Menurut Psikologi, Ada 7 Keadaan dalam Hidup Bahwa 'Tidak Apa-Apa' untuk Tetap Berada di Zona Nyaman
Ilustrasi orang yang tidak apa-apa keluar dari zona nyaman.(Unsplash.com/BenWhite)
10:02
13 Oktober 2024

Menurut Psikologi, Ada 7 Keadaan dalam Hidup Bahwa 'Tidak Apa-Apa' untuk Tetap Berada di Zona Nyaman

 

- Terkadang para motivator di luar sana memberikan wejangan pada kita bahwa harus berani keluar dari zona nyaman, yang bertujuan untuk perkembangan diri dalam mencapai hal yang lebih besar lagi.

Tapi motivasi tersebut tidak semata-mata harus di telan mentah-mentah, karena yang tahu persis keadaan dalam hidup kita adalah diri sendiri. Mereka tidak akan bertanggung jawab juga jika ada hal buruk yang menimpa.

Keluar dari zona nyaman berlaku bagi mereka yang sudah siap menanggung risikonya, mampu mengatasi ketika hal-hal sulit terjadi, serta dukungan dari berbagai sisi.

Melansir dari laman Ge Editing pada (13/10), menurut psikologi, ada 7 keadaan dalam hidup bahwa 'tidak apa-apa' untuk tetap berada di zona nyaman, diantaranya.



1. Saat Berada di Stres Tingkat Tinggi

Pada saat stres tingkat tinggi, memaksakan diri untuk mencoba hal baru atau memasuki wilayah asing mungkin bukan ide terbaik. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi dapat mengganggu kemampuan kognitif, sehingga menyulitkan kita beradaptasi dengan situasi baru atau mempelajari keterampilan baru.

Di saat-saat seperti ini, tetap berada dalam zona nyaman bisa menjadi salah satu bentuk perawatan diri. Ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan kendali, mengurangi kecemasan, dan fokus pada kesejahteraan mental.

2. Mengalami Perubahan Besar dalam Hidup

Di tengah semua perubahan besar ini, ketika memutuskan untuk menantang diri lebih jauh dengan mencoba hal-hal baru meskipun itu positif, malah membuat kita merasa terkuras dan kewalahan.

Perubahan besar dalam hidup sudah cukup membuat stres. Hal ini membutuhkan banyak energi mental dan emosional saat kita beradaptasi dengan lingkungan atau keadaan baru.



3. Saat Keraguan Diri Mulai Merasuk

Menghadapi rasa takut terkadang dapat membantu kita menaklukkannya, tapi jika memaksakan diri untuk menghadapinya saat sudah diliputi keraguan akan lebih banyak dampak buruknya dibandingkan manfaatnya.

Jadi terkadang, ketika keraguan diri mencapai puncaknya, tidak apa-apa untuk kembali ke zona nyaman. Beri dirimu waktu untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri dan mengingatkan diri sendiri akan kemampuan.

4. Saat Perlu Mengisi Ulang Energi

Setiap orang pasti pernah mengalami hari-hari ketika segala sesuatunya terasa terlalu berat, dan kemungkinan kamu sudah terkuras secara mental dan emosional.

Inilah saat-saat ketika zona nyamanmu bisa berfungsi sebagai tempat perlindungan. Tempat disaat kamu dapat bersantai, serta memulihkan tenaga untuk memulainya kembali.

Faktanya adalah, baik tubuh maupun pikiran kita memerlukan waktu istirahat agar dapat berfungsi secara optimal. Terlalu memaksakan diri tanpa meluangkan waktu istirahat dapat menyebabkan kelelahan, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kebahagiaan.

5. Saat Sudah Menguasai Suatu Keterampilan

Saat kita mempraktikkan keterampilan yang sudah dikuasai, akan memperkuat jalur saraf di otak, sehingga membuat kita lebih mahir dalam keterampilan tersebut.

Jadi, jika kamu merasa terjebak dalam kebiasaan dan ingin mempelajari sesuatu yang baru, mundurlah sejenak dan tinjau kembali aspek keterampilan yang sesuai dengan zona nyaman.

6. Saat Sedang Masa Penyembuhan dari Trauma

Hidup tidak dapat diprediksi dan terkadang hal itu menimbulkan masalah besar pada kita. Entah itu kehilangan orang yang dicintai, berakhirnya suatu hubungan, atau pemulihan dari pengalaman traumatis, momen-momen ini dapat membuat kita merasa rentan dan tidak yakin.

Pada saat seperti itu, zona nyaman bisa menjadi tempat berlindung yang aman. Rutinitas dan lingkungan yang familiar memberikan rasa aman dan bantuan dalam proses penyembuhan.

Mereka menawarkan ruang untuk refleksi, perawatan diri, dan pembangunan kembali secara perlahan tanpa tekanan tambahan akibat tantangan baru.

Jika kamu sedang mengalami masa sulit, ketahuilah bahwa tidak perlu terburu-buru untuk bangkit kembali atau bergerak maju sampai kamu siap. Penyembuhan membutuhkan waktu dan perjalanan setiap orang itu berbeda.

7. Saat Naluri Hati Meminta untuk Melakukannya

Keadaan terpenting saat kamu harus tetap berada di zona nyaman adalah ketika intuisi dan naluri memberi tahumu bahwa inilah yang seharusnya dilakukan.

Perasaan ini adalah cara utama tubuh kita untuk melindungi diri sendiri. Intuisi adalah alat ampuh yang menyatukan semua pengalaman dan pengetahuan dalam sekejap untuk memandu tindakan kita.

Mengutip dari laman Buletin Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara, keluar dari zona nyaman secara konstan dapat membuat seseorang menjadi mudah lelah dan kehabisan energi mental.

Keputusan untuk mengambil risiko besar tanpa persiapan yang matang justru dapat merusak keseimbangan emosional dan menyebabkan burnout, yang pada gilirannya menghambat kemampuan untuk berkembang.

Apalagi teruntuk kamu yang sedang merasakan 7 keadaan di atas, maka niat untuk keluar dari zona nyaman harus dipikirkan kembali mengenai tujuan serta mental diri sendiri.

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #menurut #psikologi #keadaan #dalam #hidup #bahwa #tidak #untuk #tetap #berada #zona #nyaman

KOMENTAR