Mengoleskan Air Liur untuk Luka Anak, Amankah? Ini Kata Dokter
Ilustrasi luka.(Dok. Freepik/pvproductions)
11:05
8 Desember 2025

Mengoleskan Air Liur untuk Luka Anak, Amankah? Ini Kata Dokter

- Mengoleskan air liur ke luka kecil masih kerap dilakukan secara spontan, termasuk saat anak terluka. 

Kebiasaan ini sering didasari anggapan bahwa air liur dapat membantu membersihkan luka atau mempercepat penyembuhan. Namun, praktik tersebut bukan tanpa risiko, terutama jika diterapkan pada luka terbuka atau kotor.

Dokter spesialis anak, dr. Miza Afrizal, Sp.A., menjelaskan bahwa penggunaan air liur untuk mengobati luka lebih tepat dipahami sebagai mitos, meski ada sedikit dasar biologis yang kerap disalahartikan.

“Sejauh yang saya tahu itu mitos. Walaupun sebenarnya kalau mau dicari-cari faktanya mungkin bisa karena air liur kita sedikit mengandung antiseptik pembunuh bakteri,” kata dr. Miza saat ditemui dalam acara Serunya Parenting #PakeYangBening di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025).

Ia menambahkan, kondisi tersebut berkaitan dengan fungsi alami mulut manusia. Maka dari itu, terkadang makanan yang dikonsumsi manusia tidak perlu berada dalam keadaan benar-benar steril.

“Makanya kita pada saat kita makan, makanan kita enggak harus steril-steril banget kan,” ujarnya.

Kemampuan antibakteri air liur sangat terbatas

Meski mengandung zat antibakteri alami, dr. Miza menegaskan bahwa kemampuan air liur dalam membunuh kuman sangat terbatas. Air liur tidak dirancang untuk perawatan luka dan tidak dapat menggantikan fungsi antiseptik medis.

“Seberapa kuat dia bisa membunuh kuman kan ada batasnya. Kalau misalnya enggak pakai antiseptik enggak bisa,” jelas dr. Miza.

Dalam kehidupan sehari-hari, luka pada anak sering kali terpapar debu, tanah, atau kotoran lain. Pada kondisi seperti ini, air liur tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk mencegah masuknya kuman ke area luka.

Oleh sebab itu, dr. Miza menilai bahwa mengandalkan air liur tidak memberikan perlindungan yang memadai terhadap risiko infeksi.

Risiko bakteri dari kebersihan mulut

Risiko utama penggunaan air liur pada luka berkaitan dengan kebersihan mulut atau oral hygiene. Mulut manusia merupakan tempat hidup berbagai jenis bakteri.

“Risiko sebaliknya bisa, apalagi kalau misalnya oral hygiene kita enggak bagus, kita malah justru menghasilkan luka,” kata dr. Miza.

Jika kebersihan mulut tidak terjaga, air liur dapat membawa bakteri ke area luka dan memperparah kondisi yang ada. Risiko ini akan semakin besar bila luka dalam kondisi terbuka.

Adapun dr. Miza mengingatkan bahwa luka yang kotor seharusnya tidak ditangani dengan cara-cara yang tidak terkontrol.

Penanganan luka anak yang lebih aman

Dengan mempertimbangkan risiko tersebut, dr. Miza menyarankan agar luka pada anak ditangani dengan cara yang lebih aman dan sesuai prinsip medis.

Langkah awal yang dianjurkan adalah membasuh luka dengan air mengalir. Cara ini membantu membersihkan kotoran yang menempel dan mengurangi jumlah kuman di area luka.

Setelah luka bersih, penggunaan antiseptik yang sesuai dapat membantu mencegah infeksi dan mendukung proses penyembuhan. 

Menurut dr. Miza, pendekatan ini jauh lebih aman dibandingkan mengoleskan air liur, terutama pada luka yang terbuka atau terkontaminasi kotoran.

Penanganan sejak awal menjadi penting karena luka pada anak, meski tampak kecil, tetap berisiko menimbulkan infeksi jika tidak dirawat dengan tepat.

Belum ada penelitian medis yang mendukung

Menutup penjelasannya, dr. Miza menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian medis yang secara kuat mendukung penggunaan air liur sebagai metode pengobatan luka.

“Sejauh yang saya tahu, penelitiannya belum ada,” ujarnya.

Ia mengaku pernah mencari tahu mengenai praktik tersebut. Meski secara teori terdapat penjelasan biologis yang bisa dikaitkan, hubungan tersebut tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar medis.

Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa penggunaan air liur pada luka anak sebaiknya tidak dijadikan acuan dalam perawatan luka.

“Bisa dibilang mitos. Jangan dipercaya banget,” tutup dr. Miza.

Tag:  #mengoleskan #liur #untuk #luka #anak #amankah #kata #dokter

KOMENTAR