Psikologi: 8 Hal yang Bagi Introvert Sangat Melelahkan dan Menguras Energi, Apa Aja?
Hal yang bagi introvert sangat melelahkan dan menguras energi menurut Psikologi. (Pexels/ Bimbim Sindu)
18:02
20 Oktober 2024

Psikologi: 8 Hal yang Bagi Introvert Sangat Melelahkan dan Menguras Energi, Apa Aja?

Bagi para introvert, situasi sosial sering kali menjadi tantangan tersendiri yang bisa menguras energi mereka. Meskipun mereka mungkin menikmati waktu bersama teman atau keluarga, menurut Psikologi interaksi sosial yang berlebihan bisa melelahkan bagi mereka.

Dalam dunia psikologi, ada berbagai hal yang dapat dianggap sangat melelahkan bagi introvert. Memahami apa yang menjadi sumber kelelahan ini dapat membantu mereka mengelola energi dan waktu dengan lebih baik.

Dikutip dari Hack Spirit pada Minggu (20/10), diterangkan bahwa terdapat delapan hal yang bagi seorang introvert adalah sesuatu yang sangat melelahkan bahkan menguras energi yang ada menurut Psikologi.

  1. Obrolan ringan yang melelahkan

Bagi kaum introvert, mengobrol ringan seringkali terasa sangat menguras energi. Ilmu perilaku menunjukkan bahwa hal ini bukan karena mereka anti-sosial atau pemalu, melainkan karena mereka lebih menyukai percakapan yang bermakna dan mendalam.

Obrolan santai tentang cuaca atau gosip terkini bisa terasa dangkal dan tidak memuaskan bagi introvert yang cenderung menjadi pemikir mendalam. Meskipun keterampilan small talk penting dalam berbagai situasi sosial, bagi introvert hal ini bisa terasa seperti berlari sprint bagi pelari maraton - bukan gaya yang mereka sukai.

  1. Sorotan publik yang menegangkan

Berada di pusat perhatian bisa sangat membuat introvert merasa tidak nyaman. Bayangkan seorang introvert yang harus berpidato di depan umum atau menjadi bintang pesta - situasi seperti ini bisa sangat menguras energi mereka.

Bukan karena introvert tidak mampu berbicara di depan umum, tapi tekanan untuk menghibur dan memikat audiens bisa terasa sangat berat. Setelah tampil di depan umum, introvert seringkali butuh waktu untuk menyendiri dan mengisi ulang energi mereka yang terkuras.

  1. Multitasking yang membebani

Melakukan beberapa tugas sekaligus ternyata lebih menantang bagi introvert dibanding ekstrovert. Studi perilaku menunjukkan bahwa otak introvert memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi, sehingga mereka cenderung fokus mendalam pada satu tugas.

Ketika dipaksa multitasking, seperti menerima telepon sambil menjawab email dan menyiapkan presentasi, introvert bisa merasa kewalahan. Meski terkesan kurang efisien, karakteristik ini justru membuat introvert sangat teliti dan menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi karena fokus mereka yang mendalam.

  1. Lingkungan bising yang menyiksa

Kebisingan, terutama suara keras atau konstan, bisa sangat mengganggu introvert. Ahli perilaku menyatakan bahwa introvert umumnya lebih sensitif terhadap rangsangan sensorik. Bayangkan berada di kafe ramai dengan musik keras, obrolan pengunjung, dan desis mesin kopi - situasi ini bisa terasa seperti konser rock bagi introvert.

Banjir informasi sensorik ini bisa sangat menguras mental, membuat introvert merasa lelah atau mudah tersinggung. Meski begitu, bukan berarti introvert anti-sosial atau tidak suka tempat umum, mereka hanya membutuhkan lingkungan dengan input sensorik yang lebih seimbang.

  1. Berpura-pura ekstrovert yang melelahkan

Banyak introvert merasa tertekan oleh ekspektasi sosial untuk tampil lebih ekstrovert. Masyarakat sering memandang sifat ekstrovert sebagai norma, mengaitkannya dengan keramahan dan kesuksesan.

Akibatnya, introvert mungkin merasa ada yang salah dengan temperamen alami mereka. Upaya untuk bersikap lebih ekstrovert bisa sangat menguras energi, ibarat mengenakan topeng yang tidak pas. Berpura-pura menjadi orang lain membutuhkan banyak energi mental dan emosional, dan tentu saja tidak sehat dalam jangka panjang.

  1. Acara networking yang mencekam

Bagi introvert, acara networking bisa terasa seperti mimpi buruk. Membayangkan ruangan penuh orang asing yang harus didekati dan diajak mengobrol bisa sangat menegangkan. Tekanan untuk memberikan kesan baik dan memulai percakapan menarik secara spontan bisa memicu kecemasan.

Setelah acara berakhir, introvert mungkin merasa terkuras secara mental dan emosional, seolah telah menjalani maraton tanpa persiapan. Meski begitu, bukan berarti introvert tidak bisa menjalin koneksi. Mereka cenderung lebih nyaman dalam interaksi satu lawan satu atau kelompok kecil, di mana mereka bisa menjalin percakapan yang lebih mendalam dan bermakna.

  1. Kurangnya ruang pribadi yang menyesakkan

Introvert sangat menghargai ruang pribadi mereka, bukan hanya secara fisik tapi juga emosional. Mereka membutuhkan ruang untuk berpikir, merenung, dan mengisi ulang energi. Ketika ruang pribadi ini “diinvasi”, baik itu seseorang yang duduk terlalu dekat di transportasi umum atau teman sekamar yang ingin terus mengobrol, hal ini bisa sangat menguras energi introvert.

Rasanya seperti tidak ada tempat untuk menyendiri dan memulihkan diri. Menghormati kebutuhan introvert akan ruang pribadi sangatlah penting, bukan karena mereka anti-sosial atau tidak ramah, tapi demi menjaga kesejahteraan mental dan emosional mereka.

  1. Sosialisasi terus-menerus yang melelahkan

Interaksi sosial yang tidak ada hentinya bisa sangat menguras energi introvert. Berbeda dengan ekstrovert yang mendapatkan energi dari situasi sosial, introvert justru mengisi ulang energi mereka melalui kesendirian.

Ini bukan berarti mereka tidak menikmati kebersamaan dengan orang lain, tapi mereka membutuhkannya dalam takaran yang tepat. Dikelilingi orang terus-menerus, menghadiri acara sosial berturut-turut, atau tidak memiliki waktu untuk menyendiri bisa membuat introvert merasa kewalahan dan terkuras.

Penting untuk diingat bahwa menikmati waktu sendiri dan membutuhkan kesendirian untuk mengisi ulang energi bukanlah hal yang tidak sopan atau anti-sosial - ini adalah bentuk perawatan diri yang penting bagi introvert.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #psikologi #yang #bagi #introvert #sangat #melelahkan #menguras #energi

KOMENTAR