Tiga Alasan Mengapa Liburan Berisiko Buruk Bagi Kesehatan Jantung
Namun, perlu diwaspadai. Beberapa makanan dan pola hidup selama liburan berpotensi meningkatkan risiko buruk bagi jantung.
Di antaranya seperti konsumsi alkohol, stres yang meningkat dan rutinitas yang terganggu.
Di bawah ini, dokter pun berbagi risiko bahaya kardiovaskular yang diabaikan dari musim liburan bersama dengan cara untuk menikmati waktu ini dengan aman.
1. Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan ‘sindrom jantung liburan’.
"Hidiran jantung liburan mengacu pada gangguan irama jantung, aritmia," kata Dr. Ahmed Tawakol, co-director dari Cardiovascular Imaging Research Center di Massachusetts General Hospital, dilansir dari Science Alert, Senin (1/1/2024).
Ini menyebabkan irama jantung yang tidak teratur (juga dikenal sebagai fibrilasi atrium). Kadang-kadang ini bisa terjadi pada orang sehat setelah minum berlebihan atau pesta.
Beberapa orang yang mengalami sindrom jantung liburan melaporkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur sementara yang lain merasakan kecemasan.
“Dan beberapa orang dapat menyebabkan sesak napas atau nyeri dada, pusing – tentu bisa menyebabkan kelelahan.”
Sementara, sindrom jantung liburan dapat terjadi pada siapa saja, dan sering terjadi pada orang sehat.
"(Namun) mereka yang “sudah cenderung terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau sleep apnea mungkin berisiko lebih tinggi selama masa-masa minum berat ini,” Dr. Mrin Shetty, direktur Program Jantung Wanita di University of Louisville, mengatakan kepada HuffPost melalui email.
"Mekanisme yang tepat di balik fenomena ini tidak sepenuhnya dipahami, tetapi alkohol dapat mempengaruhi sinyal listrik di jantung," jelas Shetty.
Minuman alkohol juga bisa menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan stres pada jantung, yang semuanya dapat membuat jantung lebih rentan terhadap ritme abnormal.
2. Stres juga mempengaruhi kesehatan jantung Anda selama musim ini.
Liburan bagi sebagian orang terkadang benar-benar bisa menimbulkan stres.
Karena masalah keuangan, masalah keluarga, jadwal sibuk dan perjalanan liburan semua datang di depan pikiran.
"Orang-orang lebih cenderung mengalami serangan jantung di sekitar gempa bumi, acara olahraga, setelah pemilihan dan “kami juga melihat peningkatan serangan jantung di sekitar liburan,” kata Shetty.
"Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan kadar kortisol, yang semuanya berkontribusi terhadap penyakit jantung dari waktu ke waktu," lanjut Shetty.
Stres juga dapat mengganggu tidur. Dan tidur sangat penting untuk begitu banyak aspek kesehatan kita, termasuk kesehatan jantung kita.
"Tidak tidur nyenyak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung Anda," kata Dr. Elizabeth Jackson, direktur Program Penelitian Hasil dan Efektivitas Kardiovaskular di University of Alabama di Birmingham Medicine.
Ketika stres, mungkin juga membuat keinginan untuk berolahraga jadi tidak ada.
3. Cuaca dingin juga bisa menyebabkan masalah jantung.
Cuaca dingin itu sendiri bisa menjadi faktor. Jika tubuh tidak terlindungi dengan baik, dingin dapat mempersempit pembuluh darah.
"Sehingga menyebabkan detak jantung seseorang dan tekanan darah meningkat,” kata Shetty.
"Ini memberi tekanan ekstra pada jantung, yang mungkin tidak ditoleransi oleh mereka yang memiliki kondisi jantung seperti angina atau gagal jantung," lanjutnya.
Menyekop salju tebal juga dapat menyebabkan masalah jantung pada orang yang rentan, menurut Tawakol.
Ketika dingin, penting untuk berpakaian hangat untuk mengurangi ketegangan pada jantung.
Tag: #tiga #alasan #mengapa #liburan #berisiko #buruk #bagi #kesehatan #jantung