



Gabung Program Manunggal Air TNI AD, BI Ingin Stabilkan Harga Pangan dan Inflasi
- Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono mengungkapkan alasan BI ikut gabung dalam program Manunggal Air yang digagas TNI Angkatan Darat (AD).
Doni mengatakan bahwa titik-titik air yang dibangun lewat Manunggal Air mempengaruhi produksi pangan.
“Pengairan yang tidak memadai itu pasti akan mempengaruhi produksi pangan. Nah, ini yang saya dengan teman-teman (di BI) semangat. Karena produksi pangan itu tergantung air,” ujar Doni di sela acara peresmian titik air di Jublangsari, Simongagrok, Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (24/2/2025).
Doni menyebutkan, sulitnya akses air juga bisa mengakibatkan kelangkaan pangan. Akibatnya, harga-harga naik.
“Kami bilangnya inflasi. Jadi tentunya Bank Indonesia mendukung program dari Pak KSAD (Jenderal Maruli Simanjuntak), karena ini tidak hanya ketersediaan air, tapi juga pengairan ke sektor pertanian. Inilah yang membuat kami join,” tutur Doni.
“Jadi kami melihat ini desain dan rencanaannya itu sudah luar biasa. (Dilakukan) oleh TNI AD di seluruh Indonesia, di seluruh posok,” ucap Doni.
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak dan Doni secara simbolis meresmikan titik air yang dibangun lewat program Manunggal Air di Dusun Jublangsari, Kabupaten Mojokerto, Senin sore.
Dalam program Manunggal Air ini, BI dan TNI AD telah membangun 123 titik air yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Selatan.
Titik-titik air tersebut diperkirakan akan memberikan manfaat air bersih kepada 18.391 keluarga atau setara dengan 37.085 jiwa.
“Kami harapkan bisa mengalir ke pertanian, bahkan itu tadi beberapa UMKM pun membutuhkan. Nah, ini yang kami lihat. Yang kedua, kami sampaikan ini persis dengan visi Asta Cita (Presiden Prabowo Subianto) kedua, swasembada air,” kata Doni.
BI ikut terlibat dalam Manunggal Air ini dan menjadi bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang memiliki perhatian dalam ruang lingkup lingkungan hidup, khususnya dalam penyediaan air bersih.
Sementara itu, KSAD Maruli berkomitmen terus menambah titik air lewat progam Manunggal Air bersama BI.
Namun, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) itu enggan merinci target penambahan titik air ke depan.
“Selama ini kami (TNI AD) dapat (membangun titik air) paling banyak 20 (di satu lokasi), kadang cuma 1, 2, (atau) 3, tetapi progam ini kami akan terus lakukan,” ujar Maruli.
Lewat program Manunggal Air, TNI AD sendiri telah membangun setidaknya 3.600 titik air di seluruh Indonesia lewat program Manunggal Air yang dimulai sejak tiga tahun lalu.
Sejak pertama kali dijalankan, Manunggal Air diperkirakan telah memberikan akses air bagi 1,2 juta penduduk yang telah didekatkan sumber airnya.
“Sudah lebih dari tiga tahun kami sudah membuat 3.000 sekian titik itu sekarang paling tidak mengambil airnya tidak terlalu sulit (bagi) sekitar 1,2 juta orang. Berarti masih ada 26 juta orang lebih yang belum (mendapat akses bersih),” kata Maruli.
Tag: #gabung #program #manunggal #ingin #stabilkan #harga #pangan #inflasi