6 Tanda Anak Sangat Cerdas Menurut Psikologi, Ternyata Belum Tentu Berkaitan dengan Nilai Baik dan Berprestasi
Ilustrasi seorang ibu yang mendampingi anaknya belajar (Freepik)
19:26
11 Mei 2024

6 Tanda Anak Sangat Cerdas Menurut Psikologi, Ternyata Belum Tentu Berkaitan dengan Nilai Baik dan Berprestasi

 

Kecerdasan seorang anak, ternyata tidak selalu berkaitan dengan nilai yang didapat di sekolah.

Bahkan, anak yang sangat cerdas belum tentu mendapat nilai yang lebih baik atau berprestasi dibandingkan dengan anak lainnya.

Selain itu, tanda lain anak Anda sangat cerdas adalah mereka mempunyai imajinasi yang hebat hingga mudah bosan.

Penasaran dengan tanda-tanda yang lain? Simak dalam artikel ini, dikutip dari Ideapod.com, Sabtu (11/5).

1. Terus Mengajukan Pertanyaan Lanjutan

Bagi sebagian orang tua, anak yang terus bertanya terasa sangat menjengkelkan. Setiap jawaban yang Anda berikan kepada mereka sepertinya tidak cukup dan selalu ada pertanyaan lanjutan.

Mereka kemungkinan bertanya "Mengapa laut asin?" "Mengapa langit berwarna biru?" Atau pertanyaan serupa lainnya. Pertanyaan tersebut dapat membuat sebagian orang tua merasa bingung.   Namun, sikap tersebut menunjukkan bahwa anak punya rasa ingin tahu. Menurut psikologi, rasa ingin tahu merupakan indikator kecerdasan yang kuat.  



Sebagai informasi, selain IQ sebagai ukuran kecerdasan, terdapat istilah CQ. Apakah Anda sudah mengetahuinya? Menurut psikolog Tomas Chamorro-Premuzic, hal ini juga berkaitan. "CQ adalah singkatan dari Curiosity Quotient, keingintahuan dan kekhawatiran yang mempunyai pikiran 'lapar'. Orang dengan CQ tinggi lebih ingin tahu dan terbuka terhadap pengalaman baru. Mereka menganggap hal baru itu menarik dan cepat bosan dengan rutinitas. Mereka cenderung menghasilkan banyak ide orisinal dan kontra-konformis," ungkapnya.

Seorang anak yang terus-menerus bertanya mencerminkan keinginannya untuk mempelajari hal-hal baru, merasakan ide-ide baru, dan menemukan dunia di sekitarnya.

2. Suka Melakukan Sesuatu dengan Cara Mereka

Anak yang sedikit tidak tunduk sebenarnya bukanlah hal buruk. Mereka justru mandiri dan belajar memikiran segala sesuatunya sendiri.

Biasanya, orang tua cenderung menyelesaikan masalah anak. Padahal, memberikan bimbingan dengan mendorong anak untuk melakukan refleksi diri terbukti lebih bermanfaat.

Psikolog mengatakan, pola asuh otoritatif membuat anak lebih percaya diri, meningkatkan keberhasilan akademis, memberi mereka keterampilan sosial yang lebih baik, dan meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah.

Jika Anda memiliki anak yang sangat keras kepala, jangan khawatir. Hal ini lantaran menurut penelitian, anak-anak yang melanggar aturan dinilai akan mendapatkan lebih banyak uang saat mereka dewasa.  



Seperti yang diungkapkan Dena Kouremetis dalam Psychology Today, cerdas bukan berarti bebas masalah.   "Pendiri Apple Steve Jobs adalah orang yang cerdas, bahkan dianggap berbakat, tetapi ia adalah pembuat onar yang membuat orang tuanya selalu putus asa. Sir Richard Branson, yang berjuang melawan disleksia, hampir gagal keluar dari sekolah sebelum memulai majalah budaya remajanya sendiri pada usia 16 tahun dan kemudian membentuk perusahaan besar di kemudian hari," jelasnya.

3. Punya Imajinasi yang Hebat


Sebanyak 37 persen anak-anak yang sangat berbakat mempunyai teman bermain khayalan. Apakah anak Anda senang menceritakan kepada Anda cerita yang mereka buat? Jika iya, berarti mereka mengarang dunia khayalan dan suka berpura-pura.

Selain itu, anak-anak yang pandai akan lebih mudah mengidentifikasi karakter-karakter dalam buku, film, dan acara TV favoritnya.   Terkadang anak Anda tampak seperti sedang tenggelam dalam pikirannya, tetapi sebenarnya pikirannya yang mengembara bisa menjadi pertanda baik, seperti yang ditunjukkan dalam Psychology Today.

"Melamun adalah keadaan memroses informasi yang menggabungkan pengetahuan dan imajinasi. Menjadi lebih imajinatif memungkinkan seseorang membuat koneksi dan kesimpulan kreatif menggunakan pengalaman masa lalu dan basis pengetahuannya. Hasilnya, penelitian menunjukkan bahwa melamun lebih kuat dikaitkan dengan kecerdasan yang lebih tinggi."  


4. Sering Terdengar seperti Orang Dewasa


Beberapa anak tampak bijaksana melebihi usianya. Namun, hal ini bukan hanya tentang apa yang mereka ucapkan, tetapi juga terkait kemampuan verbal yang melebihi usia mereka. Kemungkinan mereka merasa nyaman mengikuti percakapan orang dewasa atau anak-anak yang jauh lebih besar.

Sebagai informasi, sebanyak 91 persen anak yang sangat cerdas menunjukkan perkembangan bahasa sejak dini. Meskipun bayi normal cenderung mengucapkan kata-kata pertama mereka pada usia 12 bulan, tetapi bayi berbakat dapat mengucapkan kata-kata pada usia 9 bulan.

Tak hanya itu, mereka juga tertarik dengan buku yang menantang hingga memahami bahasa abstrak dan kiasan yang kompleks. Kendati demikian, tidak semua anak yang sangat cerdas menunjukkan kemampuan berbahasa yang lebih baik, salah satunya Albert Einstein yang tidak bisa berbicara hingga usia 4 tahun.

5. Punya Jiwa Sensitif


Penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang prososial lebih pintar. Kecerdasan yang lebih tinggi berkontribusi pada kepekaan emosional dan kepedulian yang lebih besar terhadap orang lain. Anak-anak yang sangat cerdas kemungkinan juga sangat sensitif, bersemangat, dan berempati.  



6. Mudah Bosan

Rasa bosan bisa dialami anak-anak cerdas dan penuh energi. Rasa tidak tertarik dalam diri mereka dapat muncul saat mereka merasa tidak tertantang.

Selain itu, mereka belum tentu mendapat nilai lebih baik atau berprestasi di sekolah dibandingkan anak-anak lain. Para psikolog mengatakan bahwa anak-anak terpintar sering kali membutuhkan stimulasi ekstra agar tetap terlibat.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #tanda #anak #sangat #cerdas #menurut #psikologi #ternyata #belum #tentu #berkaitan #dengan #nilai #baik #berprestasi

KOMENTAR