



Jet Tempur KAAN Versus Rafale, Mana yang Lebih Unggul?
- Indonesia disebut menandatangani pembelian 48 unit jet tempur KAAN dari Turkiye. Tetapi, sebelumnya Kementerian Pertahanan (Kemenhan) diketahui sudah memesan 42 unit jet tempur Rafale dari Perancis.
Informasi pembelian jet tempur KAAN diungkap Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan di akun resmi media sosial X. Dia menyebut bahwa Indonesia sudah mendatangani perjanjian pembelian sebanyak 48 unit jet tempur KAAN.
"Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani dengan negara sahabat dan saudara kita, Indonesia, sebanyak 48 Kaan akan diproduksi di Turkiye dan diekspor ke Indonesia," tulis Erdogan dalam unggahan di X.
Bahkan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. MoU itu diteken Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Industri Pertahanan (Savunma Sanayii Baskanligi/SSB) Turkiye, Haluk Gorgun yang menetapkan kerja sama pengembangan jet tempur KAAN.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto menyebut bahwa perjanjian tersebut belum mencerminkan keputusan untuk membeli 48 unit.
“Itu kan masih dalam perencanaan, masih belum (pembelian), ke depan masih jangka panjang,” ujar Donny saat ditemui di sela-sela Indo Defence, Kamis (12/6/2025).
Hal hampir senada disampaikan Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas. Dia mengatakan, MoU bersifat awal dan belum mengikat jumlah maupun rincian.
Dengan kata lain, MoU tersebut bukanlah keputusan final karena belum menjadi bagian dari kesepakatan kontraktual.
Incaran Prabowo
Namun, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan minat Indonesia bekerja sama mengembangkan jet tempur generasi kelima Turkiye, KAAN.
Minat ini disampaikan Prabowo saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dalam kunjungan kenegaraannya ke Ankara, Turkiye pada 10 April 2025.
"Kita sangat terima kasih. Indonesia berkeinginan untuk ikut serta dalam kerjasama pengembangan jet tempur generasi kelima KAAN dan juga dalam pembangunan pengembangan kapal selam bersama industri Turkiye," kata Prabowo dalam pernyataan bersama usai pertemuan, dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo mengungkapkan, terdapat sejumlah kesepakatan yang dicapai kedua negara dalam pertemuan ini. Kedua negara sepakat membuat joint venture yang penting antara perusahaan pertahanan strategis.
Satu jet tempur Rafale terparkir di Terminal Selatan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2024). Kedatangan pesawat French Air and Space Forces atau Angkatan Udara dan Antariksa Perancis tersebut dalam rangka Misi Pegase 2024.
KAAN Versus Rafale
Sebelum KAAN, Kemenhan saat masih di bawah pimpinan Prabowo Subianto, sesungguhnya sudah memesan 42 unit jet tempur Rafale pabrikan Dassault Aviation, Perancis.
Bahkan, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono menuturkan, ada enam unit jet tempur Rafale yang bakal tiba secara bertahap di Indonesia pada tahun 2026.
Lantas, bagaimana spesifikasi dan keunggulan jet tempur pabrikan Perancis dan Turkiye tersebut? Berikut rangkuman Kompas.com dari berbagai sumber.
Sederet Senjata Mutakhir Lengkapi Rafale
Rafale merupakan jet tempur buatan Dassault Aviation yang diklaim mampu melakukan serangan darat dan laut, pengintaian, serangan akurasi tinggi, serta pencegahan serangan nuklir.
Melansir Air Force Technology, Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS). Sehingga, pilot dapat melakukan tindakan sebanyak mungkin tanpa harus melepaskan tangannya dari tongkat kendali atau tuas pendorong.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Rafale memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter dan panjang pesawat 15,30 meter, dan tinggi 5,30 meter.
Kemudian, jet tempur ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1,8 march atau 750 knot. Ketinggian maksimal hingga 15, 24 kilometer. Sementara radius tempurnya 1.850 km dan daya jelajahnya 3.700 km.
Dengan bobot lepas landas mencapai 24,5 ton, Rafale mampu memuat bahan bakar sebanyak 4,7 ton internal dan 6,7 ton eksternal.
Selain itu, ongkos terbang Rafale per jam sekitar 16.500 dollar AS atau sekitar Rp 234,3 juta. Sedangkan harga Rafale per unitnya 115 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,63 triliun.
Menariknya, pesawat tempur ini dapat membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 penyimpanan senjata untuk versi angkatan udara dan 13 untuk versi angkatan laut.
Rafale dilengkapi sejumlah persenjataan canggih antara lain, MICA, Sidewinder, rudal udara ASRAAM and AMRAAM, rudal darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick, serta rudal anti kapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon.
Tak hanya itu, Rafale dilengkapi dengan SCALP, rudal jelajah udara-ke-darat dengan jangkauan lebih dari 300 km. Ini adalah rudal serangan jarak jauh yang dalam.
Untuk misi strategis, Rafale dapat mengirimkan rudal nuklir MBDA.
