Danantara Dinilai Jadi Peluang Perkuat BUMN
Kantor Danantara berlogo Danantara Indonesia Sovereign Fund dengan lambang huruf D yang didalamnya terdapat gambar kepala burung berkelir merah putih. Danantara resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025). (KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY)
18:28
24 Februari 2025

Danantara Dinilai Jadi Peluang Perkuat BUMN

 - Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang baru saja diluncurkan Presiden Prabowo Subianto dinilai berpotensi meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan BUMN.

Pengamat BUMN Herry Gunawan mengatakan, keberadaan Danantara memiliki peluang memperkecil kesenjangan antara modal dengan investasi atau saving-investment gap.

Kesenjangan antara modal dan investasi ini, lanjut Herry, merupakan persoalan lama perekonomian Indonesia.

Kepala Badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani (tengah) menjelaskan konsep Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Kepala Badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani (tengah) menjelaskan konsep Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

Di mana, kemampuan pemerintah mendanai investasi sangat terbatas. Akibatnya pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen dengan rasio investasi terhadap PDB Indonesia mentok di kisaran 30 persen.

Lebih dari itu, Danantara diharapkan mampu mengakselerasi transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. 

"Karena itu, Danantara yang akan mengonsolidasikan BUMN, berpeluang memperbesar kontribusi investasi. Baik yang dilakukan sendiri maupun melalui kerja sama dengan pihak lain, dari dalam maupun luar negeri," kata Herry dalam pernyataannya, Senin (24/2/2025).

Dengan mengonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Herry melanjutkan, dampak positif lainnya, Danantara bisa jadi penyangga kebutuhan pendanaan pemerintah sehingga bisa menurunkan ketergantungan Indonesia terhada investasi yang bersumber dari modal asing.

"Kalau Danantara dikelola dengan baik dan asetnya berlipat, ketergantungan pemerintah terhadap dana asing, misalnya melalui utang, bisa saja menurun," sambung dia.

 

Ilustrasi investasi. PIXABAY/TUMISU Ilustrasi investasi.

Terpisah, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudistira mengatakan bahwa dengan permodalan yang lebih kuat, badan pengelola investasi Danantara bisa membantu pemerintah lebih cepat merealisasikan hilirisasi dan transisi energi yang selama ini sulit dilakukan.

Dengan mengkonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

"Danantara bisa menjadi harapan untuk mempercepat realisasi proyek-proyek dari transisi energi," tegas Bhima.

Bhima melanjutkan, pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara juga bisa menjadi langkah strategis untuk mengurangi tekanan keuangan negara.

Sebagai badan pengelola investasi, BPI Danantara berpotensi menjadi platform untuk menarik modal asing dan domestik ke proyek strategis nasional tanpa terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Danantara ini bisa menjadi menarik untuk investasi terutama ke energi baru terbarukan," sambung dia.

Tag:  #danantara #dinilai #jadi #peluang #perkuat #bumn

KOMENTAR