5 Tipe Suami yang Terjebak dalam Kepribadian Harga Diri Rendah, Simak Dampaknya pada Hubungan Pernikahan
Ilustrasi: suami yang memiliki harga diri rendah. (Pexels/Andrea Piacquadio)
21:56
29 September 2024

5 Tipe Suami yang Terjebak dalam Kepribadian Harga Diri Rendah, Simak Dampaknya pada Hubungan Pernikahan

 

 

Harga diri atau self-esteem adalah salah satu aspek psikologis yang memainkan peran penting dalam kepribadian seseorang.

Ketika seorang suami memiliki harga diri yang sehat, ia cenderung tampil percaya diri, mampu membangun hubungan yang positif, dan menavigasi tantangan hidup dengan lebih baik.

Namun, ketika harga diri rendah, hal ini dapat membawa dampak buruk, tidak hanya pada dirinya sendiri, tetapi juga pada hubungan rumah tangganya.

Dalam psikologi, harga diri rendah sering dikaitkan dengan berbagai masalah emosional dan perilaku.

Seorang suami yang merasa tidak berharga atau tidak cukup baik mungkin menunjukkan kecenderungan tertentu yang memengaruhi cara ia berinteraksi dengan pasangannya, anak-anak, dan lingkungan sekitarnya.

Dikutip dari Verywell Mind, inilah lima tipe suami yang memiliki harga diri rendah menurut psikologi, serta bagaimana hal ini bisa memengaruhi dinamika hubungan di dalam rumah tangga.

1. Suami yang Terlalu Bergantung pada Pengakuan Orang Lain

Salah satu ciri khas dari suami dengan harga diri rendah adalah ketergantungan yang kuat pada pengakuan atau validasi dari orang lain.

Mereka cenderung merasa tidak berharga jika tidak mendapat pujian atau penghargaan dari pasangannya atau lingkungan sekitar.

Tipe ini sering kali mencari validasi dengan cara berusaha tampil sempurna di mata orang lain atau melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak mencerminkan dirinya.

Suami tipe ini mungkin terlihat sangat membutuhkan perhatian dan apresiasi dari pasangan. Ia bisa menjadi frustrasi ketika usaha-usahanya tidak dihargai atau tidak mendapatkan respons yang ia harapkan.

Menurut psikologi, kebergantungan ini menunjukkan bahwa ia merasa tidak cukup berharga di dalam dirinya sendiri, sehingga ia perlu mendapatkan pengakuan eksternal untuk menutupi rasa kurang percaya diri.

Dampak pada hubungan: Pasangan mungkin merasa lelah karena harus terus-menerus memberikan pujian atau perhatian. Dalam jangka panjang, ini bisa menciptakan ketidakseimbangan emosional dalam pernikahan.

2. Suami yang Selalu Merasa Ingin Mengontrol Segala Hal

Menurut beberapa ahli psikologi, suami dengan harga diri rendah sering kali memiliki kecenderungan untuk menjadi sangat mengontrol.

Hal ini bisa muncul sebagai upaya untuk mengkompensasi perasaan tidak aman atau merasa tidak berdaya. Dengan mencoba mengontrol segala hal, dari keputusan rumah tangga hingga rutinitas harian pasangan, suami tipe ini berusaha menghindari perasaan gagal atau tidak mampu.

Suami yang terlalu mengontrol mungkin merasa bahwa ia perlu "memegang kendali" untuk mengurangi kecemasan tentang ketidakmampuannya atau ketakutannya akan penolakan.

Kebutuhan untuk mengendalikan sering kali muncul karena perasaan tidak percaya diri yang mendalam, yang membuatnya merasa bahwa tanpa kendali, ia akan kehilangan segalanya.

Dampak pada hubungan: Hubungan yang diwarnai oleh perilaku mengontrol sering kali menyebabkan ketegangan dan konflik. Pasangan mungkin merasa terperangkap dan kehilangan ruang untuk menjadi diri sendiri, yang pada akhirnya bisa merusak keintiman.

3. Suami yang Menghindari Konflik

Harga diri rendah sering kali dikaitkan dengan ketakutan akan penolakan atau ketidakmampuan untuk menghadapi kritik.

Suami tipe ini cenderung menghindari konflik dengan segala cara, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhannya sendiri atau meredam perasaan yang sebenarnya.

Mereka mungkin takut bahwa konflik akan menyebabkan kehancuran dalam hubungan atau bahwa pasangan akan berpikir lebih rendah tentang mereka.

Menurut psikologi, menghindari konflik merupakan tanda dari ketidakmampuan untuk menegaskan diri dan mengkomunikasikan kebutuhan secara sehat.

Suami yang terus-menerus menghindari perdebatan bisa merasa tertindas atau bahkan berkembang menjadi perasaan dendam yang tertahan.

Pada akhirnya, ini bisa menyebabkan perasaan frustrasi yang lebih besar dalam hubungan.

Dampak pada hubungan: Menghindari konflik mungkin tampak sebagai solusi jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Pasangan mungkin merasa bahwa suami tidak jujur tentang perasaannya atau tidak mampu menghadapi tantangan hubungan secara bersama-sama.

4. Suami yang Menunjukkan Kecemburuan Berlebihan

Kecemburuan adalah tanda lain dari harga diri rendah. Suami dengan harga diri yang rendah cenderung merasa tidak aman tentang hubungan mereka dan bisa melihat setiap interaksi pasangan dengan orang lain sebagai ancaman.

Kecemburuan yang berlebihan sering kali berasal dari ketakutan bahwa pasangan akan meninggalkannya atau menemukan seseorang yang lebih baik.

Menurut psikologi, kecemburuan berlebihan ini sering kali menjadi manifestasi dari perasaan tidak layak atau kurang percaya diri.

Suami yang cemburu mungkin merasa bahwa ia tidak cukup baik untuk pasangannya dan karenanya khawatir kehilangan pasangan. Rasa cemburu ini bisa memicu perilaku posesif atau bahkan memata-matai pasangan.

Dampak pada hubungan: Kecemburuan berlebihan dapat merusak kepercayaan dalam hubungan dan menciptakan atmosfer yang tidak sehat. Pasangan mungkin merasa dikekang dan diawasi secara berlebihan, yang pada akhirnya merusak keintiman dan kebebasan dalam hubungan.

5. Suami yang Terlalu Mengkritik Diri Sendiri

Suami dengan harga diri rendah sering kali memiliki dialog internal yang penuh dengan kritik.

Mereka cenderung meremehkan pencapaian mereka sendiri dan selalu merasa bahwa apa pun yang mereka lakukan tidak pernah cukup baik.

Sikap terlalu mengkritik diri sendiri ini bisa menyebabkan mereka merasakan tekanan yang berlebihan, bahkan ketika tidak ada alasan yang jelas.

Menurut para ahli psikologi, kebiasaan mengkritik diri sendiri bisa menjadi tanda dari rendahnya harga diri dan ketakutan akan kegagalan.

Suami tipe ini sering kali merasa tidak puas dengan dirinya sendiri dan takut akan penilaian negatif dari orang lain.

Dampak pada hubungan: Suami yang selalu merasa tidak cukup baik mungkin sulit untuk merasa puas dalam hubungan. Pasangan mungkin merasa frustrasi karena setiap usaha untuk mendukung atau memuji suami selalu berakhir dengan ketidakpuasan.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #tipe #suami #yang #terjebak #dalam #kepribadian #harga #diri #rendah #simak #dampaknya #pada #hubungan #pernikahan

KOMENTAR