10 Tips Minta Maaf terhadap Anak Tanpa Mengurangi Wibawa sebagai Orangtua, Simak Penerapannya
Orangtua menasehati anak./ (pexels.com)
10:38
28 Pebruari 2024

10 Tips Minta Maaf terhadap Anak Tanpa Mengurangi Wibawa sebagai Orangtua, Simak Penerapannya

Kemungkinan besar sebagian dari kita merasa ‘gengsi’ untuk melakukannya.

Ada banyak penyebab yang membuat orang tua sulit memulai permintaan maaf itu, bisa karena gak terbiasa atau bahkan merasa berada di posisi paling atas dalam struktur keluarga.

Kenyataannya dalam menjalani peran sebagai orang tua berusaha melakukan yang terbaik. Namun kita juga manusia dan bisa saja membuat kesalahan pada si Kecil.

Meminta maaf pada anak setelah kita melakukan kesalahan gak akan menurunkan nilai kita sebagai orang tua, sebaliknya ini menjadi pelajaran berharga bagi anak.

Padahal orang tua seharusnya memberi contoh yang baik kepada anak dengan meminta maaf setelah melakukan kesalahan.

Bukanlah hal yang buruk kalau orang tua meminta maaf meskipun lebih tua. Justru itu contoh yang baik.

Salah satu hal yang bisa dilakukan orangtua adalah mengakui kesalahan dan minta maaf pada anak. Sebaiknya jangan malu atau gengsi saat minta maaf pada anak.

Kebiasan ini dianggap sebagai salah satu tindakan mendidik yang membangun karakter anak menjadi lebih baik.

Tidak hanya itu, biasanya ibu juga akan merasa lebih lega setelah mengakui kesalahan dan minta maaf pada anak.

Berbagai alasan penting menjadi dasar mengapa orangtua perlu minta maaf pada anak saat membuat kesalahan.

Mengakui kesalahan dan minta maaf pada anak mampu membangun kepercayaan antara orangtua dan anak.

Kondisi ini membuat anak merasa bukan anak saja yang perlu diingatkan dari kesalahan, melainkan orang tua juga bisa melakukan kesalahan.

Kadang kita lakukan dengan sadar atau pun tanpa sadar, dan hal tersebut bisa jadi melukai perasaan orang lain.

Saat kita menyadari ada ucapan yang mungkin menyinggung perasaan orang lain, saat sikap kita mungkin telah menyakiti hati orang lain dan bahkan hati kita membenarkan bahwa kita telah menyinggung atau menyakiti.

Tetapi ada kalanya sangat sulit meminta maaf, gengsikah, sombongkah atau mungkin ada yang tidak beres dengan cara berpikir kita. Hanya diri kita yang tahu jawabannya.

Kadang kita lupa berpikir bagaimana jika kita ada di posisi seseorang yang telah kita lukai hatinya tersebut.

Kecurigaan hingga kemarahan kerap berkembang ketika orangtua selalu merasa benar dan malu untuk minta maaf pada anak.

Hal ini dapat menyebabkan anak cenderung sulit untuk minta maaf dan menolak mengakui kesalahannya.

Minta maaf pada anak juga menjadi tindakan mendidik anak untuk bersikap adil dan mengakui kesalahan.

Selain itu, alasan yang paling penting dengan minta maaf pada anak adalah mengajarkan pada anak perbedaan yang benar dan salah.

Meminta maaf kepada anak ketika orang tua berbuat kesalahan akan mempererat hubungan antar orang tua dan anak.

Meminta maaf kepada anak saat melakukan kesalahan juga memiliki beberapa manfaat yang dikutip dari siapnikah.org memaparkan:

1. Memberi contoh bagaimana seharusnya bersikap

Anak adalah peniru yang ulung. Mereka cepat belajar dari apa yang mereka lihat sehari-hari. Emosi-emosi negatif dapat terserap dengan lebih mudah.

Contohnya mengingkari janji, perilaku abusif, atau kekerasan fisik akan membekas di dalam ingatan anak. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik untuk membentuk karakter anak.

Jika orang tua mau meminta maaf pada anak atas kesalahan yang mereka buat, anak akan meniru hal tersebut.

Anak akan mengerti jika melakukan kesalahan, yang harus diperbuat adalah meminta maaf terlebih dahulu dan tidak mengulanginya lagi.

2. Mengajarkan untuk bertanggung jawab

Saat orang tua menyadari kesalahan dan meminta maaf, hal ini akan terekam dengan baik oleh anak.

Pesan yang mereka terima adalah tidak ada orang yang sempurna dan semua orang bisa melakukan kesalahan.

Mereka akan belajar bahwa mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas yang sudah dilakukan adalah hal yang benar.

3. Menanamkan nilai kejujuran

Tidak meminta maaf atas kesalahan sama dengan menyembunyikan kesalahan. Hal itu sama buruknya dengan berbohong.

Ketika orang tua meminta maaf pada anak, mereka akan belajar mengenai pentingnya mengatakan hal yang sebenarnya. Orang tua juga akan membantu anak untuk memahami pentingnya mengakui kesalahan.

4. Menunjukkan rasa saling menghormati

Dengan meminta maaf, anak akan merasa dihormati dan tidak dianggap remeh keberadaannya.

Anak akan melihat orang tua sebagai sosok yang berjiwa besar dan hal ini bisa menjadi dasar dari hubungan yang sehat antar orang tua dan anak.

5. Kesempatan untuk belajar bersama-sama

Anak bisa belajar membedakan apa yang benar dan apa yang salah dari permintaan maaf yang diberikan oleh orang tua.

Kesempatan ini bisa diambil untuk mengajarkan bagaimana seharusnya anak bersikap dalam berbagai kesempatan dan membantu anak untuk dapat tumbuh menjadi individu yang baik.

Setelah melakukan kesalahan kepada anak, akan lebih baik jika orang tua menjelaskan mengapa melakukan kesalahan tersebut.

Misalnya, ketika tidak sengaja membuang kertas gambar hasil karya anak, orang tua bisa memberikan klarifikasi bahwa tindakan tersebut tidak disengaja.

Jangan lupa untuk meminta maaf dengan tulus dan tatap mata anak. Anak-anak memiliki perasaan yang sensitif sehingga mereka bisa membedakan permintaan maaf yang tulus dan yang tidak.

Setelah meminta maaf, usahakan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Anak juga akan belajar melakukan kesalahan bisa dimaafkan, tetapi yang berbuat salah juga tidak boleh mengulangi lagi perbuatannya.

Tips minta maaf terhadap anak tanpa mengurangi wibawa sebagai Orang tua dikutip dari website lp3a.umm.ac.id memaparkan:

1. Mengaku bersalah

Sadari bahwa anda telah membuat kesalahan, dan akui itu padanya. Inilah salah satu faktor penting dalam meminta maaf.

Tak jarang ini sulit dilakukan, karena orangtua merasa gengsi. Lupakan gengsi, kalau memang tak ingin masalah terus berlarut.

2. Tulus

Ketika meminta maaf, harus tulus. Anak akan gampang mengetahui ketika anda membohonginya tentang hal ini. berilah Maaf yang serius.

" Ka..Maafin Bunda Sayang, Bunda salah, Bunda udah menyalahkan Kakak".

3. Tenang

Meminta maaf dalam keadaan emosi akan percuma. Kalau anda belum bisa bersikap tenang, katakan padanya bahwa anda butuh waktu untuk sendiri, sebelum melanjutkan pembicaraan dengannya.

Kemudian, pikirkan apa yang terjadi dan apa penyebabnya agar pikiran jadi tenang.

4. Tepat sasaran

Katakan permintaan maaf anda secara langsung dan dalam kalimat yang tidak berbelit-belit.

Ingat, yang dimintakan maaf adalah sikap anda yang baru saja terjadi, bukan kepribadian anda. Misalnya, mintalah maaf atas kemarahan dan ucapan anda yang kasar, bukan atas kepribadian yang emosional.

5. Jangan menyalahkan

Jangan balik menyalahkan anak hanya untuk membenarkan sikap anda. Misalnya, dengan mengatakan bahwa seandainya ia tidak malas, anda tidak akan marah terus padanya.

Ini sama saja dengan tidak meminta maaf, melainkan justru menyalahkannya.

6. Meminta maaf

Mengatakan bahwa anda bersalah dan bertanya apakah ia mau memaafkannya akan mempermudah untuk mengungkapkan penyesalan, sekaligus membuat anak belajar memahami cara memperbaiki hubungan.

7. Evaluasi

Bersama anak, lihat kembali bagaimana anda bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik, dan sepakati cara yang akan dilakukan bila masalah yang sama terjadi lagi nanti.

8. Lupakan

Bagaimanapun juga, anda hanya seorang manusia, yang tentu tidak sempurna dan bisa berbuat salah.

Namun, jangan terus berkutat pada rasa bersalah. Setelah meminta maaf pada anak, lupakan masalah tersebut dan berusahalah untuk tidak mengulanginya lagi, sama seperti ketika memintanya tidak mengulang kesalahan.

9. Jangan berlebihan

Berlebihan dan selalu meminta maaf, bahkan untuk hal-hal yang sangat sepele, justru akan membuat anda kehilangan wibawa.

Mintalah maaf karena anda memang bersalah, bukan karena ingin berusaha menerapkan disiplin atau hukuman yang terbilang wajar, atas kesalahannya.

10. Pahami perasaan anak dan tawarkan konsekuensi

Ketika Bunda dan Ayah melakukan kesalahan, Si Kecil bisa saja merasa kecewa atau marah. Nah, di saat ini sangat penting untuk memahami perasaannya dengan baik.

Tapi sering juga Reaksi dan cara menghadapi suatu masalah berbeda-beda pada setiap anak.

Ada yang mudah memaafkan , tapi ada pula yang tidak, sehingga menimbulkan dampak dalam jangka waktu lama, yang dikutip dari website lp3a.umm.ac.id memaparkan:

1. Anak kehilangan kepercayaan pada orang tua maupun orang lain.

2. Anak kurang memiliki kepercayaan diri.

3. Anak tidak dapat mengendalikan diri atau emosi.

4. Anak merasa sedih, tersisih, tersinggung dan lainnya.

5. Anak merasa tidak diperhatikan dan tidak dihargai perasaannya.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #tips #minta #maaf #terhadap #anak #tanpa #mengurangi #wibawa #sebagai #orangtua #simak #penerapannya

KOMENTAR