Damai dengan Menteri Satryo, Neni Herlina Tetap Jadi Pegawai Kemendikti Saintek
Pertemuan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Neni Herlina, Senin (20/1/2025) malam. 
13:49
21 Januari 2025

Damai dengan Menteri Satryo, Neni Herlina Tetap Jadi Pegawai Kemendikti Saintek

- Neni Herlina, pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) yang sempat dipecat Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro disebut tetap menjadi pegawai kementerian itu.

Hal itu setelah Neni Herlina telah berdamai dengan Menteri Satryo.

Kabar itu diungkapkan Sekjen Kemendikti Saintek, Togar M Simatupang.

Tidak cuma Neni, pegawai lain bernama Angga dipastikan tetap berada di Kemendikti Saintek.

"Iya (tetap di Kemendikti Saintek)," kata Togar, Senin (20/1/2025) malam.

Togar mengatakan ada kesalahpahaman yang terjadi antara Menteri dengan Neni.

Tetapi, kedua belah pihak telah berdamai.

"Iyalah (damai). Kita harus dewasa dalam menyikapi perbedaaan. Kan ini ada perbedaan miskom, interkultural, perseptual, dan macam-macam."

"Ini kan biasa dalam pemekaran organisasi," ungkapnya.

Neni Herlina Bertemu Satryo

Adapun kesepakatan damai didapat setelah Satryo bertemu dengan pihak-pihak terkait seperti Neni Herlina, Angga hingga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno.

Togar mengatakan pertemuan berlangsung di rumah dinas Menteri Satryo Senin malam pukul 19.30 WIB.

"Di situ terjadi perbincangan dari mulai aspirasi perbedaan yang ada sampai rekonsiliasi. Saling menerima, memaafkan dan juga meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan," ujarnya.

Sebelumnya, puluhan pegawai Kemendikti Saintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendikti Saintek, Senayan, Jakarta, Senin.

Dalam aksi tersebut, para pegawai menggunakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes terhadap  Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Pengakuan Neni Herlina soal Pemecatan

Sebelumnya, Neni Herlina yang sempat dipecat oleh Satryo menceritakan pemecatannya dilakukan secara tidak etis.

Pemecatan tersebut, kata Neni, diduga akibat persoalan pergantian meja kerja di ruangan Satryo. 

"Saya sih sepertinya sudah ditandain, ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja. Sejak itu, saya dipanggil. Dibilang, kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu," ujar Neni di sela-sela demonstrasi di kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Neni mengungkapkan permintaan pergantian meja itu datang dari istri Satryo.

Permintaan itu, kata Neni, disampaikan saat Satryo resmi dilantik sebagai Mendiktisaintek.

"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres," tutur Neni.

Neni mengaku dimarahi oleh Satryo perihal penggantian meja tersebut. 

Sosok Neni Herlina, pegawai Kemendiktisaintek yang dipecat oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. Sosok Neni Herlina, pegawai Kemendiktisaintek yang dipecat oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. (Kolase/instagram/dok Tribunnews.com)

Neni Herlina Sempat Diminta Pindah Kementerian

Bahkan, Neni mengungkapkan Satryo memintanya pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

"Ya saya disuruh ke Dikdasmen pokoknya, keluar ke Dikdasmen. Bawa barang-barang kamu," ujar Neni.

Pemecatan itu, kata Neni, bahkan diungkapkan oleh Satryo di depan para staf Kemendikti Saintek dan magang. 

"Cuma maksudnya sudah keterlaluan saja di depan anak magang, di depan staf-staf saya," ucapnya.

Neni berharap aksi dari Paguyuban Pegawai Dikti kemarin dapat mencegah kasus serupa yang terjadi kembali ke pegawai lain. 

"Saya tidak ingin kejadian ini berulang terjadi. Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam ketakutan. Jadi tidak ingin ada Neni-neni yang lain, yang semena-mena disuruh pergi begitu saja," kata Neni.

Neni juga mengaku pemecatan hanya dilakukan via pesan WhatsApp dan telepon.

