AHY: Terlalu Awal Simpulkan Prabowo-Gibran Sukses atau Gagal di 100 Hari Kerja
Hal ini disampaikan AHY dalam diskusi yang digelar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bertajuk '100 Hari Kabinet 100 Menteri, Antara Harapan dan Tantangan' di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
AHY menjelaskan, periode tiga bulan awal pemerintahan hanya mencakup sekitar 5 persen dari total masa jabatan lima tahun.
"Saya sudah hitung. Kalau tidak percaya silakan hitung sendiri, 5 tahun itu 1.826 (hari). Dari 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2029. Tiga bulan dari 60 bulan depan. Itu hanya sekitar 5 persen," kata AHY.
Karenanya, Ketua Umum Partai Demokrat ini menyatakan terlalu dini untuk menilai kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam 100 hari pertama.
"Artinya, too early to tell. Terlalu awal untuk kita langsung menyimpulkan ini sukses atau ini gagal," ujar AHY.
Menurut AHY, publik memang memiliki harapan dan ekspektasi tinggi terhadap pemerintahan yang baru berusia tiga bulan ini.
Hal tersebut, kata dia, tercermin dari berbagai hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat tinggi terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tentu untuk menjawab ini bukan dengan berpuas diri, tetapi lebih melecut diri kita agar kita sama-sama bisa menjaga public trust and confidence," ucap AHY.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Herman Khaeron, mengatakan Pemerintahan Prabowo memiliki program unggulan, yakni makan bergizi gratis.
Menurut Herman, program tersebut memang belum mencapai target yang disasar, yakni 82,9 juta penerima manfaat, namun perlu didukung dan dikawal.
"Tentu ini menjadi program yang akan ditemukan di mana pun. Kita masuk ke pelosok-pelosok akan ditemukan," ucap anggota Komisi VI DPR RI ini.
Tag: #terlalu #awal #simpulkan #prabowo #gibran #sukses #atau #gagal #hari #kerja