedang dibangun di skuad Garuda.
Pria berdarah Maluku itu menyebutkan bahwa ia merasa terinspirasi oleh misi besar yang sedang dijalani Timnas Indonesia, terutama impian untuk tampil di Piala Dunia.
"Proyek Timnas Indonesia adalah prioritas saya saat ini," kata Denny Landzaat seperti dikutip dari akun Instagram @seasiagoal.
"Saya berada di tempat yang bagus, baik secara profesional maupun pribadi. Bekerja bersama Patrick Kluivert dan mengejar mimpi ke Piala Dunia benar-benar menginspirasi saya," lanjutnya.
"Saya percaya dengan proyek ini, dengan pemain dan saya ingin mencatat sejarah bersama Indonesia," imbuhnya.
Perbandingan Gaji

Menariknya, jika dilihat dari sisi finansial, pilihan Landzaat untuk bertahan di Indonesia justru berpotensi membuatnya melewatkan bayaran yang jauh lebih tinggi.
Gaji di Timnas Indonesia
Menurut laporan yang beredar, Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia menerima bayaran sekitar Rp1,3 hingga Rp1,5 miliar per bulan, atau setara Rp15-18 miliar per tahun.
Dengan asumsi gaji asisten pelatih berada di kisaran 40-60% dari gaji pelatih kepala, maka Denny Landzaat diperkirakan menerima Rp500-900 juta per bulan, atau sekitar Rp6-11 miliar per tahun.
Angka ini tentu tergolong tinggi untuk standar gaji pelatih di Asia Tenggara, tetapi tetap tergolong kecil jika dibandingkan dengan level klub Eropa seperti Ajax.
Gaji di Ajax Amsterdam
Di sisi lain, pelatih kepala Ajax Amsterdam biasanya mendapatkan gaji sekitar €2-5 juta per tahun, atau Rp34-85 miliar per tahun, tergantung pengalaman dan prestasi.
Sebagai asisten pelatih, gaji diperkirakan berkisar 30-60% dari pelatih kepala, atau dalam angka euro mencapai €600 ribu hingga €3 juta per tahun. Jika dikonversikan ke rupiah, gaji asisten pelatih di Ajax bisa mencapai Rp10-51 miliar per tahun, atau Rp800 juta hingga lebih dari Rp4 miliar per bulan.
Dari perbandingan tersebut, jelas bahwa secara finansial, bergabung dengan Ajax akan memberi keuntungan materi yang jauh lebih besar bagi Landzaat.
Meski secara angka gaji Ajax Amsterdam lebih menjanjikan, keputusan Denny Landzaat untuk bertahan di Timnas Indonesia menunjukkan bahwa tidak semua hal diukur dengan materi.
Loyalitas, tantangan, dan keyakinan terhadap visi besar sering kali menjadi motivasi yang jauh lebih kuat.
Kini, publik sepak bola nasional hanya bisa berharap bahwa dedikasi Landzaat ini akan berbuah manis dan membawa Timnas Indonesia melangkah lebih jauh di kancah internasional, termasuk mewujudkan mimpi besar, yakni lolos ke Piala Dunia.
Kontributor: Eko
Tag: #perbandingan #gaji #timnas #indonesia #ajax #denny #landzaat #lewatkan #bayaran #lebih #tinggi