Zona Ekonomi Khusus Malaysia-Singapura, Peluang atau Tantangan bagi Indonesia?
Ilustrasi bendera Malaysia.(SHUTTERSTOCK/BUTENKOV ALEKSEI)
16:04
16 Januari 2025

Zona Ekonomi Khusus Malaysia-Singapura, Peluang atau Tantangan bagi Indonesia?

Malaysia dan Singapura akan mengembangkan Johor-Singapura Special Economic Zone (JS-SEZ) untuk menarik investasi bernilai tinggi.

Proyek ini menimbulkan pertanyaan, apakah menjadi peluang atau tantangan bagi Indonesia yang juga tengah mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK).

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menilai JS-SEZ bisa menjadi peluang sekaligus tantangan.

Meski zona tersebut dirancang untuk teknologi canggih dan membutuhkan pekerja berketerampilan tinggi, potensi investasi dari JS-SEZ dianggap menjanjikan.

"SEZ ini sangat menjanjikan, terutama bila regulasi antara Malaysia-Singapura dapat menjembatani komitmen iklim usaha," ujar Shinta, Kamis (16/1/2025).

Shinta menambahkan, Indonesia dapat memanfaatkan peluang kerjasama di sektor logistik, infrastruktur, real estate, dan pariwisata.

Namun, ia juga melihat JS-SEZ sebagai pesaing serius bagi Indonesia dalam menarik investasi di industri strategis seperti semikonduktor, kecerdasan buatan, dan manufaktur pesawat.

Jika daya saing iklim usaha Indonesia tidak ditingkatkan, dikhawatirkan akan terjadi penarikan tenaga kerja terampil dari Indonesia ke JS-SEZ.

Oleh karena itu, pemerintah diharapkan konsisten mereformasi iklim usaha agar tidak kehilangan peluang investasi.

"Kembali ke pemerintah Indonesia, sejauh mana kita bisa mengungguli JS-SEZ dalam menciptakan iklim usaha yang kompetitif," kata Shinta.

Tantangan Serius bagi Pengembangan KEK di Indonesia

Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyatakan JS-SEZ memberikan tantangan besar bagi pengembangan KEK Indonesia.

Malaysia dan Singapura menawarkan insentif menarik, khususnya di sektor berbasis teknologi.

Saat ini, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah dalam mengembangkan KEK, termasuk memperbaiki infrastruktur pendukung yang menjadi kendala di beberapa kawasan.

"Indonesia perlu mempelajari rancangan pengembangan JS-SEZ, mulai dari industri hingga insentif yang ditawarkan. Setelah itu, pemerintah bisa mengevaluasi dan meninjau kembali pengembangan KEK yang sudah ada," ujar Yusuf.

Ia menilai konsolidasi diperlukan sebelum Indonesia mengambil langkah strategis terhadap peluang yang muncul dari pembangunan JS-SEZ.

Meniru Model KEK Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Malaysia dan Singapura meniru konsep KEK yang telah diterapkan Indonesia.

Mereka ingin mengadopsi model ini untuk bidang inovasi digital seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, hingga quantum computing.

"Kita tidak bisa melarang negara lain meniru, tapi kita harus bersaing," kata Airlangga, Senin (13/1/2025).

 

Meski demikian, pemerintah tidak melihat hal ini sebagai ancaman. Indonesia tetap fokus membangun KEK yang lebih menarik untuk mendatangkan investasi dibanding negara tetangga.

JS-SEZ memiliki konsep serupa dengan KEK di Indonesia, yakni kawasan yang didedikasikan untuk kegiatan ekonomi dengan berbagai fasilitas dan kemudahan.

Namun, Indonesia perlu memperkuat daya saing agar tetap relevan di tengah kompetisi kawasan.

Editor: Isna Rifka Sri Rahayu

Tag:  #zona #ekonomi #khusus #malaysia #singapura #peluang #atau #tantangan #bagi #indonesia

KOMENTAR