



Ole Romeny dan Ricky Kambuaya Jadi Sorotan Media Amerika, Banjir Pujian
Kemenangan dramatis Indonesia atas China di SUGBK jadi sorotan tajam media Amerika, terutama ESPN.
Ole Romeny, pencetak gol tunggal lewat penalti menit ke-45, mendapat pujian atas kontribusi luar biasanya.
ESPN menyebut Romeny sebagai pemain cerdas yang mampu membuka ruang dan membingungkan lini belakang lawan.
"Romeny bukan sekadar pencetak gol, ia juga memiliki naluri tajam dalam menciptakan ruang," tulis ESPN.
Gerakan dinamis Romeny, baik melebar maupun turun ke tengah, membuat pertahanan China kehilangan fokus.
Selain Romeny, Ricky Kambuaya juga menarik perhatian sebagai simbol kekuatan pemain lokal.
ESPN menyebut Kambuaya dan Yakob Sayuri sebagai “duo energik” yang menghidupkan permainan Indonesia.
"Keduanya menunjukkan kerja keras luar biasa, membuktikan bahwa talenta lokal tetap menjadi tulang punggung penting dalam tim," tulis ESPN lagi.
Penampilan Ricky disebut tak hanya tangguh dalam bertahan, tapi juga aktif dalam transisi menyerang.
Jay Idzes dan Calvin Verdonk juga diapresiasi karena kokohnya pertahanan Indonesia selama 90 menit.
Rizky Ridho pun mendapat kredit karena beberapa kali memotong umpan berbahaya dari lini depan China.
Debutan Emil Audero tak luput dari sorotan karena tampil tenang meski dalam tekanan tinggi.
Egy Maulana Vikri juga dinilai memberikan energi tambahan dan semangat juang tinggi di sayap.
Kemenangan ini membuat Indonesia mengoleksi 12 poin dan lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
ESPN menilai performa kolektif ini sebagai hasil pembinaan strategi matang dan semangat juang tim.
Mereka menekankan pentingnya peran pemain lokal di tengah maraknya pemain keturunan dalam skuad Garuda.
Meski begitu, ESPN juga memperingatkan bahwa tantangan lebih besar masih menanti ke depan.
"Kemenangan atas China bukan akhir, tapi awal dari perjuangan baru," tulis ESPN dalam penutupnya.
Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang pada 10 Juni sebagai ujian terakhir di putaran ketiga.
Dengan sorotan positif ini, mental Skuad Garuda diyakini semakin siap menorehkan sejarah berikutnya.
Kemenangan penting
Kemenangan atas China menjadi catatan positif dalam sejarah pertemuan kedua tim. Secara historis, Timnas Indonesia kerap kesulitan menghadapi China, baik dalam pertandingan persahabatan maupun kompetisi resmi.
Namun, dalam laga kali ini, Skuad Garuda tampil dengan mental yang lebih siap dan strategi yang matang, yang terbukti mampu menahan dominasi lawan.
Selain faktor teknis, peningkatan performa Timnas Indonesia dalam beberapa laga terakhir tidak lepas dari peran pelatih serta sistem pembinaan pemain yang semakin terstruktur.
Sejak era Shin Tae-yong, perkembangan tim nasional secara bertahap terlihat signifikan, baik dari segi taktik, kedisiplinan, hingga mental bertanding.
Saat ini, fokus publik mulai mengarah ke pertandingan berikutnya, di mana Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Jepang pada 10 Juni mendatang.
Hasil ini membuat Indonesia meraih kemenangan ketiga dan mengumpulkan total 12 poin, cukup untuk mengunci satu tiket ke fase berikutnya.
Ini menjadi pencapaian historis karena untuk pertama kalinya Tim Garuda berhasil menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia dalam sejarah sepak bola nasional.
Menatap laga kontra Jepang, Indonesia harus menghadapi kenyataan tidak bisa diperkuat beberapa pemain inti seperti Ragnar Oratmangoen Sandy Walsh dan Eliano Reijnders akibat cedera dan urusan keluarga.
Pelatih Patrick Kluivert dipaksa melakukan rotasi dan menyiapkan opsi pengganti seperti Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.
Fokus utama tim adalah menjaga stabilitas permainan dan tampil percaya diri menghadapi tekanan Jepang.
Kluivert juga menyoroti pentingnya mentalitas bertanding. Atmosfer panas di GBK saat menghadapi China menjadi bukti kekuatan suporter Garuda.
Bahkan media asal China menyebut stadion kebanggaan Indonesia itu sebagai "kandang setan" yang memberi tekanan luar biasa kepada tim lawan.
Jika mampu menjaga momentum dan tampil solid melawan Jepang, Indonesia akan lebih siap menghadapi putaran keempat yang dijadwalkan mulai Oktober mendatang.
Potensi bertanding di negara-negara seperti Qatar atau Arab Saudi akan membawa tantangan baru, baik dari segi iklim maupun intensitas laga.
Kini, Timnas Indonesia hanya tinggal selangkah lagi menuliskan sejarah lebih besar di pentas internasional.
Pertandingan melawan Jepang bukan sekadar pelengkap, melainkan momen penting untuk membangun kekompakan dan membuktikan bahwa Garuda memang pantas bersaing di level tertinggi Asia.
Kontributor: Imaduddin Adam
Tag: #romeny #ricky #kambuaya #jadi #sorotan #media #amerika #banjir #pujian