



Ada Usulan Mudik Motor Gratis Ditiadakan, Kenapa?
- Program mudik gratis sepeda motor selama ini rutin diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui program Mudik Motor Gratis (Motis). Motis diselenggarakan sejak 2014 dan masih berlangsung setiap mudik Lebaran.
Namun menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, kapasitas program Motis kurang dari 1 persen dari total pemudik sepeda motor, sehingga tidak berpengaruh terhadap upaya mengurangi pemudik sepeda motor.
Dosen Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini menyarankan agar pemerintah lebih bijak dengan menambah kapasitas angkut bus dan KA gratis, ketimbangkan terus membuka Motis.
"Setiap tahun dilajukan perhitungan proyeksi pemudik tahun lebaran berdasar survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan. Pilihan menggunakan sepeda motor menduduki peringkat kedua setelah mobil pribadi," kata Djoko dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).
Menurutnya, pada tahun 2022, jumlah pemudik berdasarkan jenis moda, sepeda motor 14,9 juta orang (18,7 persen). Tahun 2023, sebanyak 25,13 juta orang (20,30 persen).
Tahun 2024, pilihan menggunakan sepeda motor menduduki peringkat keempat, yakni 31,12 juta orang (16,07 persen). Masyarakat sudah cenderung transportasi umum, yaitu kereta antar kota dan bus antar kota.
Merujuk data kuota mudik gratis dari Kementerian Perhubungan tahun 2024, kapasitas total tahun 2023 sebanyak 16.340 unit sepeda motor (Ditjenhubdat 800 unit, Ditjen Perkeretaapian 10.440 unit dan Ditjenhubla 5.000 unit).
Sementara tahun 2024, kapasitas total 17.880 unit sepeda motor (Ditjenhubdat 900 unit, Ditjen. Perkeretaapian 12.180 unit dan Ditjenhubla 4.800 unit).
"Sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Namun dalam perkembangannya, sepeda motor kerap digunakan untuk perjalanan jarak jauh, terutama saat mudik Lebaran," terang Djoko.
Maraknya mudik menggunakan sepeda motor sejak tahun 2005, setelah ada kebijakan pembelian sepeda motor dapat dilakukan dengan angsuran. Sebelumnya untuk memperoleh sepeda motor harus membeli dengan lunas.
Mudahnya mendapatkan sepeda motor menjadikan produksi sepeda motor meningkat pesat. Sebelum tahun 2005, produksi sepeda motor masih di bawah 3 juta unit per tahun.
Sekarang sudah sudah mencapai 8 juta unit per tahun, meningkat dua kali lipat lebih. Angka kecelakaan tertinggi dari pengguna sepeda motor.
Selama ini, program mudik sepeda motor gratis yang diselenggarakan Kementerian perhubungan sejak tahun 2014 masih di bawah 1 persen dari total pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Jadi, tidak banyak berpengaruh terhadap pengurangan sepeda motor untuk mudik lebaran. Kecuali masih disediakan mudik gratis menggunakan kapal laut dari Jakarta ke Semarang dan Surabaya," kata dia.
Diungkapkan Djoko, sepeda motor dapat dimasukkan dalam kapal. Setiba di Pelabuhan Tanjung Emas dan Tanjung Perak, lanjutan perjalanan menggunakan sepeda motor tidak lebih dari 3 jam lokasi tujuan.
"Masih dapat ditolerasi, ketimbang menggunakan sepeda motor dari Jabodetabek ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan memakan waktu lebih dari 7 jam yang cukup melelahkan," ucap Djoko.
Lain halnya di Provinsi Lampung, sambung dia, setelah tiba di ibukota kabupaten, masih melanjutkan lagi dengan sepeda motor yang jaraknya masih cukup jauh. Dan di sana masih minim angkutan umum.
Mudik sepeda motor gratis di Pulau Jawa tidak diperlukan lagi. Data BPS (2024), persentase sepeda motor 84,5 persen dari jumlah kendaraan bermotor di Indonesia.
Hal ini menunjukan, rata-rata setiap rumah tangga sudah memiliki sepeda motor dan jarak dari stasiun atau terminal bus ke tujuan tidak begitu jauh masih tersedia moda lanjutan cukup banyak di Pulau Jawa. Minimal bisa dijemput keluarganya menggunakan sepeda motor.