Jet tempur ini juga memiliki pod meriam kembar dan meriam Nexter 30mm DEFA 791B yang dapat menembakkan 2.500 peluru per menit.
Dalam sistem radar juga tak kalah canggih. Sebab, Rafale diklaim menjadi pesawat tempur pertama dan satu-satunya di Eropa yang menggunakan radar pemindai elektronik RBE2.
Dibandingkan dengan radar dengan antena konvensional, radar RBE2 mampu mendeteksi dan melakukan pelacakan lebih awal dari beberapa target.
Dengan kekuatan komputasi yang luar biasa, RBE2 menawarkan kinerja yang tidak dapat direplikasi oleh radar pemindaian mekanis.
Rafale juga memiliki sistem "Front Sector Optronics" (FSO) yang terintegrasi penuh ke dalam pesawat.
Sistem ini memungkinkan pesawat beroperasi dalam panjang gelombang optronic, kebal terhadap gangguan radar, menyediakan deteksi dan identifikasi jarak jauh terselubung, dan pencarian jangkauan laser untuk target udara, laut, dan darat.
Dari sisi mesin, Rafale dilengkapi mesin M88, suatu mesin jet canggih yang dikembangkan khusus.
KAAN, Jet Tempur Siluman Generasi Kelima
Sementara itu, KAAN diklaim memiliki kemampuan jet tempur generasi kelima, seperti berkemampuan siluman, daya manuver tinggi, supercruise, visibilitas radar rendah, arsitektur avionik yang dapat beradaptasi, peningkatan kesadaran situasional, penargetan presisi, dan interoperabilitas.
Jet tempur yang diproduksi oleh industri pertahanan Turkiye, Turkish Aerospace Industries ini disebut bisa digunakan di segala cuaca, bermesin ganda, dan generasi kelima yang dirancang untuk menjadi andalan armada penerbangan taktis Angkatan Udara Turkiye.
Jet tempur ini dibuat dengan rangka pesawat yang tidak dapat diamati dengan jelas, menggunakan material penyerap radar canggih, dan memiliki permukaan bersudut yang meminimalkan penampang radar di beberapa pita frekuensi.
Dalam sistem persenjataan, KAAN tidak kalah dari Rafale, Sebab, dilengkapi Bozdogan (Merlin), peluru kendali inframerah jarak pendek yang dirancang untuk pertempuran jarak jauh dan pertempuran udara jarak dekat, Gökdogan (Peregrine), peluru kendali radar jarak jauh yang dimaksudkan untuk misi pencegatan jarak jauh dan misi keunggulan udara.
Kemudian, KAAN bisa membawa berbagai jenis peralatan mutakhir. Contohnya, dapat membawa rudal jelajah TUBITAK SAGE SOM-J yang awalnya dirancang untuk dibawa secara internal oleh F-35A.
Dalam konfigurasi non-siluman, pesawat ini memiliki enam external hardpoints dan mampu membawa muatan bom yang jauh lebih berat.
External hardpoints adalah titik-titik di sayap atau badan pesawat yang digunakan untuk membawa senjata, bom, roket, atau tangki bahan bakar tambahan Jet tempur
KAAN juga bisa membawa rudal jelajah Satha Atilan Orta Menzilli Muhimmat (SOM), termasuk SOM-B1 dengan pencocokan terminal inframerah dan SOM-B2 dengan hulu ledak penetrator dua tahap.
Selain itu, pesawat tempur ini juga kompatibel dengan rudal MBDA Meteor yang menawarkan jangkauan luas dan panduan radar aktif dengan sistem propulsi ramjet. Sehingga, memiliki kemampuan menangani serangan yang hebat terhadap target yang lincah dan berkecepatan tinggi.
Sistem pendorong jet tempur KAAN terdiri dari mesin turbofan afterburner kembar, dengan prototipe awal yang ditenagai oleh mesin General Electric F110-GE-129.
Setiap mesin memberikan output daya dorong sekitar 29.000 pound-force (lbf), memfasilitasi kinerja kecepatan tinggi, akselerasi cepat, dan pelayaran supersonik yang berkelanjutan tanpa afterburner-fitur yang dikenal sebagai supercruise.
Mesin ganda tersebut juga disebut masing-masing menghasilkan daya dorong 13.000 kilogram dan mencapai kecepatan maksimal 2.222 kilometer per jam.
Kecepatan tersebut lebih dari satu kali kecepatan suara, atau tepatnya Mach 1,8.
Selain itu, jet ini memiliki radius tempur hingga sekitar 1.100 kilometer. Radius tersebut cukup untuk menjangkau wilayah strategis seperti kawasan Indo-Pasifik.
Dengan radius tempur itu, jet tempur KAAN hampir bisa melakukan operasi "setrika" laut untuk sekali terbang dari ujung utara ke selatan wilayah Indonesia dengan pajang sekitar 1.760 kilometer.
Tag: #tempur #kaan #versus #rafale #mana #yang #lebih #unggul