RI Bisa Manfaatkan Peluang Relokasi Pabrik Imbas Kebijakan Trump
- Direktur Treasury and International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Eka Fitria menakar prospek investasi di Indonesia setelah Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Eka mengatakan, periode kedua pemerintahan Trump (Trump 2.0) tetap akan menimbulkan ketidakpastian global melalui kebijakan-kebijakan restriktif seperti menerapkan tarif perdagangan yang tinggi ke sejumlah negara.
Hal ini tentu akan mempengaruhi perekonomian Indonesia termasuk dari sisi investasi. Sebab, perekonomian Indonesia masih bergantung sangat tinggi pada Negeri Paman Sam tersebut.
Ilustrasi ekonomi, perekonomian. "Kita memang bergantung sangat tinggi terhadap hal-hal yang terjadi di Amerika sehingga kebijakan-kebijakan dari pemerintah AS yang mengakibatkan pergerakan perekonomian di sana itu juga sangat mempengaruhi ekonomi kita," ujar Eka dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/1/2025).
Namun demikian, Indonesia justru mendapatkan peluang investasi dari kebijakan restriktif Trump kepada sejumlah negara seperti China, Meksiko, maupun Kanada.
Pasalnya, perusahaan dari negara yang terkena restriksi dagang dari AS akan mencari negara yang terbebas dari kebijakan tersebut untuk merelokasi pabriknya.
Salah satu negara yang bisa menjadi tujuan relokasi pabrik ialah Indonesia.
"Indonesia harusnya memiliki peluang untuk dapat meraih prospek spillover dari bisnis-bisnis yang direstriksi tersebut," ucapnya.
Meski demikian, Indonesia tetap harus bersaing dengan negara-negara lainnya agar investor memilih Indonesia menjadi tempat relokasi pabrik ketimbang negara lain.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, Indonesia juga harus mengantisipasi pergerakan ekonomi global di mana investor cenderung menghindari risiko sehingga kemungkinan besar investor akan menempatkan dananya ke AS.
"Jadi kita harapkan kita masih tetap bisa mempertahankan long term investors yang sudah sangat familiar dengan fundamental ekonomi Indonesia," kata Eka.
Hal yang sama juga diungkapkan Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro. Dia menyebut, peluang relokasi pabrik itu juga akan mendorong kinerja ekspor Indonesia.
"Perang dagang antara AS dengan China tentu saja kita berharap bisa adanya realokasi yang berlanjut. Perusahaan-perusahaan multinasional untuk buka pabriknya atau investasi yang tinggi ke Indonesia dan tentu saja ini akan mendorong ekspor Indonesia ke depan," tambah Andry pada kesempatan yang sama.
Selain itu, menurutnya, meski kebijakan yang bakal diambil Trump cenderung kontroversial namun pasar akan lebih bisa meresponsnya dengan tenang.
"Jadi volatilitas yang kita hadapi saat ini pun juga sebenarnya volatilitas yang pernah kita hadapi di masa-masa sebelumnya. Kita bicara Trump kita udah tahu di 2017 sampai 2020 ya sudah ada volatilitasnya. Penyebabnya juga masih relatif sama kekhawatiran akan adanya perang dagang, kenaikan tarif," tutrunya.
Tag: #bisa #manfaatkan #peluang #relokasi #pabrik #imbas #kebijakan #trump