8 Frasa yang Digunakan Orang Saat Mereka Ingin Menghindari Konflik dan Konfrontasi, Menurut Psikologi
Ilustrasi orang yang sedang menghindari konflik (freepik)
18:12
11 September 2024

8 Frasa yang Digunakan Orang Saat Mereka Ingin Menghindari Konflik dan Konfrontasi, Menurut Psikologi

- Dalam interaksi sehari-hari, percakapan sering kali menjadi pemicu dari sebuah konflik. Sebagian orang menghadapi masalah secara langsung, sementara yang lain lebih menyukai pendekatan yang lebih halus.

Mereka memilih kata-kata dengan hati-hati untuk menjaga keharmonisan. Taktik penghindaran ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan kesalahpahaman dan ketegangan yang belum terselesaikan seiring berjalannya waktu.

Psikologi mengungkapkan bahwa frasa-frasa tertentu merupakan tanda-tanda yang menunjukkan perilaku menghindari konflik ini.

Dalam artikel ini, JawaPos.com telah melansir dari laman Ideapod, Rabu (11/9), delapan frasa umum yang digunakan orang untuk menghindari konfrontasi, menurut psikologi.

1. “Mari kita sepakat untuk tidak setuju”

Ini adalah frasa klasik yang mungkin sering Anda dengar ketika seseorang ingin menghindari konflik dan konfrontasi. Pada hakikatnya, orang tersebut mengakui adanya perbedaan pandangan, tetapi mereka memilih untuk tidak terlibat dalam argumen atau perdebatan sengit tentang hal itu.

Penggunaan frasa ini menandakan keinginan untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan, bukan untuk memenangkan pertengkaran. Menurut psikologi, pendekatan ini dapat bermanfaat dalam situasi tertentu di mana mempertahankan hubungan lebih penting daripada memenangkan argumen tertentu.

2. “Saya mengerti apa yang Anda maksud”

Frasa ini mungkin tampak seperti pengakuan langsung terhadap sudut pandang orang lain, tetapi sering kali memiliki tujuan yang lebih dalam. Ini sebenarnya metode halus untuk menghindari konflik.

Dengan menggunakan frasa ini, pembicara mengekspresikan empati terhadap sudut pandang orang lain. Hal ini dapat meredakan ketegangan dan meredakan situasi yang berpotensi menimbulkan konfrontasi.

3. “Bisakah kita membicarakannya nanti?”

Kadang-kadang, cara terbaik untuk menghindari konflik adalah dengan berhenti sejenak dari percakapan sepenuhnya. Frasa ini memberikan jeda yang sangat dibutuhkan di tengah situasi yang memanas.

Frasa ini juga memungkinkan kedua belah pihak untuk menenangkan diri dan mengumpulkan pikiran mereka sebelum melanjutkan diskusi. Di mana hal ini dapat menghasilkan komunikasi yang lebih efektif saat percakapan dilanjutkan.

4. “Saya mendengar apa yang kamu katakan”

Saat ketegangan tinggi, mengakui perasaan seseorang dapat menjadi alat yang ampuh untuk meredakan situasi. Saat kita menggunakan frasa ini, kita tidak hanya menunjukkan bahwa kita aktif mendengarkan, tetapi juga memvalidasi perasaan, pemikiran, dan menghormati mereka.

5. “Saya butuh waktu sejenak untuk mencerna ini”

Terkadang, saat percakapan mulai mengarah ke konflik, rasanya segalanya berjalan terlalu cepat. Akan tetapi, frasa ini memungkinkan Anda untuk mundur sejenak dari situasi tersebut dan menenangkan pikiran Anda.

6. “Bantu saya memahami sudut pandang Anda”

Salah satu cara paling efektif untuk menghindari konfrontasi adalah dengan mendorong orang lain untuk menguraikan perspektif mereka. Dengan mengundang orang lain untuk menjelaskan pikiran dan perasaannya, Anda menunjukkan kemauan untuk terlibat dengan sudut pandang mereka.

Hal ini kerap kali membantu meredakan situasi dan mencegahnya meningkat menjadi pertengkaran besar. Ini menunjukkan keinginan tulus untuk memahami dan menemukan solusi yang disetujui bersama.

7. “Saya pikir kita harus fokus pada gambaran yang lebih besar”

Saat perselisihan berubah menjadi hal yang sepele, mudah untuk melupakan hal yang benar-benar penting. Frasa ini bukan tentang mengabaikan kekhawatiran orang lain.

Sebaliknya, ini tentang mengalihkan pembicaraan dari perselisihan kecil yang dapat mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya yang sedang dihadapi.

Dengan berfokus pada gambaran yang lebih besar, Anda mendorong peralihan dari pertengkaran kecil menjadi diskusi bermakna yang dapat mengarah pada solusi nyata.

8. “Saya lebih menghargai hubungan kita daripada perselisihan ini”

Pada akhirnya, hal terpenting yang perlu diingat saat menghadapi konflik adalah nilai hubungan itu sendiri. Frasa ini adalah pengingat bahwa meskipun terdapat perselisihan atau konflik, hubungan memiliki bobot dan makna yang lebih besar.

Ini adalah pernyataan yang mengutamakan koneksi daripada memenangkan argumen, yang menunjukkan bahwa menjaga hubungan lebih penting daripada membuktikan suatu hal. Ini menunjukkan bahwa Anda bersedia mengesampingkan ego demi menjaga keharmonisan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #frasa #yang #digunakan #orang #saat #mereka #ingin #menghindari #konflik #konfrontasi #menurut #psikologi

KOMENTAR