Mengenal Saham Gorengan: Ciri-ciri, Risiko, dan Cara Menghindarinya
Ilustrasi saham, pergerakan saham, pasar saham.(UNSPLASH/TOTOS ADAM)
10:04
11 Juni 2025

Mengenal Saham Gorengan: Ciri-ciri, Risiko, dan Cara Menghindarinya

- Istilah saham gorengan sering terdengar seiring dengan meningkatnya jumlah investor ritel di pasar modal.

Meski terdengar menggiurkan karena bisa memberikan keuntungan dalam waktu singkat, saham jenis ini menyimpan risiko tinggi yang dapat merugikan investor, terutama investor pemula.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan saham gorengan? Bagaimana cara mengenalinya?

Ilustrasi saham, IHSG. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, IHSG.

Apa itu saham gorengan?

Saham gorengan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saham yang mengalami kenaikan harga secara tidak wajar dan biasanya tidak ditopang oleh kinerja fundamental perusahaan.

Harga saham tersebut digerakkan oleh oknum tertentu, yang kerap disebut bandar, melalui praktik manipulasi untuk menciptakan permintaan semu di pasar.

Saham gorengan diibaratkan seperti makanan gorengan. Gorengan terlihat menarik dan menggoda, namun berisiko tinggi bagi kesehatan, dalam konteks ini, bagi portofolio investor.

Ciri-ciri saham gorengan

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara aktif memantau saham-saham yang terindikasi mengalami aktivitas tidak biasa atau Unusual Market Activity (UMA). Berikut ciri-ciri saham gorengan yang perlu diwaspadai.

1. Kenaikan harga yang tidak wajar

Ilustrasi Pasar saham. PIXABAY/PETE LINFORTH Ilustrasi Pasar saham.

Saham gorengan umumnya menunjukkan lonjakan harga yang ekstrem dalam waktu singkat. Kenaikan bisa mencapai puluhan persen hanya dalam hitungan hari, tanpa adanya berita positif atau laporan keuangan yang mendukung.

2. Volume transaksi tinggi secara tiba-tiba

Saham dengan kapitalisasi kecil mendadak mencatatkan lonjakan volume transaksi yang signifikan, bahkan melebihi saham-saham blue chip.

3. Volatilitas tinggi

Pergerakan harga saham sangat fluktuatif, naik-turun dalam jangka pendek, mencerminkan adanya aktivitas spekulatif.

4. Fundamental lemah

Emiten yang bersangkutan biasanya tidak memiliki kinerja keuangan yang solid. Bisa jadi perusahaan sedang merugi, memiliki utang besar, atau tidak ada rencana ekspansi bisnis yang jelas.

5. Masuk dalam daftar UMA atau papan pemantauan khusus

BEI secara rutin merilis daftar saham yang masuk pengawasan karena pergerakan harganya dinilai mencurigakan. Saham gorengan kerap masuk dalam kategori ini.

6. Beredar isu atau sentimen tidak jelas

Pergerakan saham sering dikaitkan dengan rumor, berita sensasional, atau informasi yang belum terverifikasi di media sosial dan grup investasi.

Risiko investasi saham gorengan

Investasi saham gorengan berisiko tinggi. Investor ritel sering kali menjadi korban karena masuk ketika harga saham sudah berada di puncaknya.

Ketika bandar mulai menjual saham dan harga turun drastis, investor yang terlambat keluar bisa menderita kerugian besar.

 

Ilustrasi saham, investasi saham, penguatan saham. PIXABAY Ilustrasi saham, investasi saham, penguatan saham.

Mengutip data BEI, hingga akhir 2024, terdapat lebih dari 200 saham yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus.

Banyak di antaranya menunjukkan gejala-gejala saham gorengan, seperti harga yang melonjak tajam tanpa dukungan fundamental.

Selain itu, jumlah investor ritel di Indonesia kini telah mencapai lebih dari 8 juta, didominasi oleh generasi muda.

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) juga turut mendorong aksi beli tanpa pertimbangan matang, memperbesar potensi kerugian.

Tips menghindari saham gorengan

Agar tidak terjebak dalam investasi berisiko tinggi seperti saham gorengan, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.

1. Lakukan analisis fundamental

Perhatikan laporan keuangan, rasio utang, pendapatan, serta rencana ekspansi emiten.

2. Cek daftar UMA BEI

Selalu periksa apakah saham yang ingin dibeli termasuk dalam pemantauan BEI.

3. Pantau order book dan volume transaksi

Waspadai anomali dalam order beli/jual dan lonjakan volume yang tidak wajar.

4. Hindari spekulasi berlebihan

Jangan membeli saham hanya karena ikut-ikutan atau tergoda rumor di media sosial.

5. Gunakan prinsip diversifikasi

Jangan menempatkan seluruh modal di satu saham, apalagi yang belum jelas kinerjanya.

Saham gorengan bisa menawarkan keuntungan instan, namun dengan risiko yang sangat besar. Edukasi, riset mendalam, serta disiplin dalam berinvestasi menjadi kunci utama agar terhindar dari jebakan saham jenis ini.

Ingat, investasi bukan sekadar mengejar keuntungan cepat, tapi juga tentang membangun masa depan finansial yang berkelanjutan.

Tag:  #mengenal #saham #gorengan #ciri #ciri #risiko #cara #menghindarinya

KOMENTAR