Neni menceritakan salah satu staf sekretariat pimpinan diberhentikan secara mendadak, melalui panggilan telepon pada 1 Desember 2024, tanpa adanya proses formal.

Selain itu, Ketua Tim Umum dan Barang Milik Negara (BMN) juga dipindahkan dari posisi rumah tangga, melalui pesan WhatsApp pada 3 Desember 2024, saat yang bersangkutan sedang sakit dan tidak dapat mengangkat telepon dari pimpinan.

"Apakah pantas seorang pimpinan tertinggi kementerian memindahkan atau memecat stafnya, tanpa mengacu kepada peraturan PNS/ASN yang berlaku?" ujar Neni.

Klarifikasi Satryo

Sementara itu Mendikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro memberikan bantahan sejumlah tudingan yang diarahkan kepadanya.

Selain dugaan mutasi pegawai yang tidak sesuai prosedural, Satryo juga disebut sebagai menteri pemarah dan suka main tampar.

Sebuah rekaman suara yang dinarasikan Satryo tengah melakukan kekerasan juga viral di media sosial.

Berikut bantahan yang disampaikan Menteri Satryo.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. (Adryan Yoga Paramadwya/Kompas) Soal Mutasi Pegawai

Satryo mengatakan mutasi besar-besaran di kementerian dilakukannya karena ingin membenahi Kemendikti Saintek.

Hal itu sesuai dengan anjuran Presiden Prabowo Subianto untuk menghemat anggaran pemerintah.

Satryo menilai, kebijakan mutasi besar-besaran yang diambilnya ini membuat beberapa pihak tidak berkenan.

Sehingga berujung pada aksi demo yang dilakukan pegawai Kemendikti Saintek hari ini.

"Kita ingin membenahi. Pak Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah."

"Ada mutasi cukup besar dan karena memang ada pihak-pihak yang tidak berkenan dimutasi," kata Satryo dilansir Kompas.com, Senin (20/1/2025).

Soal Penamparan

Satryo juga membantah adanya tuduhan bahwa dirinya menampar pegawainya.

Menurut Satryo aksi penamparan pada pegawai Kemendikti Saintek ini tak ada sama sekali.

"Penamparan? Tidak ada sama sekali," tegas Satryo.

Soal Rekaman Suara

Satryo pun membantah terkait viralnya rekaman suara yang dinarasikan dirinya tengah melakukan kekerasan terhadap pegawai.

Satryo meyakini rekaman suara yang viral di media sosial tersebut telah diedit dan dimanipulasi oleh seseorang.

“(Rekaman suara) Bukan (dirinya). Saya tidak pernah bersikap seperti itu. Itu memang diedit dan dimanipulasi seakan-akan itu adalah suara saya,” ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (21/1/2025).

Selain itu, Satryo juga menyebut bahwa adanya rekaman suara tersebut untuk menjatuhkan nama baiknya.

Dia pun meminta kepada para ahli IT untuk meneliti rekaman suara itu dan melacak sosok yang membuatnya.

“Akan saya minta tolong ke teman-teman dan pasti maksudnya untuk menjatuhkan saya. Maka saya minta teman-teman yang ahli dalam bidang tersebut untuk melacak dan melihat, kalau perlu mencari pelakunya siapa,” tegasnya.

Di sisi lain, Satryo mengatakan rekaman suara tersebut sudah dibuat cukup lama oleh pihak tertentu sebelum aksi demo yang digelar di Kantor Kemendikti Saintek pada Senin (20/1/2025) kemarin.

Dia kembali menegaskan hal tersebut sebagai upaya untuk mencemarkan nama baiknya.

“Ada sesuatu yang dibuat oleh mereka, dikaitkan dengan demo padahal demonya tidak seperti itu."

"Ada skenario yang dibuat cukup lama, tapi baru ditampilkan saat ini, khususnya pada event atau momentum aksi tadi pagi itu (kemarin),” katanya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Fahdi Fahlevi, Faryyanida Putwiliani, Yohanes Liestyo) (Kompas.com)

Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Tag:  #damai #dengan #menteri #satryo #neni #herlina #tetap #jadi #pegawai #kemendikti #saintek

KOMENTAR