Erajaya (ERAA) Bidik Diversifikasi Usaha Jelang Usia 30 Tahun

– Menjelang 30 tahun kiprahnya di industri ritel dan distribusi nasional pada 2026, PT Erajaya Swasembada Tbk menyiapkan strategi diversifikasi dan digitalisasi usaha setelah mencatat perbaikan kinerja penjualan sepanjang 2025.

Sepanjang 2025, emiten berkode saham ERAA ini memfokuskan langkah pada penguatan fondasi bisnis dan kapabilitas operasional. Upaya tersebut ditempuh melalui pengelolaan portofolio yang lebih seimbang, optimalisasi jaringan ritel dan distribusi, serta peningkatan efektivitas operasional di tengah dinamika pasar ritel dan konsumsi domestik.

Deputy Group CEO PT Erajaya Swasembada Tbk Hasan Aula mengatakan, perusahaan memasuki 2026 dengan fokus pada peningkatan kualitas pertumbuhan dan penciptaan nilai jangka panjang.

“Strategi ini dijalankan dengan menjaga keseimbangan antara pengembangan usaha, keunggulan operasional, dan pengelolaan portofolio yang relevan dengan dinamika pasar,” ujar Hasan Aula dalam media gathering di Jakarta, Senin (22/12/2025).

Momentum Penjualan Menguat di Akhir 2025

Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Ilustrasi gerai Erafone Megastore Ruko Singosaren, Solo, Jawa Tengah. Gerai ini juga melayani layanan omnichannel Erajaya, seperti Mobile Selling dan Click n' PickUp.

Di segmen Erajaya Digital dan Ritel Konsumen, perusahaan mencatat peningkatan kinerja penjualan yang terlihat pada kuartal ketiga 2025. Momentum tersebut berlanjut pada Oktober 2025, seiring tingginya antusiasme konsumen.

Kinerja same-store sales growth (SSSG) ERAA pada Oktober 2025 tercatat tumbuh 30,5 persen secara tahunan (year on year/YoY), dengan SSSG kumulatif 10M25 sebesar 1,2 persen YoY.

Sementara itu, entitas Erajaya Active Lifestyle (ERAL) mencatat SSSG Oktober 2025 sebesar 19,2 persen YoY dan SSSG 10M25 mencapai 14,3 persen YoY.

Pada periode yang sama, jaringan ritel Erajaya juga mengalami dinamika ekspansi. Perusahaan membuka 35 gerai dan menutup 17 gerai sepanjang Oktober 2025, dengan total jaringan mencapai 2.229 gerai hingga periode 10M25.

Group Chief Strategy Officer PT Erajaya Swasembada Tbk Patrick Adhiatmadja menilai, momentum menjelang usia 30 tahun menjadi refleksi sekaligus pijakan konsolidasi bisnis.

“Momentum ini dimanfaatkan untuk memperkuat positioning korporasi, konsolidasi bisnis, serta hubungan jangka panjang dengan para pemangku kepentingan,” kata Patrick, dalam kesempatan yang sama, Senin (22/12/2025).

Perluasan Portofolio Erajaya Menuju 2026

DOK. ERAA XPENG X9 pemenang Best Luxury Electric Car Award, dorong optimisme lini bisnis otomotif Erajaya Swasembada (ERAA).

Melalui Erajaya Active Lifestyle, perusahaan melanjutkan pengembangan portofolio di berbagai segmen yang sejalan dengan tren konsumsi. Di segmen kendaraan listrik, ERAL mengembangkan ekosistem bisnis melalui kehadiran merek XPENG dengan model X9 dan G6.

Di sektor lifestyle, ekspansi JD Sports dilakukan untuk memperluas jangkauan ritel lifestyle global. Sementara itu, segmen active and smart diperkuat melalui kehadiran merek Wilson dan ANTA pada 2025, didukung berbagai aktivitas pemasaran yang disesuaikan dengan karakter masing-masing merek.

Erajaya juga memperluas portofolio berbasis konsumen melalui Erajaya Food & Nourishment. Sepanjang 2025, lini ini memperkuat kehadiran merek CHAGEE di Indonesia serta melanjutkan pengembangan jaringan Paris Baguette dengan fokus pada konsistensi pengalaman merek dan kesiapan operasional.

Ke depan, manajemen Erajaya menyatakan akan terus menjaga adaptivitas portofolio bisnis dan memperkuat kapabilitas organisasi agar pertumbuhan dapat berlanjut secara berkesinambungan.

Tag:  #erajaya #eraa #bidik #diversifikasi #usaha #jelang #usia #tahun