



Harga Beras di Cipinang Naik, Mentan: Masih Terkendali, tetapi...
- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai kenaikan harga beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, masih terkendali, sekalipun lonjakan harga perlu diantisipasi pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada Mei 2025 turun tipis 0,01 persen secara bulanan, namun naik 2,37 persen secara tahunan.
“(Data) BPS itu masih (kenaikan harga beras) terkendali 1 sampai 2 persen, masih dalam posisi terkendali, inflasi masih sangat bagus, makanan sangat bagus. Kami kemarin rapat dengan Pak Mendagri, Masih sangat bagus. Tetapi kita harus antisipasi segala kemungkinan terjadi,” ujar Amran saat ditemui di kediaman pribadinya, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).
Ilustrasi beras. Langkah antisipasi Kementan terkait dengan perubahan iklim yang mempengaruhi volume produksi komoditas pangan, terutama beras. Saat ini sejumlah daerah mengalami cuaca panas dingin atau masa pancaroba.
Selama periode ini, hujan umumnya terjadi pada siang hingga menjelang malam hari, didahului oleh udara hangat pada pagi hingga siang yang menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil.
“Apalagi iklim yang tidak bersahabat, coba dengar negara tetangga Malaysia, Filipina, Jepang, ini ada iklim yang tidak bersahabat, Jadi kita harus waspada karena iklim tidak bersahabat. Perubahan iklim yang begitu cepat, Kita harus jaga pangan negeri kita,” paparnya.
Untuk diketahui, pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) hingga awal Juni 2025 mencapai 4 juta ton, namun harga beras di Pasar Beras Induk Cipinang justru mengalami kenaikan.
Amran menegaskan lonjakan harga bukan karena kelangkaan, namun disinyalir ada permainan mafia beras.
Dugaan itu mendorong Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Polri melakukan menginvestigasi. Temuan sementara Mentan adalah volume beras yang dikeluarkan dari gudang PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) lebih tinggi dari biasanya.
Dimana, per 28 Mei 2025 volume beras yang keluar dari gudang Cipinang mencapai 11.410 ton. Angka ini melonjak dari volume normal hari-hari sebelumnya yang berada di kisaran 2.000 ton hingga 3.000 ton.
Lantaran masih dalam tahap investigasi, Amran belum dapat merinci lebih jauh soal 11.410 ton beras yang digelontorkan ke luar. Hanya saja dia menduga beras tersebut diblending dan dijual lebih mahal dari harga pasar.
Amran mencatat permainan mafia terhadap stok beras akan mengancam pasokan nasional. Hal ini tentu merugikan negara dan masyarakat.
Tag: #harga #beras #cipinang #naik #mentan #masih #terkendali #tetapi