



Agentic AI Bakal Persingkat Proses Bisnis Perusahaan
Teknologi terus berkembang guna memudahkan manusia. Belum selesai membicarakan soal Traditional AI dan Generative AI, kini dunia AI (Artificial Intelligence) sudah melompat ke tahapan selanjutnya yang lebih canggih lagi, yakni Agentic AI.
Dalam seminar “Transforming Business with Agentic AI and Advance Analytics” di Pullman Jakarta Thamrin, Kamis (22/5), Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto menjelaskannya dengan gamblang.
Menurut Jip Ivan, Agentic AI adalah sebuah pendekatan inovatif berbasis AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom. Proaktif karena dapat mengenali peluang atau risiko tanpa diminta. Adaptif sebab sistemnya mampu menyesuaikan strategi berdasarkan data dan konteks.
“Lalu, kolaboratif, teknologinya mudah dikolaborasikan dengan solusi lain, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal. Sementara disebut otonom karena Agentic AI bisa bekerja secara mandiri, termasuk merencanakan, mengambil keputusan, dan mengeksekusi tindakan, merujuk pada tujuan yang ditetapkan,” jelasnya.
Perbedaan GenAI dengan Agentic AI dapat dipahami secara mudah seperti ini: Jika GenAI bersifat reaktif, menunggu instruksi pengguna, sedangkan Agentic AI bersifat proaktif, mampu bertindak sesuai tujuan. Di dunia bisnis, Agentic AI menjadikan perusahaan berkinerja lebih cepat, lebih produktif, lebih efektif, dan lebih efisien.
Adapun solusi yang mendukung penerapan Agentic AI adalah IBM watsonx. Kevin Jonathan, Data Scientist Multipolar Technology, memaparkan, IBM watsonx merupakan fondasi utama dari solusi Agentic AI yang memungkinkan perusahaan membangun AI agents yang proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom.
Agentic AI yang dihasilkan oleh IBM watsonx tersebut bukan hanya dapat menjawab pertanyaan, melainkan juga berperan sebagai agen pintar yang bisa membuat perencanaan, berinteraksi dengan data, melakukan tindakan, mengambil keputusan, bahkan mengeksekusi proses bisnis dalam pengawasan manusia. Teknologi tersebut seperti virtual assistant yang mampu menganalisis data, yang dampaknya dapat dirasakan oleh perusahaan maupun pelanggan, sebagai chatbot.
Sementara itu, IBM Planning Analytics memberi landasan bagi Agentic AI dengan berperan dalam perencanaan bisnis. Bersama IBM watsonx, solusi ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan agen yang, misalnya meramalkan tren keuangan, membuat rencana alokasi sumber daya, dan mengusulkan langkah-langkah bisnis.
Saking besarnya manfaat penggunaan Agentic AI bagi perusahaan, nilai pasarnya diyakini bakal melompat dalam waktu singkat. Platform riset pasar Market.us memperkirakan nilai pasar Agentic AI global bakal melesat dari USD5,2 miliar pada 2024 menjadi USD196,6 miliar pada 2034.
Karena itu, agar tak kalah dalam persaingan, Jip Ivan mengimbau perusahaan-perusahaan di berbagai sektor, terutama perbankan, keuangan, asuransi, telekomunikasi, otomotif, dan penerbangan, untuk segera memanfaatkan Agentic AI.
Tag: #agentic #bakal #persingkat #proses #bisnis #perusahaan