Orang yang Jadi Lebih Bijak dari Pengalaman Hidup Seiring Bertambahnya Usia Kerap Tunjukkan 7 Perilaku Ini Menurut Psikologi
Ilustrasi perilaku seseorang yang menjadi lebih bijak dari pengalaman hidup seiring bertambahnya usia menurut Psikologi. (Freepik/ jcomp)
22:36
11 Oktober 2024

Orang yang Jadi Lebih Bijak dari Pengalaman Hidup Seiring Bertambahnya Usia Kerap Tunjukkan 7 Perilaku Ini Menurut Psikologi

–Seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami perubahan dalam cara berpikir dan bertindak, sering menjadi lebih bijak dari pengalaman hidup yang telah dilalui.

Menurut Psikologi, kebijaksanaan ini bukan hanya hasil dari waktu yang berlalu, tetapi juga bagaimana seseorang merenungkan pengalaman hidup tersebut. Mereka yang menjadi lebih bijak biasanya menunjukkan perilaku tertentu yang mencerminkan pemahaman dan kedewasaan yang mendalam menurut Psikologi.

Dalam konteks psikologi, terdapat beberapa perilaku yang umum terlihat pada individu yang telah melalui berbagai pengalaman hidup dan telah mengolahnya menjadi sesuatu yang bijak. Ini bisa menjadi cermin dari pertumbuhan pribadi yang signifikan dalam hidup mereka.

Dilansir dari Hack Spirit pada Jumat (11/10), terdapat tujuh perilaku seseorang yang menjadi lebih bijak dari pengalaman hidup seiring bertambahnya usia menurut Psikologi.

  1. Menyambut perubahan dengan tangan terbuka

Kehidupan terus berubah dan sering kita merasa sulit untuk menerima. Namun, mereka yang benar-benar bertambah arif seiring bertambahnya usia memiliki pendekatan yang berbeda. Mereka justru merangkul perubahan dengan antusias.

Hal ini karena mereka telah belajar bahwa perubahan adalah sesuatu yang tak terelakkan dalam hidup. Lebih dari itu, mereka memahami bahwa setiap perubahan adalah peluang untuk berkembang dan belajar hal-hal baru.

Orang-orang seperti ini menyadari bahwa hidup tidak menjadi lebih mudah, tetapi kita yang menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menghadapinya.

  1. Memetik pelajaran dari kesalahan

Kesalahan bukanlah rintangan, melainkan batu loncatan menuju kearifan. Mereka yang matang seiring bertambahnya usia memahami hal ini dengan mendalam. Alih-alih lari dari kesalahan atau membiarkannya mendefinisikan harga diri mereka, orang-orang ini melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri.

Mereka mengakui kesalahan mereka, belajar darinya, dan menggunakannya sebagai pijakan untuk menjadi versi diri yang lebih baik. Jadi, jika kamu bertemu dengan seseorang yang memperlakukan kegagalan mereka sebagai pelajaran daripada kemunduran, kemungkinan besar kamu sedang berhadapan dengan seseorang yang telah memperoleh kebijaksanaan dari pengalaman hidupnya.

  1. Mengutamakan kesehatan mental

Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa depresi adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Namun, sering hal ini diabaikan dan tidak mendapat perhatian yang sama dengan kesehatan fisik.

Mereka yang telah bertambah arif seiring bertambahnya usia telah belajar pentingnya kesejahteraan mental. Mereka memprioritaskan perawatan diri, memahami nilai pikiran yang sehat, dan mengenali dampaknya terhadap kualitas hidup secara keseluruhan.

Mereka telah belajar bahwa kesehatan mental bukan hanya tentang menangani penyakit mental yang serius, tetapi juga tentang menjaga kesejahteraan mental, mengelola stres, tetap waspada secara mental, dan mempertahankan pandangan positif.

  1. Menghargai pengalaman di atas materi

Mereka yang telah bertambah arif seiring bertambahnya usia sering mengenali kebenaran dalam pernyataan ini. Mereka menyadari bahwa harta benda tidak membawa kebahagiaan jangka panjang.

Sebaliknya, mereka lebih menghargai pengalaman dan hubungan. Mengapa? Karena mereka telah belajar bahwa pengalaman menciptakan kenangan, dan kenangan bertahan seumur hidup.

Mereka telah belajar bahwa pengalaman membentuk kita, mengubah kita, dan berkontribusi pada pertumbuhan pribadi kita dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh harta benda.

  1. Mempraktikkan rasa syukur

Mereka yang matang seiring bertambahnya usia sering mempraktikkan rasa syukur secara teratur. Mereka telah belajar bahwa fokus pada hal-hal positif dapat secara dramatis meningkatkan pandangan mereka terhadap kehidupan.

Ini membantu mereka untuk menghargai apa yang mereka miliki, alih-alih terus-menerus mendambakan apa yang tidak mereka miliki. Dengan bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup, seseorang dapat mengubah perspektifnya dan melihat lebih banyak kebaikan di sekitarnya.

Praktik ini tidak hanya meningkatkan suasana hati, tetapi juga membantu dalam menghadapi tantangan hidup dengan lebih positif.

  1. Nyaman dengan kesendirian

Hiruk pikuk kehidupan sering membuat kita merasa bahwa kita selalu perlu dikelilingi oleh orang lain, terus-menerus terlibat dalam berbagai aktivitas. Namun, mereka yang telah bertambah arif dengan usia sering kali menghargai momen-momen kesendirian mereka.

Mereka telah belajar bahwa menghabiskan waktu sendirian bisa sangat memperkaya diri. Ini adalah kesempatan untuk merefleksikan diri, mengeksplorasi pikiran mereka, dan memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik.

Mereka menyadari bahwa kesendirian memungkinkan mereka untuk terhubung kembali dengan diri mereka sendiri, jauh dari pengaruh eksternal.

  1. Menunjukkan empati

Di dunia di mana kamu bisa menjadi apa saja, jadilah baik hati. Mereka yang telah bertambah arif seiring bertambahnya usia sering kali telah belajar pelajaran berharga tentang empati.

Mereka telah menyadari bahwa memahami dan berbagi perasaan orang lain bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan. Mereka telah belajar untuk menempatkan diri di posisi orang lain, untuk mendekati situasi dengan pikiran dan hati yang terbuka.

Mereka memahami bahwa setiap orang yang mereka temui sedang berjuang dengan pertempuran mereka sendiri, dan kebaikan dapat membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #orang #yang #jadi #lebih #bijak #dari #pengalaman #hidup #seiring #bertambahnya #usia #kerap #tunjukkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR