



Harga Bitcoin Terpengaruh Ketegangan di Timur Tengah
- Harga bitcoin (BTC) turun ke level terendah sejak Mei 2025 akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah pasca serangan Amerika Serikat (AS) ke fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025).
Dilansir CNBC, Senin (23/6/2025), harga bitcoin turun di bawah angka 99.000 dollar AS pada Minggu (22/6/2025) yang merupakan titik terendah dalam satu bulan lebih ini.
Harga bitcoin turun karena pasar kripto langsung bereaksi dengan melakukan sell off atas meningkatnya risiko geopolitik secara global.
Ilustrasi bitcoin.
Dilaporkan CNBC, bitcoin diperdagangkan sekitar 99.380 dollar AS atau turun lebih dari 2 persen selama 24 jam terakhir. Sementara, harga ethereum (ETH) telah turun 5 persen menjadi di bawah 2.200 dollar AS.
Menjelang Minggu malam saat aset digital mulai pulih, harga bitcoin diperdagangkan di bawah 101.000 dollar AS atau turun hanya 1 persen selama 24 jam terakhir, sementara ethereum turun 2,5 persen menjadi sekitar 2.200 dollar AS.
Aksi jual itu disebut-sebut merupakan kombinasi dari guncangan geopolitik dan kekhawatiran ekonomi makro.
Harga bitcoin terdampak harga minyak dunia
Sebelumnya, Iran dilaporkan mengancam akan memblokir Selat Hormuz yang merupakan jalur pelayaran vital yang menangani sekitar 20 persen pasokan minyak global.
JPMorgan telah memperingatkan bahwa penutupan penuh kawasan itu dapat mendorong harga minyak dunia melonjak setinggi 130 dollar AS per barrel.
Salah satu firma aset makro terkemuka pernah menyampaikan bawa lonjakan seperti itu dapat mengembalikan inflasi AS ke 5 persen.
Ilustrasi bitcoin.
Akibatnya kondisi tersebut membuat para trader menilai kembali arah suku bunga dan keluar dari aset spekulatif seperti kripto.
Riset dari CoinGlass menunjukkan penurunan Bitcoin di bawah 99.000 dollar AS memicu aksi jual di berbagai platform derivatif seperti Binance dan Bybit.
Dikutip dari Forbes, pada awal pekan ini, analis memperingatkan bahwa meningkatnya risiko Iran menutup jalur pasar minyak global utama, yang mencakup 20 persen pasokan minyak dunia, dapat memicu gelombang baru volatilitas harga bitcoin dan kripto.
Menurut Tracy Jin, kepala operasional bursa kripto MEXC, ini adalah risiko besar yang harus diwaspadai.
"Masa depan (harga bitcoin) sangat bergantung pada perkembangan di Timur Tengah," kata Alex Kuptsikevich, kepala analis pasar FxPro.
"Eskalasi dalam bentuk keterlibatan negara lain dan pemblokiran Selat Hormuz oleh Iran dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam selera risiko global dan kemunduran tren kenaikan (harga bitcoin)," imbuhnya.
Tag: #harga #bitcoin #terpengaruh #ketegangan #timur #tengah