



Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Kurang tidur adalah salah satu faktor risiko stroke yang perlu dihindari.
Sehingga, memenuhi kebutuhan durasi tidur sangat dibutuhkan untuk menurunkan risiko stroke.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Neurology Journals pada 2023 juga menunjukkan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki risiko tiga kali lebih besar terkena stroke dibandingkan mereka yang tidar selama 7 jam.
Sementara, orang dewasa yang tidur lebih dari 9 jam per malam memiliki risiko dua kali lipat mengalami stroke daripada mereka yang tidur selama 7 jam.
Secara umum, Kementerian Kesehatan juga merekomendasikan kebutuhan waktu tidur untuk orang dewasa adalah 7 jam setiap malam.
Lalu, apakah setiap orang dewasa harus tidur 7 jam setiap malam?
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia Dr. Santi mengatakan bahwa kebutuhan waktu tidur setiap orang dewasa sebenarnya bisa berbeda-beda, tidak pasti 7 jam.
“Kebutuhan tidur yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh genetik, umur, kesehatan, dan lainnya,” ujar Santi kepada Kompas.com pada Kamis (5/6/2025).
Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut durasi tidur yang dibutuhkan oleh orang dewasa.
Kebutuhan durasi tidur orang dewasa
Kebutuhan waktu tidur orang dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang meliputi:
-
Usia
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total waktu tidur manusia tentu berbeda sesuai faktor usia.
Rata-rata kebutuhannya dikelompokkan sebagai berikut:
-
- Bayi butuh tidur ± 16 jam per hari
- Remaja butuh tidur ± 9 jam per hari
- Dewasa butuh tidur ± 7-8 jam per hari
-
Genetika
“Berapa lama seseorang tidur bisa tentukan juga oleh gen yang dimiliki,” ucap Santi.
Mengutip Division of Sleep Medicine Harvard Medical School, gen setiap individu bisa memengaruhi ritme sirkadian yang dihasilkan oleh jam biologis internal.
-
Jenis kelamin
Santi menyebutkan bahwa ada kecenderungan perempuan karier memiliki kebutuhan tidur yang lebih banyak daripada laki-laki.
“Ada penelitian yang mengatakan bahwa perempuan butuh tidur sekitar 10-20 menit lebih banyak daripada pria, walaupun dibutuhkan lebih banyak penelitian mengenai hal ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hal itu karena perempuan karier sering kali juga dituntut untuk juga mengatasi pekerjaan rumah tangga.
“Perempuan yang berkarir diharapkan juga sekaligus mengambil beban mengurus rumah tangga. Akibatnya, kurang tidur kerap dijumpai pada kaum perempuan,” terangnya.
-
Kondisi kesehatan
Santi mengatakan bahwa beberapa penyakit menyebabkan seseorang membutuhkan banyak waktu tidur atau sebaliknya.
“Demikian juga dengan efek samping obat,” kata Santi.
-
Tingkat aktivitas
Orang yang tinggi aktivitas harian biasanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur.
“Dengan banyaknya faktor yang menentukan kebutuhan tidur, maka penting untuk mengetahui kebutuhan tidur masing-masing individu,”ucapnya.
Cara mengukur durasi tidur yang tepat
Meski bervariatif durasi tidur setiap orang, Santi mengatakan bahwa ada cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui berapa lama kebutuhan tidur kita.
“Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan self-assessment,” kata Santi.
Kita dianggap telah cukup tidur, jika:
- Saat bangun dan sepanjang hari merasa segar dan penuh energi
- Mampu bangun dengan sendirinya tanpa bantuan orang lain atau alarm
- Tidak bergantung pada kafein atau minuman energi untuk bisa bekerja dengan baik
- Mampu berkonsentrasi dan produktif
- Tidak mengantuk dan ketiduran saat sedang beraktivitas
- Ketika malam menjelang, setelah berbaring, akan tertidur dalam waktu 15-20 menit
Selain itu, Santi juga menyarankan untuk menggunakan pendekatan dari pakar tidur Dr. Michael Breus.
Metodenya meliputi:
- Ambil 7,5 jam sebagai perkiraan
- Hitung mundur 7,5 jam dari biasanya kita bangun, misalnya setiap hari bangun jam 7 pagi, maka tidurlah 7,5 jam sebelumnya, yaitu jam 11.30 malam
- Lakukan selama 7-10 hari
- Setelah 10 hari, jika kita terbangun sekitar 5 menit sebelum alarm bunyi, maka waktu ideal untuk kita tidur adalah 7,5 jam. Namun, jika kita baru terbangun dengan bantuan alarm, maka cobalah tidur 30 menit lebih awal
- Ulangi proses tersebut sampai kita bisa bangun 5 menit sebelum alarm berbunyi
- Ketika kita terbangun dengan sendirinya tanpa bantuan alarm, hitunglah berapa waktu yang dibutuhkan. Sejumlah itulah yang kita butuhkan untuk tidur.
“Dengan pengaturan waktu yang baik, tidak ada lagi waktu tidur yang dikorbankan,” ucapnya.
Dengan terpenuhinya kebutuhan durasi tidur, diharapkan akan bisa menurunkan risiko stroke.
Tag: #haruskah #orang #dewasa #tidur #setiap #hari #untuk #kurangi #risiko #stroke #kata #dokter