Membangun Desa dengan Memperbaiki Sistem Logistik
Ilustrasi Desa Wisata Cemaga Tengah di Natuna, Kepulauan Riau.(Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
13:56
23 Januari 2025

Membangun Desa dengan Memperbaiki Sistem Logistik

INDONESIA sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan besar dalam mengelola logistik.

Dengan lebih dari 17.000 pulau dan 83.000 desa, sistem logistik yang efektif dan efisien menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di pedesaan.

Logistic Performance Index (LPI), yang diukur oleh Bank Dunia, adalah indikator penting untuk menilai kinerja logistik suatu negara.

Dalam konteks Indonesia, peningkatan LPI tidak hanya relevan untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memiliki potensi besar untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat desa.

Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam sektor logistik yang menghambat peningkatan LPI. Kualitas infrastruktur transportasi, seperti jalan, pelabuhan, dan bandara, sangat bervariasi di seluruh wilayah.

Biaya logistik Indonesia yang mencapai sekitar 24 persen PDB, jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju.

Peraturan yang tumpang tindih dan birokrasi berbelit-belit memperpanjang waktu pengiriman barang. Digitalisasi logistik masih terbatas, sehingga efisiensi operasional sulit dicapai.

Desa-desa terpencil seringkali terisolasi karena kurangnya akses transportasi yang memadai.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pembangunan infrastruktur menjadi langkah fundamental dalam meningkatkan efisiensi logistik.

Peningkatan konektivitas antarwilayah melalui pembangunan jalan, pelabuhan, dan bandara di wilayah yang kurang berkembang menjadi prioritas untuk mendukung distribusi barang dari dan ke desa-desa.

Pemanfaatan infrastruktur maritim, seperti tol laut, dapat mempercepat distribusi barang antarpulau dengan biaya yang lebih terjangkau.

Selain itu, investasi pada teknologi transportasi modern seperti Automated Guided Vehicles (AGVs) dan sistem manajemen pelabuhan berbasis digital perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi.

Digitalisasi merupakan pilar utama dalam meningkatkan LPI. Membangun platform digital yang mengintegrasikan semua aktor dalam rantai pasok, mulai dari produsen hingga konsumen akhir, menjadi langkah yang sangat penting.

Pemanfaatan Internet of Things (IoT) memungkinkan pelacakan pergerakan barang secara real-time untuk meminimalkan kehilangan atau kerusakan barang.

Mengembangkan ekosistem e-commerce yang kuat juga dapat mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di pedesaan, sehingga memperluas pasar dan meningkatkan produktivitas.

Penyederhanaan regulasi logistik menjadi langkah lain yang dapat mempercepat proses pengiriman barang dan mengurangi biaya logistik.

Harmonisasi regulasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat menghindari tumpang tindih, sementara penerapan sistem perizinan berbasis digital dapat mempercepat proses administratif.

Melibatkan sektor swasta dalam pengelolaan logistik melalui kemitraan publik-swasta juga dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Ketersediaan tenaga kerja yang terampil di sektor logistik menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Program pelatihan dan sertifikasi dapat meningkatkan kompetensi tenaga kerja, termasuk di desa-desa.

Pemerintah dapat bekerja sama dengan institusi pendidikan dan industri untuk menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan logistik modern.

Desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat produksi barang, terutama produk pertanian, perikanan, dan kerajinan.

Untuk mendukung distribusi produk tersebut, pengembangan klaster logistik pedesaan dapat dilakukan.

Klaster ini mencakup pembangunan gudang sentral di lokasi strategis untuk mengurangi waktu pengiriman, pengembangan jaringan transportasi lokal yang menghubungkan desa ke kota terdekat, serta pembentukan pusat distribusi mikro yang mengintegrasikan desa-desa dalam sistem distribusi nasional.

Peningkatan infrastruktur dan pengembangan klaster logistik di pedesaan akan membuka banyak peluang kerja. Pembangunan gudang dan fasilitas logistik membutuhkan tenaga kerja lokal, sementara operasional sehari-hari menciptakan pekerjaan di sektor transportasi, pengelolaan gudang, dan distribusi.

Dengan sistem logistik yang lebih baik, produk dari desa dapat dijual di pasar yang lebih luas, termasuk pasar internasional, yang akan meningkatkan pendapatan petani, nelayan, dan pengrajin sekaligus memberikan insentif untuk meningkatkan kualitas produk mereka.

Efisiensi logistik yang lebih tinggi akan menurunkan biaya produksi dan distribusi, sehingga meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Sektor industri dan perdagangan juga akan diuntungkan, menciptakan siklus positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain manfaat ekonomi, peningkatan pendapatan desa dan akses yang lebih baik ke pasar akan memberikan dampak sosial, seperti peningkatan akses masyarakat desa ke layanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar lainnya.

Peningkatan Logistic Performance Index Indonesia adalah upaya strategis yang berdampak luas pada berbagai aspek ekonomi dan sosial.

Dengan mengatasi tantangan infrastruktur, digitalisasi, regulasi, dan pengembangan kapasitas manusia, Indonesia dapat menciptakan sistem logistik yang efisien dan inklusif.

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, upaya ini juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, membuka lapangan kerja, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat di 83.000 desa yang tersebar di seluruh nusantara.

Dalam jangka panjang, strategi ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan sistem logistik yang kompetitif dan berdaya saing global.

Jika hal ini bisa dilakukan oleh kementerian dan lembaga terkait, maka kita sudah bisa menyelesaikan sebagian tantangan Indonesia dan mewujudkan salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Tag:  #membangun #desa #dengan #memperbaiki #sistem #logistik

KOMENTAR