Data Beras di Cipinang Janggal, Mentan Duga Ada Permainan Mafia Pangan
Mentan Andi Amran Sulaiman. (KOMPAS.com/SUPARJO RAMALAN )
08:28
4 Juni 2025

Data Beras di Cipinang Janggal, Mentan Duga Ada Permainan Mafia Pangan

- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menemukan adanya anomali dalam distribusi beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Berdasarkan data stok beras Food Station Tjipinang, ada ketidakwajaran keluarnya 11.410 ton beras dalam satu hari, yaitu pada 28 Mei 2025.

Pernyataan ini disampaikan Mentan Amran sebagai respons atas keluhan sejumlah pedagang di PIBC yang menyebut pasokan beras mulai seret dipasaran.

“Masuk akal enggak? Ini 11.000 keluar satu hari. Satgas pangan sudah turun, alasannya katanya salah hitung, koreksi, macam-macam alasannya,” kata Mentan Amran saat konferensi pers di gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, ditulis Rabu (4/6/2025).

Ilustrasi stok beras di Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya..KOMPAS.com/NURSITA SARI Ilustrasi stok beras di Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya..Sebelumnya stok beras di Food Station Tjipinang memiliki tren yang terus meningkat terlebih sejak 2024 di kisaran 30.000 hingga 40.000 ton. Bahkan pada 2025 mampu menembus angka 50.000 ton.

Sementara itu, arus masuk dan keluar beras di PIBC cenderung stabil dan berimbang dengan rata-rata sirkulasi masuk-keluar beras sebesar 2.000-3.000 ton per hari.

Amran mengungkapkan bahwa angka beras keluar 11.410 ton per hari merupakan lonjakan drastis yang memunculkan tanda tanya besar.

”Kemarin begitu mengatakan (harga beras) naik, aku cek. Sekarang tidak ada lagi alasan. Dulu ada alasannya, kalau stok Bulog kurang, impor. Apa mau minta impor dengan kondisi kita stok 4 juta ton? Dikeluarkan SPHP, apa jawabannya tadi? Untuk di blending, untuk dicampur dengan beras lokal, baru dijual mahal,” papar dia.

Dia mencatat, jika ada pihak yang memainkan distribusi atau laporan stok secara sengaja, maka and tindakan tersebut merupakan bentuk sabotase terhadap upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional.

”Sekarang pertanyaan saya, kenapa dikatakan hari ini stok di Cipinang kurang dan harga naik? Aku buka datanya, ternyata ada anomali. Ini harus diluruskan,” beber dia.

“Jangan seenaknya kita menyampaikan. Ini bisa sebagai sabotase pemerintah. Sabotase data karena ada kepentingan pribadi,” lanjut Amran.

Untuk itu, Amran mendorong Satuan Tugas Pangan dari Mabes Polri untuk menyelidiki langsung dan mengecek kebenaran dari data tersebut. Dia tidak ingin ada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dan mencederai perjuangan pemerintah dan petani dalam menjaga produksi pangan dalam negeri.

”Artinya apa? Ada middleman yang mempermainkan. Inilah terkadang kita sebut mafia. Jangan mempermainkan, kita setengah mati ini berproduksi. Kita setengah mati bantu petani,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satgas Pangan Helfi Assegaf menjelaskan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap data keluar beras tersebut.

”Mereka ditanya tetapi tidak bisa menyampaikan barang itu kemana perginya, keluarnya dari kemana, tidak ada. Belum bisa disampaikan kepada kita. Kita akan lebih mendalami lagi data tersebut. Kalau ternyata tidak sesuai, artinya dia memanipulasi data,” ungkap Helfi.

Tag:  #data #beras #cipinang #janggal #mentan #duga #permainan #mafia #pangan

KOMENTAR