Harga Emas Dunia Turun 1,8 Persen Selama Sepekan
Ilustrasi emas. Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik membuat emas sebagai safe haven diserbu investor.(PEXELS/JINGMING PAN)
12:12
21 Juni 2025

Harga Emas Dunia Turun 1,8 Persen Selama Sepekan

Harga emas dunia turun 1,8 persen selama sepekan, seiring dengan belum adanya keputusan Amerika Serikat (AS) untuk terlibat dalam konflik di Timur Tengah.

Selain itu, dipengaruhi keputusan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunganya.

Harga emas di pasar spot pada akhir perdagangan Jumat (25/4/2025) kemarin berada di level 3.368,68 dollar AS per ons, menjadi yang terendah sejak 12 Juni 2025.

Penutupan perdagangan Jumat kemarin pun melemah dibandingkan penutupan akhir pekan lalu yang berada di level 3.432,19 dollar AS per ons.

Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange pada akhir perdagangan Jumat kemarin turun 0,7 persen ke level 3.385,70 dollar AS per ons.

Menurut pedagang logam independen, Tai Wong, pergerakan harga emas dipengaruhi keputusan Presiden AS Donald Trump yang menunda keputusan untuk ikut campur dalam konflik Israel-Iran atau tidak.

"Penurunan menuju level 3.250 dollar AS per ons mungkin terjadi," ujarnya dikutip dari Reuters, Sabtu (21/6/2025).

Trump akan memutuskan dalam dua minggu ke depan, apakah AS akan bergabung dengan Israel dalam konflik tersebut.

Adapun perang Iran-Israel telah memasuki hari kedelapan pada Jumat (21/6/2025) di mana kedua belah pihak masih melakukan jual-beli serangan.

Pada Jumat pagi, Iran meluncurkan rentetan rudal baru ke Israel, menyerang dekat apartemen perumahan, gedung perkantoran, dan fasilitas industri di kota selatan Beersheba.

Di sisi lain, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunganya di level 4,25-2,50 persen pada pertemuan bulan Juni 2025.

Ini menjadi kali keempat The Fed mempertahankan suku bunga tinggi, setelah terakhir kali menurunkan suku bunga pada Desember 2024.

Para pembuat kebijakan memberikan sinyal memperlambat laju pemangkasan suku bunga karena proyeksi inflasi yang lebih tinggi imbas kebijakan tarif dari pemerintahan Trump.

Mereka masih memperkirakan pemangkasan suku bunga 50 bps di tahun ini, seperti proyeksi sebelumnya. Namun, ke depannya mereka akan sedikit memperlambat laju penurunan suku bunga menjadi sebesar 25 bps pada 2026 dan 2027.

Adapun lingkungan suku bunga tinggi tidak menguntungkan bagi emas yang merupakan aset lindung nilai dan tidak memberikan imbal hasil.

Meski begitu, permintaan terhadap logam mulia diproyeksi masih akan tetap tinggi ke depannya seiring dengan masih memanasnya geopolitik global.

"Kami masih melihat permintaan yang kuat dari para pencari aset safe haven dan bank sentral, yang seharusnya memberikan dukungan yang kuat terhadap harga emas pada level saat ini," kata Analis Julius Baer, Carsten Menke.

Tag:  #harga #emas #dunia #turun #persen #selama #sepekan

KOMENTAR