



IHSG Dibuka Menguat Pekan Ini, Kurs Rupiah Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6/2025). Sementara, rupiah pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.03 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.193,51 atau naik 27,44 poin (0,38 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.166,06.
Sebanyak 179 saham melaju di zona hijau dan 210 saham di zona merah. Sedangkan 216 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 970,27 miliar dengan volume 1,30 miliar saham.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, tensi geopolitik kembali meningkat dan membuat pelaku pasar dan investor dunia rontok. Hal ini membuat kondisi ekonomi jadi penuh ketidakpastian.
Hal ini juga membuat prospek pemulihan ekonomi global tidak akan terjadi untuk waktu yang lebih cepat.
Perang yang terjadi antara Israel dan Iran tidak menunjukkan akan selesai dalam waktu yang dekat.
Pasar saham Timur Tengah, mulai dari Arab Saudi, Mesir, dan Qatar telah jatuh lebih awal. Sedangkan perusahaan pertahanan di Israel mengalami kenaikkan.
Israel juga disebut meminta bantuan kepada Amerika Serikat (AS) dan negara Eropa untuk membantu menyerang Iran dengan alasan mereka mengembangan senjata nuklir.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.120–7.330," kata dia dalam analisisnya, Senin (16/6/2025).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG diperkirakan dapat segera mengalami rebound selama penutupan hariannya berada di atas level 7.127. Titik level support kunci yaitu di 7.083.
Ketika turun di bawah level ini, maka IHSG dapat memasuki fase konsolidasi dan berpeluang melemah ke kisaran 6.990-7.000.
"Level support IHSG berada di 7.083, 6.994, 6.929, dan 6.811, sementara level resistennya di 7.225, 7.261, 7.345, dan 7.444. indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish," terang dia.
Kemudian, bursa kawasan Asia hari ini dibuka bervariasi, dengan Strait Times turun 0,39 persen (15,11 poin) di level 3.896,30, Shanghai Composite naik 0,12 persen (3,95 poin) di level 3.380,95.
Sementara, Nikkei naik 0,91 persen (344,69 poin) di level 38.179,00, dan Hang Seng turun 0,08 persen (17,92 poin) di level 23.874,63.
Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.13 WIB rupiah berada pada level Rp 16.310 per dollar AS atau melemah 6,5 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.303,5 per dollar AS.
Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, awal pekan ini, konflik di Timur Tengah akan menjadi sentimen negatif untuk nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Pasar khawatir kalau perang Israel-Iran akan semakin membesar.
Selain itu, kekhawatiran pasar ini terlihat dari aset aman yaitu emas Loco London yang harganya terus naik.
Namun demikian, Ariston bilang, indeks dollar AS sendiri masih mengalami tekanan dan berkonsolidasi di kisaran 98-99.
Hal itu disebabkan oleh indeks inflasi konsumen AS dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar dan ekonomi AS mengalami tekanan akibat kebijakan kenaikan tarif Trump.
"Potensi rupiah hari ini bergerak melemah terhadap dollar AS ke arah 16.350, dengan potensi support di sekitar 16.280," ujar dia.