Istana Pastikan Danantara Bisa Diaudit BPK

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bisa diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Hasan juga memastikan bahwa BPI Danantara diawasi oleh orang-orang yang berintegritas.

"Ini (Danantara bisa) diaudit lho. Ini bisa juga diatudit oleh BPK," ujar Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, sebagaimana dilansir siaran YouTube KompasTV, Senin (24/2/2025).

KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

Hasan juga mengungkapkan susunan kepengurusan BPI Danantara. Dalam susunan tersebut, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani ditunjuk sebagai Kepala Danantara.

Selain itu, ada Dony Oskaria menjabat sebagai Kepala Holding Operasional dan Pandu Sjahrir yang ditunjuk sebagai Kepala Holding Investasi.

Kemudian, Hasan juga mengungkap bahwa Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas BPI Danantara. Sementara itu, ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas BPI Danantara adalah Muliaman Hadad.

Selain keduanya, ada pula para mantan Presiden RI yang diajak menjadi penasehat Danantara.

Para mantan Presiden yang dimaksud yakni Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Nanti mantan-mantan Presiden itu nanti akan diajak untuk menjadi penasehat agar lembaga ini betul-betul dikawal, dijaga oleh figur-figur yang penuh integritas dan memang cinta Indonesia," tambah Hasan Nasbi.

KOMPAS.com/Rahel Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2/2024).

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Danantara Rosan Roeslani mengatakan, Presiden Prabowo meminta agar badan investasi itu nantinya diisi oleh para profesional.

Sehingga menurut Rosan, ada tim independen nasional dan internasional yang menyeleksi siapa saja yang akan masuk ke Danantara. 

"Pesan Bapak Presiden, memang untuk memastikan bahwa tim yang dipilih adalah benar-benar tim yang harus profesional dan memang kompeten di bidangnya. Oleh sebab itu kami pun dalam menyusun tim kami ini dibantu oleh tim independen internasional dan juga nasional yang akan menyeleksi," ungkap Rosan.

"Jadi mereka akan menyeleksi untuk pembentukan tim kami di segala level, kemudian tentunya bersama-sama dengan kami, tapi kita ingin benar-benar tim yang kompeten, yang sesuai dengan bidangnya, dan tentunya mempunyai visi yang sama dengan kami untuk kemakmuran Indonesia. Jadi itu yang kita akan bentuk bersama-sama," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan BPI Danantara di halaman Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sebelum peluncuran, Presiden Prabowo terlebih dulu menandatangani tiga aturan dasar pendirian BPI Danantara.

Ketiganya yakni Undang-Undang (UU) Nomor 1 tahun 2025 Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lalu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 tahun 2025 Tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Terakhir, Presiden juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 Tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara.

Tag:  #istana #pastikan #danantara #bisa #diaudit