Tanpa Disadari Inilah 8 Tanda Seorang Pria Meniru Perilaku Buruk Ayah Mereka, Simak Apa Saja?
Ilustrasi anak yang dekat dengan ayahnya. (Pexels)
18:42
2 Desember 2024

Tanpa Disadari Inilah 8 Tanda Seorang Pria Meniru Perilaku Buruk Ayah Mereka, Simak Apa Saja?

 

Terdapat kiasan yang berbunyi “Buah tidak jatuh dari pohonnya.” Ini menjelaskan bahwa seorang anak tidak akan jauh berbeda dengan orang tua mereka, entah itu dari fisik, perilaku, atau bahkan kepintaran.

Hal ini mungkin terjadi kepada seorang pria yang seringkali menunjukkan perilaku yang sama dengan ayah mereka. Mereka bukan sengaja meniru ayah mereka, tetapi kebiasaan dan reaksi tertentu yang membuat mereka berperilaku sama tanpa disadari.

Terkadang, beberapa sifat ayah mereka mengakar pada diri mereka, entah itu sifat positif atau sifat buruk yang mereka ingin hindari, tetapi secara tidak sadar mereka melakukan hal yang sama.

Dilansir dari baselinemag.com, inilah delapan tanda halus yang menunjukkan bahwa seorang pria mungkin mencerminkan sifatnya yang kurang baik. Sifat mereka ini didapatkan secara tidak sadar dari ayah mereka yang menjadi kebiasaan hingga dewasa.

  1. Kebiasaan yang tidak disadari

Kita semua memiliki kebiasaan dan perilaku tertentu yang bahkan tidak kita sadari sedang kita lakukan. Seringkali ini menjadi pola yang kita peroleh dari orang tua kita, khususnya ayah.

Ketika seorang laki-laki menghabiskan masa kecilnya dengan memperhatikan ayahnya, seringkali secara tidak sadar dia meniru perilaku yang sama. Ini dapat mencakup sifat-sifat negatif seperti agresif, pendengar yang buruk, atau kecenderungan menunda-nunda.

Masalahannya adalah perilaku ini menjadi begitu mengakar dalam diri kita, sehingga kita bahkan tidak menyadarinya saat perilaku itu muncul. Ini seperti respons otomatis yang dilakukan dari alam bawah sadar kita karena telah melihat sepanjang masa kecil kita.

Mungkin butuh waktu dan usaha untuk menghilangkan kebiasaan buruk bawaan orang tua, tetapi hal itu dapat membuat kita terbebas dari perilaku yang merugikan. Dengan menyadari untuk tidak melakukannya lagi, itu tanda bahwa Anda berusaha keras merubah diri Anda.

  1. Kritik terus menerus

Orang tua seringkali lebih banyak menasehati daripada memberikan apresiasi kepada anak mereka atas pencapaian yang didapat. Sifat ini dapat mangakar kepada kita sebagai anak yang tanpa kita sadari juga melakukannya di masa mendatang.

Kita tanpa sadar lebih menekankan untuk menunjukkan bahwa ada yang bisa mereka lakukan lebih baik daripada memuji hasil yang telah diperoleh. Ini merupakan tanda bahwa kita secara tidak sadar mewarisi perilaku kritis ayah kita.

Maka dari itu, butuh refleksi diri untuk sadar bahwa kita menjadi orang yang terlalu keras. Cobalah untuk mengimbangi perilaku kritis dengan berupaya mengapresiasi dan dorongan yang positif.

  1. Mengatasi stress dengan tidak sehat

Ayah kita seringkali menjadi panutan pertama kita dalam menghadapi stres dan kesulitan. Jika seorang ayah terbiasa melakukan hal yang tidak sehat seperti minum beralkohol, merokok, atau makan berlebihan untuk mengatasi stres.

Kita sebagai anak laki-laki mungkin secara tidak sadar mengadopsi metode yang sama. Para ahli menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dalam rumah tangga di mana orang tua menggunakan zat-zat terlarang, itu membuat anak mereka terbiasa pada hal serupa.

Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengenali mekanisme penanganan yang tidak sehat dan mencari alternatif yang lebih sehat. Entah itu bermeditasi, berlari, atau bahkan menenangkan diri yang jauh dari keramaian.

