8 Perilaku yang Tanpa Disadari Membuat Anda Tidak Berkelas, Salah Satunya Sering Tidak Menepati Janji
- Terkadang, dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin tidak menyadari bahwa beberapa kebiasaan atau perilaku Anda dapat secara tidak langsung merusak kesan dan citra Anda di mata orang lain.
Beberapa dari Anda mungkin melakukan tindakan-tindakan ini tanpa menyadari konsekuensinya terhadap persepsi orang lain saat memandang Anda.
Namun, mengetahui dan mengakui perilaku-perilaku ini adalah langkah pertama dalam meningkatkan cara Anda berinteraksi dengan orang lain dan membangun citra diri yang lebih positif.
Dilansir dari The Expert Editor pada Kamis (2/5), terdapar 8 perilaku spesifik yang tanpa disadari, dapat membuat Anda terlihat kurang berkelas dan kurang sopan.
1. Mendominasi percakapan
Ini berarti bahwa seseorang cenderung mengambil kendali penuh atas percakapan tanpa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Seperti menyela, mengubah topik, atau terus berbicara tanpa memperhatikan kontribusi orang lain.
Ini menandakan kurangnya kesopanan dan pemahaman tentang bagaimana percakapan yang baik seharusnya berlangsung.
Percakapan yang baik melibatkan saling memberi dan menerima, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk berbicara dan didengar dengan baik.
Individu yang berkelas dan berpengalaman dalam percakapan tahu cara seimbang antara berbicara dan mendengarkan. Mereka memberikan ruang kepada orang lain untuk berbicara dan memberikan kontribusi, sambil tetap menghormati pandangan dan pengalaman orang lain.
2. Melihat sisi buruk dalam segala hal
Perilaku ini seperti sering mengeluh tentang hal-hal kecil, mengkritik orang lain, atau selalu memikirkan kemungkinan terburuk dalam situasi apa pun. Sikap seperti ini membuat orang di sekitarnya merasa terkuras energinya dan menciptakan suasana yang tegang.
Orang yang berkelas cenderung memiliki sikap yang seimbang. Mereka mengerti bahwa wajar untuk menyatakan kekecewaan atau frustrasi, tetapi mereka juga tahu betapa pentingnya menghargai hal-hal positif dalam hidup dan tetap optimis.
3. Tidak peka dan tidak peduli pada perasaan orang lain
Ini berarti bahwa mereka cenderung mengabaikan atau meremehkan perasaan orang lain, atau bahkan tidak tahu bagaimana memberikan dukungan dan hiburan saat dibutuhkan.
Sebaliknya, orang yang berkelas memiliki empati dan cenderung lebih peka terhadap perasaan orang lain. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian, memahami situasi orang lain, dan memberikan dukungan atau pengertian yang diperlukan.
4. Mengabaikan table manners
Ini merupakan perilaku di mana seseorang tidak memperhatikan aturan-aturan yang biasanya diikuti saat makan bersama di meja. Misalnya, mengunyah dengan mulut terbuka, berbicara saat mulut penuh makanan, atau tidak menggunakan serbet.
Table manners merupakan tanda dari tingkat kesopanan dan kedewasaan seseorang. Orang yang tidak mengikuti aturan ini sering dianggap kurang berkelas dan tidak sopan. Melakukan tindakan yang tidak sopan saat makan dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tidak dihormati.
Dengan memperhatikan table manners, Anda dapat menunjukkan rasa hormat kepada teman makan Anda dan memastikan pengalaman makan bersama menjadi menyenangkan dan nyaman bagi semua orang yang terlibat.
5. Suka menggosip
Menggosip adalah ketika seseorang suka berbicara tentang kehidupan pribadi orang lain dengan cara yang tidak baik atau merugikan. Mereka gemar menyebar rumor, menceritakan informasi pribadi tanpa izin, atau merasa senang ketika orang lain mengalami kesulitan.
Kebiasaan ini tidak hanya merugikan reputasi orang yang digosipkan, tetapi juga merusak citra orang yang gemar menggosip.
Hal ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap privasi orang lain dan ketidakmampuan untuk terlibat dalam percakapan yang konstruktif.
Di sisi lain, individu yang berkelas menghindari terlibat dalam gosip. Mereka lebih suka membangun orang lain dan menciptakan lingkungan yang penuh dengan penghargaan dan sikap positif.
6. Kurangnya rasa syukur
Ini berarti bahwa seseorang tidak menghargai hal-hal baik yang ada dalam hidupnya atau usaha yang dilakukan oleh orang lain untuknya.
Mereka cenderung mengabaikan tindakan baik yang diterima dab menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa dan tidak menyadari keindahan dan berkah yang ada di sekitar mereka.
Orang yang berkelas cenderung memahami pentingnya rasa syukur. Mereka mengakui dan menghargai kebaikan yang diberikan oleh orang lain, dan mereka berusaha untuk mengekspresikan terima kasih pada krbaikan orang lain.
7. Berperilaku kasar pada staf layanan
Ini berarti bahwa seseorang memperlakukan orang-orang yang bekerja dalam layanan dengan tidak sopan atau tidak hormat.
Ini bisa terjadi di restoran, kedai kopi, atau tempat umum lainnya. Contohnya seperti berbicara dengan kasar, memperlakukan mereka dengan tidak ramah, atau mengabaikan upaya mereka.
Tindakan ini menunjukkan kurangnya kesopanan dan pemahaman bahwa setiap pekerjaan memiliki nilai dan setiap orang pantas diperlakukan dengan hormat.
Orang yang berkelas akan memperlakukan semua orang dengan hormat, terlepas dari pekerjaan atau status sosial mereka, karena mereka mengerti bahwa kebaikan dan rasa hormat adalah hal-hal yang penting tanpa memandang apa pun.
8. Tidak menepati janji
Tidak menepati janji bisa terjadi karena kelalaian atau kurangnya rasa hormat terhadap waktu dan kepercayaan orang lain.
Orang yang sering tidak menepati janji cenderung dianggap kurang berkelas dan kurang sopan, karena mereka tidak menghargai pentingnya menjaga kepercayaan dan kesetiaan dalam hubungan.
Di sisi lain, orang yang berkelas dan sopan selalu berusaha untuk memenuhi janji mereka. Mereka menghargai waktu dan kepercayaan orang lain, dan mereka paham bahwa menjaga kata-kata mereka adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dan saling percaya.
Tag: #perilaku #yang #tanpa #disadari #membuat #anda #tidak #berkelas #salah #satunya #sering #tidak #menepati #janji