



55 Tahun Bung Karno Wafat, Namanya Harum Hingga ke Berbagai Belahan Dunia
- Pada Sabtu (2/6/2025) nanti, genap sudah 55 tahun, Bapak Proklamator, sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia (RI), Ir. Soekarno atau Bung Karno wafat. Meski telah tiada, namanya tidak hanya hanya harum di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah mengatakan, harumnya nama Soekarno, tak lepas dari seluruh kiprah dan perjuangannya yang menjadi warisan besar bagi bangsa Indonesia dan dunia.
"Nama Soekarno dicatat di Rusia (di) Saint Petersburg Mosque yang dulunya difungsikan sebagai gudang. (Dahulu) Bung Karno meminta Nikita Kruschev, pemimpin tertinggi Uni Soviet saat itu untuk mengembalikan fungsinya menjadi masjid, dan kemudian dikenal dengan Masjid Soekarno kata said, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/6/2025).
Kemudian di Aljazair, kata Said, pemerintah setempat membangun monumen besar Bung Karno dengan telunjuk ke atas sebagai dukungan pembebasan dan kemerdekaan Aljazair dari Perancis.
Said mengatakan, Monumen Bung Karno juga di didirikan oleh Pemerintah Meksiko. Monumen ini berupa patung gagah Bung Karno yang berdiri di tengah taman kota.
Sementara itu, di Maroko, lanjut Said, rakyat dan Pemerintah Maroko mengingat jasa dan nama besar Bung Karno dengan memberikan nama jalan utama "Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno".
"Di Pakistan, rakyat dan pemerintah di sana mengingat perjuangan Bung Karno melalui penamaan Soekarno Square yang ada di Peshawar, dan Soekarno Bazar yang berlokasi di Gunj Lahore, keduanya di Pakistan," ujar Said.
"Demikian halnya di Mesir dan Turki, jalan Ahmed Soekarno ditempatkan di salah satu jalan utama di kedua negara tersebut," tambahnya.
Said menyatakan, masih dalam momen mengingat Bung Karno, pada 2008 Pemerintah Kuba menerbitkan perangko edisi tokoh penting, salah satunya bergambar Bung Karno.
Terbaru, kata Said, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memberikan penghormatan kepada Bung Karno, dengan membangun monumen Bung Karno.
Monumen tersebut baru saja diresmikan oleh Puan Maharani, selaku cucu Bung Karno dan Ketua DPR RI pada akhir Mei 2025 lalu.
Soekarno membacakan naskah Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta pada 17 Agustus 1945.
Pertanyaanya kenapa dunia memberi tempat yang tinggi kepada Bung Karno?
Jasa besar Bung Karno untuk dunia
Said Abdullah mengatakan, jasa besar Bung Karno mengorganisir bangsa-bangsa Asia Afrika untuk memerdekakan diri, melawan kolonialisme dan imperialisme menjadi tonggak penting bagi kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika.
"Wajar jika kemudian nama Bung Karno terus bersemayam dalam pikiran mereka karena pikiran pikiran Bung Karno terus relevan dengan dinamika zaman. Pikiran-pikiran Bung Karno menjadi energi pembangkit pemajuan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika." ujarnya.
Ia mengatakan, pada puncak peringatan Bulan Bung Karno Juni 2025 ini, DPP PDI Perjuangan akan memusatkan acaranya pada tanggal 20–21 Juni 2025 di Makam Bung Karno di Kota Blitar Jawa Timur.
Puncak acara akan di isi pidato oleh Megawati Soekarnoputeri, selaku Ketua Umum PDI Perjuangan pada Sabtu (21/6/2025).
"Pemusatan kegiatan di area Makam Bung Karno kami niatkan untuk merawat api perjuangan yang diwariskan melalui ajaran ajaran Bung Karno yang menjadi jalan perjuangan politik PDI Perjuangan. Sekaligus mendoakan agar arwah beliau diberikan pahala kebaikan, di beri kemudahan saat yaumul hisab menuju jannatul firdaus," kata Said.
Turut menjadi rangkaian acara, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan pada Jumat (20/5/2025) mengundang, KH Ahmad Muwawiq, ulama muda kharismatik dari Yogyakarta untuk memberikan tausiah.
"Kami mengundang Gus Muwafiq karena selain ulama beliau juga memiliki kedalaman ilmu sejarah yang sangat kuat," ujar Said.
Gus Muwafiq, lanjut Said, akan menjelaskan keislaman Bung Karno, dan pikiran-pikiran Bung Karno bagi kemajuan peradaban Islam, serta sejarah perjuangan Bung Karno untuk dunia Islam, Indonesia dan dunia.
Sehari setelahnya, pada 21 Juni 2025 pagi, PDI Perjuangan juga mengundang Prof Dr KH Nazarudin Umar, MA selaku Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal untuk memberikan tausiah, seputar Islam, Nasionalisme dan Agenda Pembangunan Peradaban Bangsa dan Dunia.
Tag: #tahun #bung #karno #wafat #namanya #harum #hingga #berbagai #belahan #dunia