Markas DPP PPP Digeruduk Kader, Tuntut Rommy Dipecat!
Sejumlah kader PPP menggeruduk kantor DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (4/6/2025) siang. (Suara.com/Bagaskara)
21:40
4 Juni 2025

Markas DPP PPP Digeruduk Kader, Tuntut Rommy Dipecat!

Jelang Muktamar 2025, suasana di internal Partai Persatuan Pembangunan atau PPP kian memanas. Kali ini sejumlah kader partai berlambang kakbah itu menggeruduk kantor DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (4/6/2025) siang.

Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk meminta agar Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy alias Rommy dipecat.

Alasannya, lantaran mayoritas kader PPP DKI Jakarta menganggap Rommy telah merendahkan para kader dan membuat sejumlah pernyataan blunder.

Massa datang dengan membawa sejumlah atribut PPP dan spanduk bertuliskan desakan memecat Rommy.

Ketua DPC PPP Jakarta Utara Junaedi menyampaikan, Rommy layak dipecat karena dianggap tak layak memimpin partai.

“Dia harus menghentikan segala kegaduhan dan provokasi antar kader PPP,” kata Junaedi di lokasi, dikutip Suara.com dari keterangannya.

Menurutnya, pernyataan Rommy cenderung tendensisus karena menyinggung para kader di lapisan bawah.

Ia menilai, bahwa hal itu berpotensi memecah belah partai dan menggangu soliditas partai yang bersiap menggelar Muktamar pada September mendatang.

“Dia harus meminta maaf secara terbuka atas segala pernyataanya,” katanya.

Sementara itu, Seketeraris cabang PPP Jakarta Barat Siswanto mengakui, akibat pernyataan Rommy suara partai tersebut menjadi turun dalam sejumlah pemilu.

“Sudah beberapa kali kami pemilu kali kalah. Seharusnya dia dipecat karena memang tak berdampak baik bagi partai ini,” kata Siswanto dalam kesempatan yang sama.

Dalam aksi itu juga, Rommy dituntut menyampaikan klarifikasinya.

Menanggapi adanya aksi tersebut, Ketua DPP PPP M. Thobahul Aftoni, menyampaikan, jika massa aksi yang menggelar aksi tersebut beberapa tahun lalu juga melakukan hal serupa dengan menuntut Suharso Monoarfa.

"Hehe, mereka itu kan yang 3 tahun yang lalu demo Pak Suharso, kemudian Pak Suharso kedudukannya diganti oleh Plt Ketum PPP yang sekarang ini. Nah sekarang di ulang lagi. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Gus Rommy didemo, entah siapa lagi selanjutnya yang akan didemo. Bisa jadi Ketua DPW nya sendiri suatu saat bisa didemo juga," kata pria yang akrab disapa Toni menanggapi santai saat dikonfirmasi , Rabu (4/6).

Ia justru mempertanyakan massa kader yang berdemo tersebut, soal kontribusi buat partai.

"Kerjaan mereka dari dulu kan begitu, bisanya hanya itu. Coba waktu pemilu kemarin apa hasil kinerjanya PPP Jakarta?," katanya.

Toni pun meminta agar sebaiknya para kader mempersiapkan diri untuk menyambut Idul Adha.

"Sekarang ini Umat Muslim sedang persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha, apalagi ini hari Tarwiyah-arafah, maka lebih baik kita gunakan untuk beribadah puasa tarwiyah - Arafah dari pada ngurusin demo," pungkasnya.

Jagokan Amran Jadi Ketum PPP

Mantan Ketua PPP Romahurmuziy menilai kepemimpinan Plt Ketum Mardiono gagal sehingga tak layak dicalonkan menjadi ketum dalam muktamar partai berlambang kakbah tersebut. [Suara.com]Mantan Ketua PPP Romahurmuziy alias Rommy. [Suara.com]

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy (Rommy) selama ini memang paling getol bersuara terkait isu politik di internal PPP. Dia bahkan menyatakan dukungan Amran Sulaiman menjadi calon ketua umum PPP berdasarkan usulan dari mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Beberapa kali diskusi saya dengan pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah," kata Rommy dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Menurut Rommy, Amran memang memiliki segala kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin PPP. Dari segi ketokohan, Amran dinilai memiliki etos kerja yang baik karena dianggap berhasil menakhodai Kementerian Pertanian di era Jokowi maupun Presiden Prabowo Subianto.

Selain itu, latar belakang Amran yang juga sebagai pengusaha dianggap dapat mendukung PPP dari segi logistik untuk membawa PPP maju.

"Pak Amran adalah seorang pengusaha yang sukses. Hanya kurang publikasi saja atas kesuksesan usahanya," kata pria yang akrab di sapa Gus Rommy.

Apa lagi, lanjut Rommy, Amran memiliki kedekatan dengan pengusaha besar Haji Isam yang dianggap dapat berdampak baik untuk PPP ke depannya.

Namun demikian, Rommy menegaskan kehadiran Haji Isam bukan berarti untuk mengakuisisi PPP melalui Amran.

"Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai manapun. Karena sebagai pengusaha dengan komunikasi yang luas, beliau berteman dengan seluruh partai," kata Rommy.

Modal ketokohan dan sumber daya yang dimiliki Amran dinilai Rommy cukup untuk membawa PPP kembali bertengger di Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.

Walau demikian, Rommy tetap terbuka dan berharap PPP akan dipimpin oleh tokoh terbaik dari mana pun.

"Apakah Pak Amran betul-betul akan menjadi Ketum PPP pada Muktamar September 2025 mendatang? Waktu masih cukup panjang untuk kejutan-kejutan lainnya," jelas Rommy.

Editor: Bangun Santoso

Tag:  #markas #digeruduk #kader #tuntut #rommy #dipecat

KOMENTAR