Letkol Purn. Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara
Pria yang akrab disapa Iftitah ini merupakan sosok yang memiliki background atau latar belakang di bidang militer.
Iftitah diketahui juga merupakan mantan ajudan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Berikut profil Letkol (Purn) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Kehidupan Pribadi
Dilansir dari situs Wikipedia, Iftitah lahir di Pandeglang, Banten pada 10 Maret 1977. Saat ini, ia telah berusia 47 tahun.
Iftitah merupakan salah satu menteri dalam Kabinet Merah Putih yang memiliki latar belakang militer.
M Iftitah Sulaiman Suryanagara, dipanggil ke kediaman Presiden Terpilih, Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). (TribunTimur.com/IST)Pendidikan
Iftitah merupakan lulusan terbaik Akademi Militer pada 1999. Iftitah juga pernah dianugerahi penghargaan Bintang Adhi Makayasa.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer, Iftitah melanjutkan pelatihannya di Sekolah Dasar Kecabangan Kavaleri pada tahun 2000.
Selama berkarier di TNI-AD, Iftitah dikenal sebagai pakar di bidang Kavaleri dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel.
Ia juga mengikuti berbagai kursus militer, seperti Kursus Combat Intelijen dan Kursus Perwira Staf.
Pada 2009, Iftitah melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan Perwira di India, dan dua tahun kemudian ia meraih gelar S-1 di bidang pertahanan dari Universitas Indore, India.
Tak hanya di dalam negeri, Iftitah Sulaiman juga mengenyam pendidikan di luar negeri, salah satunya di US Army Command General and Staff College (Seskoad) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat, pada 2015.
Di sana, ia meraih gelar Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University pada tahun 2016.
Karier
*) Karier Militer
Iftitah memulai karier sebagai Komandan Peleton di Yonkav 8-Tank/Kostrad hingga menjadi Perwira Seksi Operasi.
Lalu, ia dipindahkan ke Aceh untuk membentuk satuan baru, Yonkav 11/Kodam Iskandar Muda.
Periode itu, ia lebih banyak bertugas di medan tempur, selama tiga tahun; Operasi Rencong pada 2003 dan Operasi Pemulihan Keamanan tahun 2004.
Setelah Tsunami yang membawa berkah perdamaian di Aceh, penugasan beralih ke Operasi Bantuan Kemanusiaan pada 2005.
Tahun 2006, Suryanagara terpilih sebagai penjaga perdamaian di Lebanon, melalui Kontingen Garuda-XXIII A/UNIFIL.
Ia juga terpilih menjadi perwakilan UNIFIL (bersama perwira India dan Polandia) sebagai pembawa bendera PBB dalam Hari Nasional Italia tahun 2007, di Roma Italia.
Sepulangnya dari Lebanon, Iftitah lantas ikut membantu dan membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor, tahun 2010.
Kemudian, Mabes TNI menugaskan Iftitah sebagai Instruktur Internasional pertama TNI, di bidang Misi Pemeliharaan Perdamaian.
Bersama instruktur dari Jerman dan Australia, ia melatih 35 perwira dari 11 negara, di New Castle, Australia.
Tak hanya aktif di dunia militer, Iftitah juga berperan dalam lingkup pendidikan setelah pensiun.
Pada 2017 hingga 2019, ia menjadi dosen tetap di Universitas Pertahanan.
*) Karier Politik
Dalam dunia politik, Iftitah merupakan kader Partai Demokrat yang bergabung di tahun 2019 dan dikenal dekat dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pada Pilpres 2024, Iftitah sempat bergabung dalam Tim 8 Koalisi Perubahan yang bertujuan memenangkan Anies Baswedan.
Namun, setelah koalisi ini pecah, Partai Demokrat kemudian bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Iftitah diketahui juga mengakuisisi beberapa perusahaan investasi dan konsultan, yang ia gagas dan rintis bersama para mitra bisnisnya.
Saat ini, Iftitah mengembangkan berbagai perusahaan, yang bergerak dalam bidang investasi, energi dan usaha lainnya, tercatat ia menjabat sebagai CEO Romeo Strategic Consulting.
(Tribunnews.com/David Adi)
Tag: #letkol #purn #muhammad #iftitah #sulaiman #suryanagara