Harga Minyak Dunia Bakal Melonjak Imbas AS Serang Iran
Ilustrasi minyak dan gas. (SHUTTERSTOCK/DED PIXTO)
06:24
23 Juni 2025

Harga Minyak Dunia Bakal Melonjak Imbas AS Serang Iran

Analis memprediksi harga minyak dunia mengalami kenaikan 3 sampai 5 dollar AS per barrel usai Amerika Serikat (AS) terlibat konflik militer Iran-Israel dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) lalu.

Kenaikan harga minyak diperkirakan hanya terjadi jika Iran membalas serangan dengan sikap lebih keras sehingga mengganggu pasokan minyak dunia.

Namun, menurut kepala analisis geopolitik di Rystad Energy, Jorge Leon, harga minyak dunia diperkirakan melonjak meski Iran tidak melakukan pembalasan langsung terhadap serangan AS.

Ilustrasi harga minyak dunia.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Ilustrasi harga minyak dunia.

"Harga minyak diperkirakan akan melonjak. Bahkan jika tidak ada pembalasan langsung, pasar cenderung memperhitungkan premi risiko geopolitik yang lebih tinggi," tutur Leon, dilansir dari Reuters, Senin (23/6/2025).

Sementara itu, analis dari SEB, Ole Hvalbye memperkirakan harga acuan minyak global Brent bisa naik 3-5 dollar AS per barrel saat pasar minyak dibuka.

Untuk diketahui, acuan harga minyak global Brent ditutup pada 77,01 dollar AS per barrel pada Jumat (20/6/2025) atau sebelum AS menyerang Iran.

Di hari yang sama, acuan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup pada 73,84 dollar AS per barrel.

Analis di Saxo Bank, Ole Hansen mengatakan harga minyak mentah bisa dibuka 4 sampai 5 dollar AS per barrel lebih tinggi saat pasar minyak dibuka dengan potensi beberapa pembelian dibatalkan.

Sebagai informasi harga minyak Brent sudah naik 11 persen sejak konflik militer Iran-Israel meletus pada 13 Juni 2025.

 

Ilustrasi harga minyak mentah. SHUTTERSTOCK/GAS-PHOTO Ilustrasi harga minyak mentah.

Sementara itu, harga minyak WTI sudah naik sekitar 10 persen akibat kondisi yang sama.

Analis dari UBS Giovanni Staunovo mengatakan, kondisi pasokan minyak yang stabil saat ini dan ketersediaan kapasitas produksi cadangan di antara anggota OPEC lainnya telah membatasi kenaikan harga minyak.

"Arah harga minyak dari sini akan bergantung pada apakah ada gangguan pasokan, yang kemungkinan akan mengakibatkan harga yang lebih tinggi, atau jika ada de-eskalasi dalam konflik, yang mengakibatkan memudarnya premi risiko," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Firma penasihat ekonomi global, Oxford Economics menyampaikan tiga skenario dampak konflik militer antara Iran dengan Israel.

Namun, tiga skenario itu disampaikan sebelum Amerika Serikat (AS) terlibat dalam konflik di Timur Tengah tersebut. Dilansir Reuters, Minggu (22/6/2025), skenario pertama adalah de-ekskalasi konflik di antara Iran dan Israel.

Skenario kedua yakni penghentian total produksi minyak Iran, dan penutupan Selat Hormuz.

Menurut catatan Oxford Economics, skenario kedua itu akan berdampak lebih besar pada kenaikan harga minyak dunia.

Sementara itu, skenario ketiga yakni terjadinya lonjakan harga minyak dunia mencapai sekitar 130 dollar AS per barrel.

Dalam catatannya Oxford Economics menambahkan, jika harga minyak mencapai 130 dollar AS per barrel maka bisa memicu inflasi di AS mendekati 6 persen pada akhir 202

Tag:  #harga #minyak #dunia #bakal #melonjak #imbas #serang #iran

KOMENTAR