Menurut Psikologi, Orang yang Jarang Diberi Kata 'Tidak' saat Kecil Memiliki 7 Perilaku ini, Tidak Memiliki Batasan dalam Hidup
Ilustrasi 7 perilaku umum yang cenderung muncul dari orang dewasa yang ketika kecil jarang mendengar kata 'tidak'. (Foto: Pexels/Tatiana Syrikova)
14:46
21 November 2024

Menurut Psikologi, Orang yang Jarang Diberi Kata 'Tidak' saat Kecil Memiliki 7 Perilaku ini, Tidak Memiliki Batasan dalam Hidup

- Menurut psikolog, tumbuh tanpa batasan atau batasan dapat membentuk perilaku tertentu di masa dewasa. Cara kita dibesarkan dapat sangat berpengaruh pada cara kita berhubungan dengan orang lain dan menghadapi tantangan.

Anak-anak yang jarang diberi kata "tidak" seringkali berjuang dengan frustasi, hak istimewa, dan bahkan rasa hormat terhadap batasan orang lain seiring dengan bertambahnya usia.

Dilansir dari SmallBusinessBonfire, inilah 7 perilaku umum yang cenderung muncul dari orang dewasa yang ketika kecil jarang mendengar kata 'tidak'.

1. Berjuang dengan hak

Bayangkan seseorang yang selalu menjadi orang pertama yang menempati tempat duduk terbaik, mengharapkan teman-temannya mengubah rencana hanya demi dirinya, atau merasa diremehkan ketika dirinya tidak menjadi pusat perhatian.

Orang-orang ini adalah mereka yang tumbuh dengan jarang mendengar kata 'tidak'. Menurut psikolog, ketika seorang anak tidak belajar batasan sejak dini, mereka mungkin akan memasuki masa dewasa dengan perasaan bahwa dunia berputar di sekitar kebutuhan dan keinginan mereka saja.

Hal ini dapat muncul dalam situasi sehari-hari, seperti mengharapkan pasangan untuk selalu memilih restoran favoritnya atau merasa kesal ketika teman tidak dapat meninggalkan semuanya untuk membantu.

Bukan sekedar hanya ingin segala sesuatu berjalan sesuai keinginannya, melainkan perasaan bahwa mereka pantas memperoleh perlakukan khusus hanya karena itulah yang biasa mereka dapatkan. Seiring berjalannya waktu, sikap ini dapat merusak hubungan, karena orang mungkin merasa dimanfaatkan atau tidak dihargai.

2. Kesulitan berkompromi

Orang yang tumbuh tanpa pernah mendengarkan kata 'tidak' akan merasa sulit untuk berkompromi saat dewasa. Mereka akan mengalami hal-hal sulit ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.

Kesulitan dalam berkompromi ini berakar dari masa kecil. Mereka tidak terbiasa tidak mendapatkan apa yang diinginkan dan tidak tahu bagaimana menghadapi situasi di mana ia harus mempertimbangkan keinginan atau kebutuhan orang lain.

3. Kurangnya kesabaran

Orang yang jarang diberitahu 'tidak' seringkali kesulitan mengembangkan keterampilan ini. Terus menerus mendapatkan apa yang mereka inginkan dan tuntutan mereka yang selalu segera terpenuhi tidak memungkinkan mereka untuk menumbuhkan kesabaran.

Dalam kehidupan dewasa, hal ini terwujud dalam bentuk frustasi saat menunggu. Entah itu antrean panjang di toko, promosi di tempat kerja, atau bahkan menunggu teman yang terlambat.

Konsep penundaan merupakan hal yang asing dan tidak mengenakkan bagi mereka. Hal ini menyebabkan ketidaksabaran dan seringkali menghasilkan impulsivitas.

4. Berjuang dengan empati

Empati bukan hanya tentang memahami perasaan orang lain, tetapi juga tentang mengenali dan menghormati batasan mereka. Bagi mereka yang jarang diberi tahu 'tidak' saat masih kecil, mereka mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mempelajari keterampilan sosial ini.

Anak yang manja mungkin akan kesulitan untuk berempati dengan perasaan dan pengalaman orang lain. Keegoisan mereka dapat menghambat kemampuan untuk memahami dan terhubung dengan emosi orang-orang di sekitarnya.

Dengan kata lain, gagasan untuk mundur dan benar-benar melihat perspektif orang lain bisa terasa asing. Mereka mungkin mengabaikan saat temannya sedang mengalami hari yang berat atau menganggap masalah sendiri menjadi prioritas dalam setiap situasi.

5. Harapan yang tinggi

Mereka cenderung menetapkan ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri, orang lain, dan hampir semua hal di sekitarnya. Sepertinya mereka tumbuh dengan asumsi bahwa segala sesuatu harus berjalan sesuai keinginannya tanpa ada perlu yang dipertanyakan.

Harapan-harapan ketika kecil itu kemudian mengikutinya hingga dewasa. Mereka sering mengeluh pada segala rencana yang tidak berpihak padanya atau sesuatu yang tidak berjalan sesuai dengan bayangannya. Seperti kenyataan tidak sesuai dengan harapannya.

6. Takut gagal

Kegagalan bisa jadi hal yang berat untuk diterima oleh siapapun. Tetapi bagi mereka yang jarang diberi kata 'tidak' hal ini bisa menjadi sangat menakutkan.

Tumbuh dengan afirmasi konstan dan mendapatkan semua yang diinginkan dengan mudah membuat konsep kegagalan menjadi asing dan menakutkan. Mereka mungkin tidak pernah belajar cara mengatasi kegagalan mencapai tujuan atau menghadapi penolakan.

Ketakutan ini dapat menghambat mereka dalam menjalani hidup. Ketakutan membuat mereka tidak berani untuk mengambil risiko atau melangkah keluar dari zona nyaman.

7. Berjuang dengan kesadaran diri

Hal penting dari orang yang jarang diberi kata 'tidak' saat masih kecil adalah perjuangan mereka dengan kesadaran diri. Tanpa mendengar kata 'tidak', mungkin mereka kehilangan kesempatan untuk belajar tentang kekuatan dan kelemahan, batasan, dan bagaimana tindakan memengaruhi orang lain.

Saat dewasa, kurangnya kesadaran ini dapat terwujud dalam berbagai cara mulai dari tidak menyadari perasaan orang lain, hingga tidak memahami mengapa mereka bereaksi dengan cara tertentu terhadap situasi yang berbeda.

Kesadaran diri merupakan aspek penting dari kecerdasan emosional dan pertumbuhan pribadi. Itu adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan seiring waktu, tetapi memerlukan pengakuan, pemahaman, dan kemauan untuk berubah.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #menurut #psikologi #orang #yang #jarang #diberi #kata #tidak #saat #kecil #memiliki #perilaku #tidak #memiliki #batasan #dalam #hidup

KOMENTAR