  1. Prioritas yang salah

Jika seorang pria tumbuh dengan ayah yang lebih mengutamakan pekerjaan daripada waktu bersama keluarga, dia bisa saja terjebak dalam pola yang sama. Mereka mungkin mengabaikan hubungan pribadi demi mengejar karir seperti ayahnya.

Menyadari tanda ini sangat penting untuk mencegah berlanjutnya gaya hidup tidak seimbang. Penting untuk memahami bahwa pekerjaan dan kehidupan pribadi harus diperhatikan dan tidak boleh mengorbankan salah satu.

Menciptakan kehidupan yang seimbang memerlukan usaha yang sadar dan mungkin melibatkan penetapan batasan dalam pekerjaan atau memberikan waktu khusus untuk keluarga dan perawatan diri.

  1. Kesulitan mengekspresikan emosi

Emosi adalah hal yang membuat kita menjadi manusia. Emosi memungkinkan kita terhubung dengan orang lain pada ikatan yang lebih dalam. Namun, pria yang tumbuh dengan ayah yang kesulitan mengekspresikan emosinya, dapat memiliki kecenderungan yang sama.

Mereka tidak mampu mengkomunikasikan emosinya secara efektif, sehingga mempengaruhi hubungan dan kesehatan mentalnya. Psikologi menunjukkan bahwa memendam emosi dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan masalah dalam hubungan.

Tidak masalah untuk mengekspresikan emosi dan menunjukkan kerentanan. Mengekspresikan perasaaan kita tidak membuat kita lemah, tetapi membuat kita terlihat mudah didekati. Ini juga dapat membangun hubungan yang sehat dan menjaga kesehatan mental kita.

  1. Dominasi yang berlebihan

Kebanyakan seorang ayah seringkali menunjukkan otoritasnya saat berada di rumah. Ayah sering menetapkan peraturan yang membuatnya mendominasi, membuat kurangnya diskusi dalam keluarga.

Hal ini mungkin bukan hal jahat, tetapi cara memimpin keluarga yang kurang tepat. Selain itu, ini dapat berdampak bagi kita sebagai anak yang cenderung mengadopsi cara kepemimpinan yang sama.

Kita perlu memahami bahwa menjadi berwibawa tidak berarti selalu mendominasi setiap hal atau menjadi otoriter. Kita harus mementingkan bimbingan, bukan mengarahkan, dan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara berlebihan.

  1. Menghindari tanggung jawab

Tanggung jawab adalah bagian penting dari kedewasaan. Namun, jika seorang pria tumbuh besar melihat ayah mereka terus-menerus mengabaikan tanggung jawab, tanpa mereka sadari bisa menjadi kebiasaan yang sama.

Ini bisa berupa mengabaikan pekerjaan rumah tangga, menghindari tugas kerja, atau bahkan menghindari interaksi dalam hubungan. Perilaku ini dapat membuat ketidakseimbangan dalam kehidupan pribadi dan profesional, dan menjadi hambatan untuk pertumbuhan pribadi.

Dengan belajar mengenali kebiasaan ini, kitab isa menjadi lebih berani menghadapi tanggung jawab secara langsung. Mengambil tanggung jawab adalah tanda kedewasaan dan kekuatan. Sehingga penting untuk semua orang memiliki tanggung jawab dalam diri mereka.

  1. Tidak menerima perubahan

Perubahan adalah bagian yang pasti dalam kehidupan. Namun, bila seorang laki-laki dibesarkan oleh ayah yang menolak perubahan. Mereka mungkin akan menjadi pribadi yang sama, yaitu lebih suka pada hal yang statis dan kurang fleksibel.

Entah itu beradaptasi dengan teknologi baru, menerima budaya yang berbeda, atau menyesuaikan diri dengan perubahan hidup untuk menjadi lebih fleksibel. Sikap keras kepala terhadap perubahan dapat membatasi pertumbuhan pribadi.

Maka dari itu, perlu diingat bahwa tidak ada hal yang terlambat untuk belajar dan berubah. Cobalah untuk lebih berpikir terbuka, belajar, dan siap keluar dari zona nyaman, agar tetap terus bertumbuh dan memiliki pengalaman serta perspektif baru.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #tanpa #disadari #inilah #tanda #seorang #pria #meniru #perilaku #buruk #ayah #mereka #simak #saja

KOMENTAR