IHSG Tumbuh di Awal Sesi, Rupiah Melemah
Ilustrasi saham. (PIXABAY/SERGEI TOKMAKOV)
09:40
16 Januari 2025

IHSG Tumbuh di Awal Sesi, Rupiah Melemah

- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/1/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.03 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.163,31 atau tumbuh 83,75 poin (1,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.079,56.

Sebanyak 245 saham melaju di zona hijau dan 86 saham di zona merah. Sedangkan 208 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,43 triliun dengan volume 879,00 miliar saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, data inflasi Amerika Serikat (AS) tercatat naik menjadi 0,4 persen secara bulanan. Adapun, inflasi secara tahunan tumbuh menjadi 2,9 persen. Di samping itu, inflasi intiturun jadi 0,2 persen, dan 3,2 persen secara tahunan.

Menurut dia, hal ini merupakan harapan baru bank sentral AS Teh Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga tahun ini dengan proyeksi yang terbatas pada 25-50 basis poin (bps).

Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia menurunkan tingkat suku bunga membuat rupiah sedikit bernapas lega dan berpotensi menguat hari ini.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000–7.110," kata dia dalam analisisnya, Kamis (16/1/2025).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan, IHSG perlu menembus di atas resisten 7.129 untuk mengisyaratkan adanya perubahan tren, dengan peluang melanjutkan kenaikan menuju 7.231 sebagai resisten Fibonacci terdekat.

Namun demikian, IHSG dapat melanjutkan koreksi untuk menguji kembali support fraktal 6.931 apabila tetap berada di bawah level 7.129.

"Level support IHSG berada di 6.931, 6.875, dan 6.843, sementara level resistennya di 7.129, 7.231, dan 7.301. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral," terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona hijau, dengan Strait Times tumbuh 0,81 persen (30,44 poin) di level 3.803,01, Shanghai Composite tumbuh 0,87 persen (28,06 poin) di level 3.255,18.

Sementara, Nikkei 225 tumbuh 0,44 persen (171 poin) ke level 38.642,50, dan Hang Seng tumbuh 1,70 persen (327,93 poin) ke level 19.614,00.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.15 WIB rupiah berada pada level Rp 16.375 per dollar AS atau melemah 49,5 poin (0,30 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.325,5 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini, Indeks dollar AS bergerak lebih rendah dibandingkan pagi kemarin, atau berada di level 109,0, dibandingkan dengan pagi kemarin 109.23.

Data inflasi konsumen AS bulan Desember yang dirilis semalam menunjukkan hasil yang di bawah ekspektasi pasar terutama untuk data intinya. Core CPI y/y dirilis 3,2 persen, atau lebih rendah dari ekspektasi 3,3 persen.

Menurut dia, ini membuka lagi peluang bank sentral AS The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya. Namun di sisi lain, BI memangkas suku bunga acuannya. Hal ini bisa memperpendek jarak tingkat imbal hasil aset rupiah berbanding dengan aset dollar AS, sehingga bisa membuat aset rupiah menjadi tidak lebih menarik dan bisa memberikan tekanan ke rupiah.

"Jadi potensi hari ini ada peluang penguatan rupiah dari reaksi pasar terhadap data inflasi AS tersebut, tapi rupiah masih rentan melemah ke depannya. Peluang penguatan ke arah support 16.250, dengan potensi pelemahan ke arah 16.350," tutur dia,

Editor: Agustinus Rangga Respati

Tag:  #ihsg #tumbuh #awal #sesi #rupiah #melemah

KOMENTAR