Pakar UGM: Food Waste Program Makan Bergizi Gratis Perlu Dikaji Mendalam
PENYALURAN MAKANAN: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan didampingi istri meninjau penyaluran makanan gratis di SD Taquma Surabaya,Senin (13/1/2025). Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof. Eni Harmayani mengatakan perlu dikaji lebih dalam jenis menu makanan dan cara pengolahan agar tidak terjadi food waste dalam Program Makan Bergizi Gratis. 
01:24
29 Januari 2025

Pakar UGM: Food Waste Program Makan Bergizi Gratis Perlu Dikaji Mendalam

-- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berjalan lebih dari dua minggu.

Tidak sedikit pihak yang mengkritik program Presiden Prabowo Subianto ini

Kritik itu mulai kontroversi soal apakah dana yang dipatok untuk masing-masing anak, yakni Rp10.000, dapat mencukupi jumlah gizi yang dibutuhkan oleh seorang anak hingga menu makanan yang disajikan.

Dilansir dari laman UGM, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof. Eni Harmayani mengatakan berbagai persoalan yang muncul di lapangan perlu dikaji lebih dalam mengenai jenis menu makanan dan cara pengolahan agar tidak terjadi food waste.

“Setiap daerah memiliki budaya atau kebiasaan tersendiri dalam mengolah pangan sehingga penting untuk diadakan standardisasi nasional dalam penentuan menu, kandungan gizi bahan baku, dan pengolahan pangan tersebut agar kandungan gizinya tetap terjaga,” kata Eni ditulis Selasa (28/1/2025)

Untuk memantau indikator keberhasilan dan standardisasi nasional tersebut, perlu diadakan kolaborasi, mulai dari pihak sekolah, ahli pangan, ahli gizi, hingga pemerintah daerah setempat.

“Program ini perlu adanya indikator keberhasilan yang melibatkan sekolah karena lingkupnya yang kecil sehingga proses pemantauan pun lebih terjaga dan bisa melibatkan orang tua yang lebih mengerti anaknya,” ungkapnya.

Menurut Eni, dapur umum yang saat ini digunakan untuk program MGB juga harus dikelola secara profesional sehingga tidak menjadi kendala.

Seperti apakah makanan yang disajikan masih layak makan, proses preparasi atau penyiapan makanan, dan kebersihan dari dapur itu sendiri.

Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak tentang pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan.

“Perlu adanya edukasi tentang bagaimana cara menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi”, tambahnya.

Bagi Eni, program ini diharapkan mampu menjadi program yang terencana baik itu kondisi makanan, teknis produksi sampai indikator keberhasilannya sehingga dapat diukur dengan baik.

“Apabila program ini tidak terencana dengan baik maka keefektifan dan keberlanjutannya pun dipertanyakan,” kata Eni.

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #pakar #food #waste #program #makan #bergizi #gratis #perlu #dikaji #mendalam

KOMENTAR